Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saat Memutuskan Siap Berkomitmen Pacaran, Tanyakan 6 Hal pada Diri Sendiri

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi pasangan. Unsplash.com/Priscilla du Perez
Ilustrasi pasangan. Unsplash.com/Priscilla du Perez
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan pasangan berpacaran sebagai langkah awal sebelum memasuki jenjang hubungan yang lebih serius. Pada momen itu, komitmen pacaran akan terbangun serta Anda dan pasangan akan berusaha untuk saling mengenal karakter satu sama lain.

Namun sebelum memulai membangun komitmen pacaran dengan orang yang baru, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar hubungan pacaran dapat langgeng dan berakhir ke jenjang yang lebih serius. Bahkan menuju tahap pernikahan. 

Tanyakan beberapa hal kepada diri sendiri sebelum mulai komitmen pacaran

1. Apakah dia sesuai dengan kriteria pasangan Anda?
Setiap orang tentu memiliki kriteria tertentu yang berbeda-beda dalam mencari pasangan. Mulai dari kriteria fisik, visi dan misi, agama, gaya hidup, dan nilai-nilai kehidupan lainnya. Nah, sebelum memutuskan mulai komitmen pacaran dengan orang baru ada baiknya Anda menanyakan hal ini kepada diri sendiri.

Melalui masa pendekatan yang telah Anda jalani, sudah cukup rasanya untuk melihat sekilas mengenai cara pandang dan nilai-nilai hidup yang dianutnya. Pasalnya, kesamaan visi dan misi serta nilai-nilai kehidupan bisa menjadi bekal yang cukup agar Anda mempunyai hubungan jangka panjang dan serius dengan pasangan.

2. Bagaimana perasaan Anda ketika bersama dengan dia?
Sebelum melanjutkan untuk membangun komitmen pacaran, tanyakan pada diri Anda apa yang dirasakan setiap kali bersamanya? Apakah Anda merasa nyaman saat mengobrol dengannya? Apakah Anda bisa menjadi diri sendiri di hadapannya?

Dengan mengetahui perasaan yang Anda miliki saat bersama dia menjadi hal penting. Ini karena hubungan yang sehat adalah hubungan yang mampu memberi kebahagiaan bagi kedua belah pihak. Banyak orang yang bergantung pada hubungan untuk saling melengkapi. Namun, alih-alih berharap orang baru bisa membuat Anda utuh, sebaiknya pertimbangkan Anda dan pasangan saling mendukung satu sama lain guna menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.

3. Bisakah Anda menerima kelebihan dan kekurangannya?
Jika Anda dan calon pasangan sudah menjalani masa pendekatan sebelum berpacaran maka biasanya Anda mulai bisa melihat berbagai kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Hal tersebut dapat terlihat melalui perilakunya sehari-hari baik terhadap Anda, teman, orang lain, maupun keluarga.

Kelebihan yang dimiliki pasangan sudah tentu tak perlu dipermasalahkan. Tetapi, yang perlu diperhatikan adalah kekurangan yang dimilikinya. Misalnya, apakah ia mudah marah, terlalu posesif, terlalu cerewet, pencemburu? Apakah ada riwayat perselingkuhan yang pernah dilakukan oleh calon pasangan di masa lalunya? Atau bagaimana kedekatan calon pasangan dengan minuman beralkohol atau obat-obatan terlarang?

Jadi, tanyakan kepada diri sendiri, apakah Anda bisa berhubungan dengan orang yang seperti itu? Jika iya, Anda bisa melanjutkannya ke hubungan yang lebih serius. Tetapi, bila tidak dan Anda mungkin masih ragu-ragu, ada baiknya untuk tidak terlalu terburu-buru untuk segera membangun komitmen pacaran dengannya.

4. Apakah Anda membicarakan masa depan dengan calon pasangan?
Hal yang perlu ditanyakan kepada diri sendiri sebelum membangun komitmen pacaran adalah apakah Anda pernah membicarakan masa depan dengan calon pasangan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Misalnya, jika Anda dan calon pasangan bekerja di kota berbeda, pernahkah Anda berdua membicarakan kemungkinan untuk melakukan hubungan jarak jauh (long distance relationship/LDR)?

Atau pembicaraan mengenai karir, di mana Anda atau pasangan mungkin ingin melanjutkan karir dengan sekolah pascasarjana. Bisa pula jika Anda dan calon pasangan bekerja di kantor yang sama, lantas apakah ada pembicaraan bila salah satu di antara Anda berdua akan memilih untuk resign? Meski kemungkinan-kemungkinan tersebut terlalu dini untuk dibicarakan dengan calon pasangan, tak ada salahnya untuk berdiskusi guna mengetahui dukungan yang diberikan satu sama lain.

5. Apakah Anda sudah benar-benar move on dari mantan?
Hal yang perlu ditanyakan kepada diri sendiri sebelum membangun komitmen pacaran dengan orang baru adalah apakah Anda sudah benar-benar move on dari mantan kekasih? Ya, jangan sampai Anda memutuskan untuk membuat komitmen pacaran kembali hanya karena untuk melampiaskan kekecewaan atau kesedihan setelah putus cinta, memamerkannya kepada mantan, atau hanya karena tidak sanggup hidup menjomblo.

