TEMPO.CO, Jakarta - Desainer Maria Grazia Chiuri menampilkan koleksi terbaru Dior di Paris Fashion Week 2020. Koleksi ini terinspirasi dari masa kecil dan masa remajanya di Italia.
Selain itu, Maria Grazia Chiuri juga banyak mengeksplorasi sisi feminisme yang juga memberikan banyak inspirasi untuk koleksinya kali ini. "Saya kembali ke masa muda saya di Roma sekitar tahun tujuh puluhan, delapan puluhan, karena itu adalah momen penting dalam hidup saya ... dengan masalah-masalah penting seperti pembebasan wanita," kata Chiuri kepada Reuters dalam sebuah wawancara.
Beberapa penampilan tampak terinspirasi langsung oleh pengalaman Chiuri sendiri, termasuk jaket puffe rbergaya kamuflase. "Saya ingat pertama kali saya pergi ke pasar loak untuk membeli celana denim dan jaket militer, karena saya tidak ingin mengenakan gaun cantik yang membuat saya tidak mengenali diri saya sendiri," katanya.
Fashion show Dior di Paris Fashion Week dihadiri beberapa selebriti, di antaranya Demi Moore, Nina Dobrev, dan Sigourney Weaver. Dior adalah salah satu merek utama asal Prancis yang memulai ajang Paris Fashion Week.
Terinspirasi oleh Carla Lonzi, seorang aktivis feminis dari tahun tujuh puluhan dan Marc Bohan, direktur kreatif Dior selama 30 tahun, gaya Musim Gugur/Musim Dingin ini banyak menampilkan cetakan polkadot, tas bersilang dan tas tembus pandang.
Dior juga menafsirkan kembali jaket "Bar" khas merek itu dalam kardigan wol kasmir.
Penampilan malam lainnya yang lebih mewah, seperti gaun sutra yang lebih banyak dipadu dengan sepatu bot yang kokoh daripada stiletto (sepatu dengan hak tinggi yang ramping). Panggung pagelaran busana pun dirancang seperti sebuah pameran seni, dengan menampilkan pesan-pesan yang terbuat dari neonbox, yang digantung di atas pangg