Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Awas, Terlalu Sering Sendiri dan 8 Kebiasan Ini Bikin Otak Rusak

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita. Unsplash/Thien Dang
Ilustrasi wanita. Unsplash/Thien Dang
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam penyakit yang disebabkan otak rusak, seperti penyakit Alzheimer, stroke, hingga demensia. Kerusakan jaringan otak ini dapat dipicu oleh berbagai kebiasaan yang tak sehat.

Salah satu yang mungkin sering Anda lakukan adalah menggunakan headphone dengan volume terlalu keras, merokok atau terlalu sering menyendiri. Kita memiliki sebagian kendali dalam menjaga kesehatan tubuh, termasuk otak. Agar risiko otak rusak jauh dari kehidupan kita, kebiasaan buruk itu bisa dikurangi atau dihentikan sama sekali.

Berikut ini berbagai kebiasaan yang harus dihindari sekarang untuk turunkan risiko otak rusak

1. Terlalu sering sendirian
Beberapa dari kita suka mendaulat diri sebagai loner atau si penyendiri. Namun, sayangnya, terlalu sering menghabiskan waktu sendirian dapat memicu otak rusak. Orang yang memiliki teman walaupun sedikit cenderung lebih produktif, lebih bahagia, dan memiliki risiko Alzheimer yang lebih rendah. Tak ada salahnya untuk memulai komunikasi dengan teman-teman lama Anda. Menyeruput secangkir teh sesekali bersama sahabat dan keluarga ternyata amat bermanfaat untuk mental dan otak. Ikuti pula komunitas dan kelas-kelas olahraga atau kesenian untuk memancing interaksi dengan orang lain.

2. Terlalu banyak konsumsi junk food
Tak salah makanan seperti soft drink atau keripik kentang disebut sebagai junk food. Sebab, orang yang sering mengonsumsi junk food cenderung memiliki bagian otak terkait daya ingat dan pembelajaran yang lebih kecil. Sebaliknya, makanan sehat seperti biji-bijian utuh dan sayuran hijau mampu menjaga fungsi otak dan menurunkan risiko kerusakannya.

3. Menggunakan headphone dengan volume keras
Otak merupakan organ yang bertugas dalam memahami suara di sekitar kita. Apabila kita memberikan ‘tekanan’ yang berlebihan untuk otak, tentu organ ini juga rentan untuk rusak. Menyetel musik menggunakan headphone dengan volume keras berisiko merusak kemampuan pendengaran secara permanen. Kebiasaan ini juga dapat memicu masalah otak seperti penurunan daya ingat dan kerusakan pada jaringan otak.

4. Kurang mendapatkan sinar matahari
Berbaring di kamar yang gelap memang zona nyaman bagi banyak orang. Namun, kebiasaan ini bisa kita kurangi untuk menjaga kesehatan otak. Sebab, kurang mendapatkan sinar matahari dikaitkan dengan kondisi depresi, dan kondisi ini juga dapat memperlambat fungsi otak. Selain itu, studi juga menemukan bahwa cahaya matahari membantu otak bekerja dengan optimal.

5. Menyelimuti kepala saat tidur
Beberapa orang lebih merasa nyaman jika menyelimuti kepala saat tidur. Sayangnya, kebiasaan ini dapat meningkatkan konsumsi karbon dioksida dan menghambat masuknya oksigen. Kekurangan oksigen dapat merusak sel-sel otak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

6. Kepala terlalu sering terbentur saat berolahraga
Apabila Anda aktif dalam beraktivitas fisik dan melakukan olahraga kontak fisik, Anda harus lebih berhati-hati untuk tidak mengalami benturan di kepala dan tidak menyepelekannya. Sebab, terus menerus mengalami benturan meningkatkan risiko gangguan kognitif, gangguan mood, sakit kepala, gangguan berbicara, dan perilaku agresif. Selalu waspada saat berolahraga dan segera temui dokter jika kepala terbentur dalam aktivitas apapun.

7. Terlalu banyak konsumsi garam dan gula
Garam dan gula merupakan zat yang perlu untuk dibatasi konsumsinya. Misalnya, konsumsi gula berlebihan dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap zat gizi. Dengan begitu, nutrisi yang sampai ke otak pun akan terhambat dan mengganggu perkembangannya. Sementara itu, konsumsi garam dikaitkan dengan tekanan darah tinggi yang kemudian dapat berujung pada stroke.

8. Kurang tidur
Kurang beristirahat dapat berujung pada rasa kantuk sepanjang hari, depresi, dan gangguan daya ingat. Bahkan, kurang tidur satu malam saja memengaruhi kemampuan otak dalam mengingat infiormasi.

9. Merokok
Merokok menjadi kebiasaan yang tak ada faedahnya untuk kesehatan, termasuk memicu otak rusak. Benda ini dapat mengganggu daya ingat serta meningkatkan risiko demensia hingga dua kali lipat. Rokok juga memicu tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes, dan stroke.

SEHATQ 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

2 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

2 hari lalu

Ilustrasi bumbu lada hitam. REUTERS
4 Bumbu Dapur Sahabat Kesehatan Otak dan Penangkal Alzheimer

Salah satu metode efektif untuk meningkatkan kesehatan otak dan mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan mengonsumsi makanan yang baik buat otak.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

3 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

9 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

10 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.


Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

12 hari lalu

Ilustrasi balita mudik. shutterstock.com
Bawa Balita saat Mudik? Perhatian Tips Ini Demi Kesehatannya

Pakar kesehatan mengingatkan orang tua untuk memperhatikan daya tahan tubuh balita saat mudik mengingat kondisi cuaca yang sedang tak baik.


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

12 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

16 hari lalu

Ilustrasi usus. 123rf.com
Kaitan Kesehatan Usus Kecil dan Otak Menurut Psikiater

Kesehatan usus kecil memiliki kaitan dengan kesehatan otak. Berikut penjelasannya menurut spesialis kesehatan jiwa.


5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

16 hari lalu

Ilustrasi otak. medicalnews.com
5 Tanda-tanda Seseorang Mengalami Otak Popcorn

Salah satu dampak utama dari otak popcorn adalah efeknya yang merugikan fokus pada otak.


Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

16 hari lalu

Ilustrasi bermain media sosial. (Unsplash/Leon Seibert)
Kenali Ancaman Otak Popcorn, Gangguan Fokus Akibat Sering Main Media Sosial

Otak popcorn berasal dari sebuah kondisi otak seseorang terus berpikir dari satu pikiran ke pikiran yang lain dalam sekejap seperti biji popcorn.