TEMPO.CO, Jakarta - Bleaching merupakan salah satu perawatan gigi yang paling diminati untuk alasan estetika. Tapi perawatan untuk memutihkan gigi ini tidak dapat dilakukan sembarangan. Sebelum melakukan proses bleaching, Anda harus berkonsultasi ke dokter untuk mengetahui apakah gigi Anda siap untuk prosedur tersebut. Lalu bagaimana dengan bleaching yang dilakukan sendiri di rumah?
Menurut dokter gigi Andy Wirahadikusumah, proses bleaching gigi memang bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah atau di klinik. Produk yang digunakan berbeda.
“Home bleaching biasanya konsentrasinya rendah biar aman. Cukup dioles sendiri sebelum tidur selama delapan jam dan hasilnya bisa dilihat setelah dua minggu. Tapi hasilnya tidak terlalu putih karena konsentrasinya rendah,” kata Andy yang ditemui di acara Dental Talk yang diselenggarakan Cobra Dental di Jakarta, Kamis, 20 Februari 2020.
Namun, Anda yang ingin menggunakan produk bleaching sendiri harus berhati-hati. Sebab, produk yang dijual bebas kadang-kadang tidak jelas kandungan dan konsentrasinya. “Jangan sampai yang konsentrasi tinggi karena itu tidak aman dipakai di rumah,” kata host Dr. OZ Indonesia 2015-2017 ini.
Pemakaian produk pemutih gigi yang dilakukan sendiri, kata Andy, berisiko menyebabkan masalah seperti gigi ngilu atau sensitif. Ini terjadi karena pori-pori gigi terbuka agar produk pemutih bisa masuk dan bekerja memutihkannya. Kondisi ini juga bisa terjadi saat prosedur ini dilakukan oleh dokter gigi. Namun, rasa ngilu saat proses bleaching di dokter gigi biasanya hanya berlangsung 2-3 jam, sedangkan jika dikerjakan sendiri bisa berlangsung lama.
Risiko lain bleaching gigi sendiri adalah peradangan atau pendarahan pada gusi, gigi lebih sensitif, bahkan lebih gampang keropos.
Selain itu, tak semua gigi dapat langsung di-bleaching. Prosedur ini tidak dapat dilakukan pada gigi yang mengalami masalah seperti karies atau karang gigi. Itu sebabnya sebelum melakukan prosedur ini, Anda harus berkonsultasi terlebih dahulu pada dokter.
“Bleaching hanya bisa dilakukan pada gigi yang kondisinya sehat, tidak boleh ada lubang atau karang gigi, kalau ada sisa akar dicabut. Harus di-treatment dulu,” kata dokter gigi Oktri Manessa, pendiri OMDC Dental Clinic, di acara yang sama.