TEMPO.CO, Jakarta - Selalu ada tren diet baru untuk menurunkan berat badan. Kali ini diet semangka yang diklaim diklaim bisa turunkan berat badan secara cepat. Menurut banyak orang di dunia maya, diet ini tidak hanya bisa turunkan berat badan tapi juga meredakan peradangan dan bisa mengeluarkan racun-racun dari dalam tubuh atau bersifat detox.
Dengan testimoninya yang begitu mentereng, apakah diet semangka benar-benar efektif? Sebab seperti yang kita tahu, diet kilat dan ekstrem seringkali berujung pada munculnya efek samping yang justru akan merugikan untuk kesehatan.
Dengan rasanya yang lezat dan kandungan kalorinya yang rendah, semangka sudah menarik perhatian banyak orang untuk menjadikannya asupan utama saat menurunkan berat badan.
Selain itu, buah ini juga sebagian besarnya terdiri dari air. Sehingga, mengonsumsi semangka sebagai asupan utama dianggap bisa membantu proses detox di tubuh dengan mengeluarkan racun dalam bentuk cairan dari tubuh.
Semangka bisa dibilang sebagai air yang dapat dikunyah. Artinya ia rendah kalori tapi tetap akan membuat Anda merasa kenyang, karena proses pengunyahan tetap perlu dijalani. Ini akan membuat tubuh beranggapan bahwa Anda sedang benar-benar makan. Ditambah lagi, buah ini juga mengandung serat yang baik untuk menurunkan berat badan.
Cara diet semangka
Diet semangka adalah diet jangka pendek. Sebab, diet ini bisa terbilang cukup ekstrem dan bisa berbahaya apabila dilakukan dalam jangka panjang.
Tidak banyak aturan yang perlu diikuti selama Anda menjalani diet semangka. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan.
- Diet ini baiknya hanya dilakukan selama 5 hari atau paling lama 1 minggu.
- Selama 3 hari pertama, Anda hanya boleh makan semangka, baik untuk sarapan, makan siang, maupun makan malam.
- Setelah 3 hari pertama terlewati, Anda boleh makan dua kali sehari dan menjadikan semangka sebagai kudapan di antara waktu makan untuk menahan lapar.
- Selama diet semangka, saat sudah boleh mengosumsi makanan lain, Anda tetap harus memilih makanan sehat yang kaya serat, biji-bijian, dan protein rendah lemak.
- Selama menjalani diet semangka, Anda hanya boleh mengonsumsi air putih sebagai minuman.
Selain itu, ada juga aturan diet semangka yang menyebutkan bahwa selama menjalani diet ini, Anda perlu mengonsumsi jumlah semangka dalam jumlah tertentu, yaitu sebanyak 1 kilogram setiap 10 kilogram berat badan. Jadi, misalnya berat badan Anda adalah 60 kilogram, maka Anda perlu makan semangka dengan total 6 kilogram selama melakukan diet ini.
Namun perlu diingat bahwa sebelum menjalani diet ini, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Siapa tahu, ternyata diet ini tidak cocok dengan kondisi kesehatan Anda dan justru akan menimbulkan efek yang negatif.
Perlu diketahui,diet instan tidak ada yang sepenuhnya aman. Apalagi, dengan hanya mengonsumsi semangka tubuh akan kekurangan nutrisi lain yang dibutuhkan, seperti protein.
Hal ini membuat diet semangka sebaiknya tidak dijalani oleh orang-orang yang sangat membutuhkan asupan gizi seimbang, seperti anak-anak, ibu hamil, penderita diabetes, dan orang yang sistem imunnya terganggu
Selain itu, diet instan bukanlah solusi jangka panjang. Tidak jarang, orang yang sudah selesai menjalani diet semangka kemudian kembali ke kebiasaan makannya yang lama. Bahkan, ada beberapa di antaranya yang makan lebih banyak dari sebelumnya, seperti balas dendam ingin melunasi semua keinginan yang timbul saat diet. Hal ini justru akan meningkatkan berat badannya kembali.
Semangka juga sama sekali tidak mengandung lemak. Padahal, dalam jumlah tertentu, lemak juga dibutuhkan oleh tubuh agar bisa berfungsi dengan sempurna.
Namun, tidak ada salahnya mencoba diet ini selama tubuh ada dalam kondisi sehat dan Anda tahu betul bahwa diet ini bukanlah pemberi solusi jangka panjang.
Setelah itu, Anda disarankan untuk tetap menerapkan gaya hidup yang sehat dengan mengonsumsi makanan sehat bergizi lengkap dan rutin berolahraga.