Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Diet Ketogenik Tak Boleh Sembarangan, 7 Bahaya Ini Mengintai

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com
Ilustrasi diet ketogenik. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Diet ketogenik atau diet keto merupakan diet rendah karbohidrat yang cukup populer. Ketika menjalani diet ketogenik, asupan karbohidrat dikurangi secara drastis dan digantikan dengan lemak. Bahaya diet ketogenik salah satunya adalah reduksi gula darah dan insulin secara masif.

Saat seseorang secara drastis mengurangi asupan karbohidrat, maka tubuhnya akan masuk dalam fase metabolisme “ketosis”. Ketika berada di fase ini, tubuh menjadi lebih efisien membakar lemak sebagai sumber energi. Meski demikian, penting diingat bahwa diet keto bukan untuk sembarang orang. Jika dilakukan tanpa pertimbangan matang, bahaya diet ketogenik bisa jadi risikonya.

Berikut ini beberapa bahaya diet ketogenik 

1. Keto flu
Saat seseorang beradaptasi dengan diet ketogenik, tubuhnya bisa mengalami keto flu. Hal ini terjadi karena tubuh kehabisan sumber gula untuk dibakar menjadi energi, dan mulai beralih ke lemak. Itu sebabnya, gejala keto flu adalah tubuh tidak berenergi dan lekas marah atau uring-uringan. Tak hanya itu, orang yang mengalami keto flu juga bisa merasa lapar berlebihan, susah tidur, mual, sistem cerna terasa tidak nyaman, dan kinerja fisik yang juga menurun.

2. Diare
Masih dalam fase adaptasi diet ketogenik, seseorang juga bisa mengalami diare. Tak hanya itu, masalah pencernaan lain juga bisa terjadi. Jika hal ini terjadi, artinya tubuh memerlukan asupan sayuran tinggi serat. Suplemen magnesium juga bisa mengatasi masalah pencernaan. Diare ini juga bisa terjadi karena kantung empedu kewalahan memecah lemak yang dikonsumsi lebih banyak selama menjalani diet ketogenik. Lagi-lagi, bahaya diet ketogenik ini bisa terjadi jika asupan nutrisi tidak seimbang.

3. Penurunan kemampuan fisik
Dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sports Medicine and Physical Fitness, diketahui bahwa atlet yang membutuhkan intensitas tinggi dalam waktu singkat seperti pesepeda dan pelari yang menjalani diet ketogenik selama 4 hari justru mengalami penurunan kecepatan.

Hal ini terjadi karena aktivitas ini membutuhkan cadangan gula untuk dipakai secara cepat. Pada diet keto, cadangan gula dibuat sedikit karena pembatasan konsumsi karbohidrat. Konsekuensinya, kemampuan fisik maksimal menjadi terbatas. Sebut saja pelari yang semula bisa berlari dengan cepat, menjadi lebih lambat. Hal yang sama terjadi pada atlet olahraga intensitas tinggi lainnya. 

4. Ketoasidosis
Bagi penderita diabetes tipe 1 atau tipe 2, sebaiknya urungkan niat mencoba diet ketogenik, kecuali ada supervisi langsung dari ahli gizi atau dokter. Salah satu bahaya diet ketogenik adalah gula darah bisa turun drastis. 

Pada penderita diabetes, kondisi ini bisa memicu hal yang lebih berbahaya: ketoasidosis. Artinya, tubuh menyimpan terlalu banyak ketones, asam yang diproduksi dari pembakaran lemak. Risikonya, darah bisa menjadi terlalu asam, mengalami ketidakseimbangan elektrolit dan bisa merusak ginjal, hati, bahkan otak. Apabila dibiarkan, akibatnya bisa fatal.

5. Berat badan kembali naik
Mengingat diet keto bersifat sangat ekstrem dan membatasi asupan karbohidrat secara drastis, para ahli menyebut bahwa diet ini bukan untuk jangka panjang. Idealnya, hanya dilakukan maksimal selama 90 hari.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun salah satu bahaya diet ketogenik adalah kemungkinan berat badan kembali naik setelah selesai menjalani diet dan kembali mengonsumsi karbohidrat. Fluktuasi berat badan ini bisa memicu masalah pada gaya makan, mulai dari yang membatasi porsi secara berlebihan – atau sebaliknya – makan tak terkontrol.

