Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diet Terancam Gagal karena Salah Cara Memasak, Hindari 5 Hal Ini

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi memasak. Unsplash.com/Jason Briscoe
Ilustrasi memasak. Unsplash.com/Jason Briscoe
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diet sering kali gagal bukan hanya karena tak bisa menahan godaan makanan, tapi juga gara-gara hal sepele. Salah satunya adalah teknik memasak yang salah. 

Ahli diet Susie Burrell mengungkapkan, ada beberapa kesalahan umum yang dilakukan saat memasak di rumah, antara lain penambahan lemak, gula, dan kalori ke dalam makanan. Walhasil, makanan rumahan yang seharusnya lebih sehat dibandingkan dengan makanan dari restoran, membuat program penurunan berat badan terancam gagal.

“Misalnya minyak, kadang-kadang kita menambahkan lebih banyak lemak ke dalam makanan daripada yang dibutuhkan,” kata dia, seperti dikutip The Sun, Selasa, 25 Februari 2020.

Susie mengungkap lima kesalahan memasak paling umum yang membuat diet gagal. Intip pula cara menghindarinya.

1. Tidak menakar lemak

Minyak dan lemak membuat makanan tambah nikmat. Namun, Susie mengatakan meskipun beberapa jenis minyak lebih baik untuk kita, seperti minyak zaitun extra virgin yang ditambahkan ke dalam makanan seperti salad. Meski lebih sehat, bukan berarti Anda dapat mengkonsumsi minyak zaitun extra virgin dalam jumlah yang tidak terbatas.

"Kita tidak membutuhkan banyak lemak tambahan dalam makanan, paling banyak hanya satu hingga dua sendok makan minyak tambahan setiap hari, tetapi karena banyak dari kita menggunakannya dengan cara dituang, kita jadi tidak tahu berapa banyak minyak yang sebenarnya digunakan,” kata dia di blognya Shape Me.

Susie merekomendasikan untuk mengendalikan asupan lemak Anda hanya dengan mengukur porsi minyak Anda menggunakan sendok. Paling banyak menggunakan satu sendok makan per orang yang Anda sajikan.

2. Terlalu banyak saus

Kesalahan lain adalah menambahkan terlalu banyak saus, baik itu mayones, saus tomat, atau kecap, ke dalam masakan. Itu sama saja Anda menambahkan kalori, garam, dan gula ekstra. Jangan tertipu, saus yang kita kenal semuanya dibuat dengan kandungan kalori dan gula. Jadi, hati-hatilah menambahkannya jika ingin program diet Anda sukses.

"Tetap ingat porsi saus yang Anda gunakan dengan selalu mengukur jumlah yang direkomendasikan dan jika mungkin batasi hidangan apa pun hanya satu atau dua bumbu tambahan atau saus untuk mengendalikan total kalori dan asupan garam Anda."

3. Terlalu banyak protein

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kebiasaan memasak yang umum adalah memasak daging, ayam, atau ikan lebih banyak daripada yang Anda butuhkan agar ada sisa untuk disimpan. Namun, kenyataannya Anda akan makan seberapa pun yang dimasak sehingga tak ada lagi tempat untuk sayuran yang rendah kalori dan kaya nutrisi.

"Salah satu cara termudah untuk memangkas kalori dari hari Anda adalah untuk meminimalkan porsi protein Anda dan meningkatkan asupan sayuran dan salad Anda."

Ukuran yang pas untuk protein adalah sebesar telapak tangan (tidak termasuk jari).

4. Memasak menggunakan minyak atau mentega

Makanan Indonesia pada umumnya dimasak dengan cara digoreng atau ditumis menggunakan minyak atau mentega. Cara ini lebih praktis. Tapi itu artinya Anda mengonsumsi banyak lemak. Jadi, Susie menyarankan untuk menggantinya dengan memasak menggunakan panggangan yang tidak perlu minyak tambahan.

"Pilihan lain yang cerdik adalah menggunakan kertas roti sebagai lapisan wajan untuk memasak ikan dan sosis tanpa lemak tambahan sama sekali," ujar dia.

5. Bahan pelengkap tambahan

Beberapa jenis makanan biasanya ditambahkan dengan pelengkap, misalnya keju, saus, atau krim. Tambahan ini membuat makanan lebih lezat, tapi bahayanya bisa menambah ratusan kalori yang tak dibutuhkan.

Susie merekomendasikan hanya memilih satu jenis tambahan. "Carilah pilihan yang lebih rendah lemak dan kalori termasuk keju cottage, yoghurt, atau rempah-rempah yang menambah rasa dengan kalori yang jauh lebih sedikit,” kata dia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

2 hari lalu

Ilustrasi wanita diet. Freepik.com/Schantalao
Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?


Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

4 hari lalu

Ilustrasi menimbang berat badan. Shutterstock
Saran Ahli Gizi agar Berat Badan Kembali Ideal setelah Lebaran

Diet sehat setelah banyak makan makanan bersantan saat Lebaran bisa diterapkan dengan pola makan bergizi seimbang agar berat badan ideal lagi.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

5 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

8 hari lalu

Ilustrasi opor ayam. shutterstock.com
Seimbangkan Konsumsi Hidangan Lebaran dengan Serat, Simak Saran Ahli Gizi

Konsumsi opor dan gulai yang identik dengan hidangan Lebaran perlu diseimbangkan dengan makanan sumber serat seperti sayur dan buah.


Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

11 hari lalu

Ilustrasi semur daging. Shutterstock
Jaga Kesehatan, Pilih Daging tanpa Lemak untuk Hidangan Lebaran

Dokter mengingatkan masyarakat agar sebisa mungkin memilih daging sapi tanpa lemak untuk hidangan Lebaran agar kesehatan tetap terjaga.


Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

11 hari lalu

Ilustrasi makanan khas Lebaran. Shutterstock
Sajian Berlemak Saat Lebaran, Ahli Gizi Unair Bagikan Tips Makan Opor dan Rendang

Sajian makanan kaya lemak saat Lebaran aman dikonsumsi asal tahu batasannya. Simak penuturan ahli gizi dari Unair berikut ini.


Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Saran Pakar agar Berat Badan Tak Melonjak saat Lebaran

Berikut saran pakar kesehatan agar berat badan tidak melonjak selama perayaan Lebaran karena makan berlebihan.


Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

13 hari lalu

Fatin Shidqia. Dok. Istimewa
Fatin Shidqia Mengaku Tidak Makan Daging Sapi, Ini Manfaatnya

Juara X Factor Fatin Shidqia mengaku tidak mengonsumsi daging sapi atau daging merah. Ternyata, kebiasaan ini punya banyak manfaat kesehatan.


Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

19 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Aman Konsumsi Makanan buat Penderita Diabetes saat Lebaran

Ahli gizi dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo membagikan kiat konsumsi makanan yang aman bagi pengidap diabetes saat hari raya lebaran.


10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

21 hari lalu

ilustrasi makanan bersantan (pixabay.com)
10 Tips Menyimpan Makanan Berbahan Santan

Masakan dengan kuah santan selalu menjadi favorit banyak orang. Begini menyimpan makanan bersantan agar awet.