TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona yang mewabah di Cina dan beberapa negara lain berpengaruh pada industri fashion. Sejumlah label fashion dunia terpaksa menutup toko atau mengurangi jam operasional di daerah yang terkena dampak, terutama di Cina.
Label fashion asal Inggris Burberry mengumumkan pada Jumat, 7 Februari 2020, bahwa penjualan ritelnya telah dipengaruhi oleh penutupan toko di seluruh China dan Hong Kong. Sebanyak 24 dari 64 toko di Cina telah ditutup sementara, dan toko-toko lain masih beroperasi tapi jam kerja dikurangi karena berkurangnya pengunjung.
Baca Juga:
“Wabah virus corona di Cina daratan memiliki efek negatif pada permintaan barang mewah. Meskipun saat ini kami tidak dapat memprediksi berapa lama situasi ini akan berlangsung, kami tetap yakin dengan strategi kami,” kata CEO Marco Gobbetti, serti dikutip Footwear News, Jumat.
Sementara wabah belum berakhir, mereka mengambil tindakan mitigasi untuk membantu memastikan keselamatan dan kesejahteraan karyawan. “Kami sangat berterima kasih atas upaya yang luar biasa dari tim kami sebagai orang-orang yang terkena dampak langsung oleh darurat kesehatan global ini. "
Selain Burberry, Tapestry, induk brand Kate Spade, Coach, dan Stuart Weitzman, juga mengumumkan pada hari Kamis bahwa mereka telah mengantisipasi wabah ini. Mereka mengaku kondisi ini berdampak signifikan pada bisnis di Cina. Meskipun tidak menyebutkan angka, perusahaan mengatakan telah menutup mayoritas toko mereka di Cina daratan.
“Perhatian utama kami adalah kesehatan dan kesejahteraan tim kami, keluarga mereka dan komunitas lokal mereka yang berhadapan dengan realitas sehari-hari dari situasi ini. Kami percaya pada ketahanan rakyat Tiongkok,” kata CEO Jide Zeitlin pada Kamis, 6 Februari 2020.
“Kami sangat yakin dengan kemampuan kami untuk berhasil menavigasi apa yang kami harapkan sebagai dislokasi terbatas waktu akibat wabah virus corona, yang ditegaskan oleh rekam jejak yang berhasil dalam mengelola melalui tantangan serupa,” ia menambahkan.
Dampak yang virus corona juga dirasakan Capri Holdings Ltd, induk label Michael Kors, Versace, dan Jimmy Choo. Saat ini, sekitar 150 dari 225 toko Capri di Cina daratan ditutup. Mereka yang tetap terbuka telah melihat lalu lintas dan penjualan sangat berkurang. Mereka juga telah merevisi perkiraan pendapatannya untuk tahun ini.
"Situasi ini sangat serius dan dinamis," kata CEO John Idol pada Rabu, 5 Februari 2020.
Meski merasakan dampaknya, perusahaan mengungkapkan simpati pada orang-orang Cina dan semua orang yang terkena virus ini secara global. “Kesehatan dan keselamatan karyawan kami adalah prioritas, dan kami terus mengambil tindakan pencegahan yang diperlukan untuk memastikan kesejahteraan mereka. Kami hanya bisa berharap resolusi cepat dan positif untuk krisis ini,” ujar John Idol.
Selain mereka, sejumlah brand lain seperti Nike, Adidas, Skechers, dan Vans juga menutup ratusan gerai di beberapa negara terkena dampak virus Corona.