TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini tren muslimah berhijab mudah dijumpai bahkan hampir di semua ranah pekerjaan. Belum lagi, Indonesia juga termasuk yang bercita-cita menjadi pusat atau kiblat mode fashion muslim dunia. Istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Fery Farhati teringat saat mengenakan hijab sejak di masa kuliah, belum banyak muslimah yang mengenakan, bahkan masih kontroversial.
Ibu 4 anak bisa dibilang menjadi saksi proses transformasi hijab dari masa ke masa. "Saya merasakan dulu tidak semudah ini perempuan muslim berhijab, termasuk ketika mereka mau pakai untuk sekolah, kuliah, dan bekerja," ucap Fery usai ditemui di acara pembukaan Muslimah Creative Day di Jakarta, Sabtu 29 Februari 2020.
Sebab itu, Fery Farhati merasa bersyukur di masa kini, hijab menjadi terbuka untuk siapa saja dan bisa dikenakan perempuan dengan latar belakang pekerjaan apa saja. Perempuan yang lebih suka mengenakan hijab segiempat ini memaknai jika makna berhijab sesuai konteks ialah dalam setiap langkah yang diambil adalah menebar kebaikan.
Fery Farhati, istri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, saat menghadiri pembukaan MUFFEST 2020 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Kamis 20 Februari 2020. TEMPO/Eka Wahyu Pramita
"Wujudnya menjadi perempuan yang selalu helpfull, berbagi dan menolong sesama manusia. Melakukan perbuatan yang berdasarkan Rahmatan Lil Alamin," ucap perempuan 49 tahun ini.
Bagi Fery Farhati, berhijab atau tidak apapun yang dikerjakan perempuan untuk mendapat kebaikan dan berdakwah. Menebar kebaikan tidak menjadi eksklusif tetapi terbuka dan merangkul banyak orang di bidang apapun. "Berbuat baik pada lingkungan sekitarnya tanpa mengenal latar belakang, bisa saya rasakan dan temukan pada ibu-ibu di Jakarta. Ada yang perhatian sama PAUD dan ada yang peduli mendampingi orang sakit," ujarnya.