Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dampak Psikologis Skull Breaker Challenge, Memicu Trauma Korban

image-gnews
Ilustrasi Tiktok challenge skullbreaker. Antaranews
Ilustrasi Tiktok challenge skullbreaker. Antaranews
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Jagat TikTok tengah diramaikan dengan Skull Breaker Challenge. Aksi ini melibatkan 3 orang yang berbaris. Ketika orang di tengah melompat, kedua rekannya akan menjegal kaki yang tengah hingga terjatuh.

Tren yang awalnya muncul di Amerika Selatan ini tentu saja sangat berbahaya dan tidakb baik untuk ditiru. Dampak yang dirasakan secara langsung dan sangat berbahaya adalah risiko kerusakan fisik yang cukup berat. Korban bisa mengalami gegar otak, kerusakan tulang belakang dan tulang ekor. JIka hal itu terjadi, maka anak akan menghadapi kendala dalam beraktivitas sehari-hari.

Dalam jangka pendek, anak harus menjalani pengobatan dan tindakan medis yang tidak sederhana. Sedangkan untuk jangka panjang, kemungkinan anak memerlukan terapi yang bisa jadi akan mempengaruhi kelangsungan proses belajarnya.

Menurut Psikolog Anisa Cahya, risiko kondisi fisik inilah yang akhirnya juga akan menimbulkan dampak psikologis pada korban. "Anak bisa mengalami kondisi depresi yang berkepanjangan karena kehilangan saat-saat menyenangkan di masa remajanya, yang seharusnya bisa dinikmati dengan belajar, bermain dan beraktivitas lainnya," ujarnya kepada Tempo.co, Selasa 18 Februari 2020.

Perawatan fisik yang harus dilalui, bisa membuat anak menjadi bosan, frustrasi, stress dan depresi. Anak merasa tidak berdaya, tidak berharga dan kehilangan kepercayaan diri. Dalam kondisi yang berat, trauma fisik juga bisa menimbulkan trauma psikologis yang berat pula. "Apalagi jika mereka harus kehilangan waktu untuk bersekolah dan menjalankan hobinya. Ini akan menimbulkan kekecewaan yang mendalam." ucapnya.

Selain itu, korban Skull Breaker Challenge bisa juga merasakan seperti yang dialami oleh korban bullying. Mereka merasa gelisah, tertekan, depresi, dan juga berisiko bunuh diri.

"Satu hal yang paling penting yang harus dilakukan beriringan dengan pengobatan fisik adalah memberikan pendampingan intensif kepada korban. Anak perlu mendapat kekuatan psikologis agar tidak merasa down, kecewa dan sedih berkepanjangan," tambah Anisa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Orang tua, guru, teman-teman dan orang-orang terdekat diharapkan bisa membesarkan hatinya, agar kepercayaan dan harga dirinya tetap terjaga dalam proses pengobatan dan ketika sudah bisa kembali beraktivitas. Jika diperlukan, pendampingan oleh psikolog atau psikiater bisa disiapkan untuk mengantisipasi hal-hal yang lebih buruk.

"Juga tidak boleh dilupakan, tentang pendampingan terhadap orang tua korban. Bisa jadi, yang mengalami dampak psikologis bukan hanya si korban, tapi juga orang tuanya. Tidak mudah bagi orang tua ketika menghadapi kenyataan ini," ucap Anisa.

Orang tua yang kaget dan kecewa, juga bisa mengalami frustrasi dan depresi. Terbayangkan oleh mereka, bahwa masa depan anaknya akan menjadi suram karena harus menjalani perawatan dan tidak bisa bersekolah.

Anisa menyarankan, karena dampaknya yang cukup berat, baik fisik maupun psikologis, maka hal ini harus dicegah jangan sampai meluas di kalangan anak-anak. Orang tua perlu mengingatkan anak agar tidak ikut-ikutan melakukan hal ini, dan menyadarkan bahwa permainan ini sangat berbahaya bagi diri sendiri maupun orang lain.

"Pihak sekolah juga perlu terus menerus menghimbau dan memberikan pengawasan yang ketat di dalam kelas maupun ruang-ruang bermain. Bagi pemerintah dan semua pihak perlu juga menyuarakan hal ini di berbagai media, untuk memberikan pemahaman dan awareness tentang betapa bahayanya permainan ini," imbau Anisa.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Berkemas dengan Metode 333, Barang Lebih Sedikit Tetap Bisa Tampil Modis

7 jam lalu

Ilustrasi packing atau berkemas. Freepik.com
Tips Berkemas dengan Metode 333, Barang Lebih Sedikit Tetap Bisa Tampil Modis

Tips berkemas dengan metode 333 membantu traveler membawa barang bawaan lebih ringkas tapi juga tetap bisa tapill modis


Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

1 hari lalu

Pemain Tottenham Hotspur Richarlison. Action Images via Reuters/Paul Childs
Pemain Timnas Brasil Richarlison Blakblakan Soal Perjuangan Melawan Depresi yang Nyaris Membuatnya Menyerah

Penyerang Timnas Brasil, Richarlison, berbagi kisah soal usahanya berjuang melawan depresi yang membuatnya hampir menyerah.


6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

5 hari lalu

Ilustrasi Depresi (Pixabay.com)
6 Tips Agar Tidak Cemas Karena Terpicu Masalah Kesehatan Orang

Orang dengan masalah kecemasan dapat terpicu dan menjadi khawatir ketika mendengar masalah kesehatan orang lain. Ini 6 tips agar tidak ikut cemas.


CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

6 hari lalu

Logo TikTok terlihat di smartphone di depan logo ByteDance yang ditampilkan dalam ilustrasi yang diambil pada 27 November 2019. [REUTERS / Dado Ruvic / Illustration / File Photo]
CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

7 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

8 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

8 hari lalu

Mitra layanan ojek daring Gojek menunjukkan logo merger perusahaan Gojek dan Tokopedia yang beredar di media sosial di shelter penumpang Stasiun Kereta Api Sudirman, Jakarta, Jumat, 28 mei 2021. Sejumlah mitra pengemudi Gojek berharap mergernya dua perusahan startup Gojek dan Tokopedia memberikan dampak positif bagi kalangan mitra dengan meningkatnya bonus dan insentif karena penggabungan tersebut telah meningkatkan nilai atau valuasi perusahaan. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
GoTo Catatkan EBITDA Positif Rp 77 Miliar, Rugi Bersih Sampai Rp 90 T

GoTo mengumumkan kinerja keuangan dan operasionalnya untuk kuartal IV serta tahun buku 2023.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


Viral Mio Mirza di Media Sosial TikTok, Apa Maksudnya?

9 hari lalu

Cara buat postingan slide di TikTok cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan kumpulan foto-foto yang akan diunggah. Berikut tutorialnya. Foto: Canva
Viral Mio Mirza di Media Sosial TikTok, Apa Maksudnya?

Viral istilah Mio Mirza di media sosial, khususnya TikTok dan X. Apa sebenarnya arti dari Mio Mirza yang sering diungkapkan di kolom komentar?


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.