TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah mengumumkan bahwa Indonesia memiliki pasien positif terinfeksi virus corona. Bagaimana jika ibu menyusui terinfeksi virus tersebut, apakah bisa tetap memberikan air susu ibu atau ASI ke anak?
Ketua Umum Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia atau AIMI mengatakan semua ibu yang terdampak dan berada di wilayah berisiko serta menunjukkan gejala demam, batuk atau kesulitan bernapas, harus segera mencari bantuan medis dan mengikuti petunjuk dari petugas kesehatan.
Perlu dipahami jika ASI tidak menularkan. Dengan pertimbangan bahwa menyusui dan ASI tidak memiliki peran signifikan dalam penyebaran virus pernapasan lain. "Maka ibu dapat terus melanjutkan menyusui, sambil melakukan semua tindakan pencegahan yang diperlukan," ucap Nia saat dihubungi Tempo.co, Senin 2 Maret 2020.
Nia merujuk panduan singkat dari UNICEF jika ibu yang memiliki gejala tapi masih bisa menyusui bisa melakukan tindakan pencegahan.
Pencegahan yang dimaksud adalah memakai masker ketika berada di sekitar anak (termasuk ketika sedang menyusui), mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan kontak dengan anak (termasuk menyusui), dan membersihkan/memberi desinfektan pada permukaan yang terkontaminasi.
Sama dengan yang seharusnya dilakukan tiap kali seseorang yang telah dikonfirmasi atau dicurigai terkena COVID-19 berinteraksi dengan orang lain, termasuk anak-anak.
"Jika kondisi ibu terlalu payah, maka disarankan untuk memerah ASI dan bisa memberikan ke anak melalui cangkir dan/atau sendok bersih dan terus melakukan metode pencegahan penularan seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya," kata Nia.