Selain itu, jangan sampai Anda membawa bayang-bayang mantan kepada pasangan Anda yang baru. Misalnya, Anda sering membandingkan pasangan dengan mantan kekasih atau membicarakan keburukan mantan pada pasangan Anda.

Itu artinya, Anda belum siap untuk membuat komitmen pacaran dengan orang lain. Ingat, jangan korbankan calon pasangan Anda kelak hanya karena demi memenuhi keegoisan Anda semata. Jika Anda melakukan hal itu, tandanya Anda belum siap untuk memasuki hubungan yang baru.

6. Apakah Anda benar-benar siap membangun komitmen pacaran dengannya?
Hal terakhir yang perlu ditanyakan pada diri sendiri adalah apakah Anda benar-benar siap membangun komitmen pacaran dengan calon pasangan Anda? Jika iya, tandanya Anda sudah siap untuk menjadikan dia sebagai bagian dari orang yang akan mengetahui segala rahasia, keburukan, dan hal lainnya yang mungkin tidak bisa Anda bagi dengan orang lain.

Anda juga berarti sudah harus siap untuk menerima segala hal baik maupun buruk yang ada pada pasangan Anda kelak. Tak hanya itu, Anda pun perlu siap untuk berbagi kesedihan dan kebahagiaan yang akan mewarnai perjalanan kisah cinta Anda.

Namun, bukan hal yang buruk apabila Anda justru belum siap membangun komitmen pacaran dengan orang baru. Karena itu, penting untuk menentukan apakah Anda benar-benar siap untuk membangun komitmen pacaran atau tidak.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

13 jam lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com
Ketahui Bahasa Cinta yang Dibutuhkan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa cinta atau kasih sayang yang digunakan untuk mengungkapkan perhatian pada orang lain.


3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

20 jam lalu

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya. Foto: Canva
3 Contoh Sambutan Lamaran Pihak Wanita Singkat dan Romantis

Saat momen lamaran, jangan lupa menyiapkan sambutan lamaran pihak wanita yang singkat dan juga romantis. Berikut ini contoh sambutannya.


Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

1 hari lalu

Tom Cruise menjadi salah satu aktor dengan bayaran tertinggi setelah sukses membintangi film Top Gun: Maverick. Film tersebut berhasil meraih keuntungan lebih dari USD 1 miliar dan menjadi film berpendapatan tertinggi di 2022. Hal ini pun menambah pendapatan Tom Cruise secara signifikan. Jumlah kekayaannya kini sekitar US$ 620 juta atau Rp 9,1 triliun. Foto: IMDB
Murah Senyum Vs Maskulin, Ternyata Wanita Lebih Tertarik pada Pria Tipe Ini

Tim peneliti dari Portugal menemukan wanita lebih suka pria yang murah senyum dibanding yang maskulin. Ini alasannya.


5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

3 hari lalu

Ilustrasi kencan (pixabay.com)
5 Hal yang Diperhatikan Calon Pasangan saat Kencan Pertama

Pakar hubungan menyebutkan hal-hal yang lebih perlu dipikirkan saat kencan pertama demi kelanjutan yang lebih diharapkan dengan calon pasangan.


Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

7 hari lalu

Ilustrasi hadiah (Pixabay.com)
Tak Suka Hadiah Pemberian Kerabat, Apa yang Harus Dilakukan?

Tak semua hadiah yang diterima seperti yang diharapkan atau bahkan kita sama sekali tak suka barang yang diberikan. Apa yang harus dilakukan?


Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

7 hari lalu

Ilustrasi keluarga besar. shutterstock.com
Malas Hadapi Pertanyaan Kapan Nikah, Simak Saran Psikolog

Saat berkumpul dengan keluarga besar di hari raya, para lajang biasanya dibombardir pertanyaan kapan nikah. Begini jawaban yang disarankan psikolog.


Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

8 hari lalu

Pasangan paruh baya berjalan bergandengan di bawah pohon saat musim gugur di Sheffield Park Garden, Haywards Heath, Inggris, Senin 20 Oktober 2014. REUTERS/Luke MacGregor
Saran buat Pasangan Usia Paruh Baya yang Tengah Membangun Hubungan dan Ingin Menikah

Membangun hubungan baru di umur yang sudah tidak muda atau usia paruh baya punya tantangan unik tersendiri. Berikut hal yang perlu dipahami.


Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

9 hari lalu

Ilustrasi Pernikahan/Alissha Bride
Hal yang Perlu Disiapkan bila Ingin Menikahi Perempuan Anak Orang Kaya

Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperjuangan cinta, khususnya jika calon istri anak orang kaya. Berikut beberapa caranya.


Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

9 hari lalu

Ilustrasi wanita meminta maaf pada kekasih/pacar/pasangan. shutterstock.com
Pengaruh Trauma Masa Lalu pada Hubungan Sekarang, Cek Dampaknya

Trauma yang tersisa berisiko merusak hubungan dan bedampak pada kemampuan untuk memilih secara emosional seseorang dalam hidupnya.


Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

10 hari lalu

Ilustrasi pasangan putus. shutterstock.com
Ragam Pemicu Pria Memutus Cinta, Tak Suka Dikekang dan Dikuasai

Seperti juga perempuan, laki-laki pun punya banyak alasan untuk memutus hubungan cinta. Berikut di antaranya.