6. Metabolisme tubuh kacau
Bahaya diet ketogenik lainnya adalah metabolisme tubuh menjadi kacau diikuti dengan berkurangnya massa otot. Memang berat badan bisa berkurang dalam waktu cepat, namun itu karena massa otot yang hilang.

Tak hanya itu, mengingat otot membakar lebih banyak kalori ketimbang lemak, maka metabolisme tubuh juga rentan menjadi kacau. Ketika berhenti menjalani diet ketogenik pun, mengembalikan massa otot tidak semudah membalikkan telapak tangan. Bisa jadi yang terjadi malah lemak yang bertambah banyak dan menambah berat badan.

7. Risiko jantung dan diabetes
Risiko penyakit jantung dan diabetes pada ini datang dari pilihan makanan yang salah. Memang dalam diet keto, disarankan mengonsumsi banyak protein hewani. Namun jika berlebihan dan dilakukan tanpa pengawasan ahli gizi, maka konsumsi lemak berlebih dapat meningkatkan kolesterol. Konsekuensinya? Risiko menderita penyakit jantung dan diabetes.

Edukasi tentang nutrisi yang seimbang jauh lebih penting dibanding diet secanggih apapun. Memang benar diet ketogenik terbukti mengurangi berat badan para pelakunya secara signifikan, tapi lagi-lagi tidak ada jaminan hal ini baik bagi tubuh.

Jika benar-benar bulat keinginan melakukan diet ketogenik, sebaiknya di bawah pengawasan ahli gizi atau dokter. Melakukannya sendiri dengan hanya bermodal pengalaman orang lain, salah-salah hanya akan membawa tubuh lebih dekat dengan risiko-risiko penyakit yang tidak diharapkan.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 jam lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

4 jam lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.


5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

1 hari lalu

Ilustrasi push up. Freepik.com
5 Jenis Olahraga Sederhana yang Bisa Dilakukan Tiap Hari

Olahraga atau aktivitas fisik secara teratur bermanfaat untuk tubuh dan kesehatan mental


10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

2 hari lalu

Ilustrasi makanan manis seperti cupcakes. Unsplash.com/Viktor Forgacs
10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.


10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

2 hari lalu

Gejala diabetes pada anak di antaranya adalah sering haus dan sering pipis. Kenali gejala lainnya agar mendapatkan penanganan yang tepat. Foto: Canva
10 Gejala Diabetes yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Sering Haus

Diabetes adalah salah satu penyakit mematikan. Ketahui beberapa gejala diabetes yang perlu diwaspadai. Mulai dari sering harus hingga kesemutan.


Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

4 hari lalu

Ilustrasi kue kering. ANTARA/Feny Selly
Panduan Makan Sehat setelah Lebaran agar Gula Darah Stabil

Berikut panduan porsi makan yang sehat untuk menjaga gula darah tetap stabil seusai Lebaran dari dokter penyakit dalam.


Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

4 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Tips Kontrol Diabetes untuk Hindari Gangguan Penglihatan

Spesialis mata membagi tips mengontrol diabetes demi menghindari gangguan penglihatan dengan cara paling utama dan sederhana.


Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

5 hari lalu

Sejumlah anggota ormas dari BPPKB tidur di lantai  saat menunggu pendataan setelah diamankan oleh tim pemburu preman Polres Jakarta Barat (21/9).  Tempo/Aditia Noviansyah
Benarkah Tidur di Lantai atau dengan Kipas Angin Sebabkan Paru-paru Basah?

Dokter meluruskan beberapa mitos seputar paru-paru basah, termasuk yang mengaitkan kebiasaan tidur di lantai dan kipas angin menghadap badan.


Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

7 hari lalu

Ilustrasi diabetes. Freepik.com
Inilah 5 Makanan yang Harus Dihindari Penderita Diabetes

Berikut makanan yang sebaiknya Anda hindari jika Anda menderita diabetes.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

7 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.