TEMPO.CO, Jakarta - Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap 4 Februari mengingatkan setiap orang untuk lebih waspada terhadap penyakit ini. Bagi perempuan, jenis kanker yang paling banyak ditemukan adalah kanker payudara. Kondisi ini terjadi ketika ada pertumbuhan sel-sel abnormal yang membelah lebih cepat sehingga membentuk benjolan di payudara. Faktor gaya hidup, lingkungan, dan genetik bisa meningkatkan risiko penyakit ini.
Anda tak bisa mengubah faktor genetik. Tapi, Anda bisa memperbaiki gaya hidup untuk mencegah risiko kanker payudara.
Berikut sembilan cara mencegah kanker payudara seperti dilansir Boldsky, 6 Februari 2020.
1. Menyusui
Jika seorang ibu menyusui lebih dari setahun, ada kemungkinan risiko terkena kanker payudara lebih rendah. Salah satu alasannya adalah air susu ibu atau ASI mengandung alfa-laktalbumin dan asam oleat yang membatasi kemampuan sel tumor payudara untuk berkembang secara tidak normal.
2. Makan berbasis nabati
Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran berwarna cerah yang mengandung flavonoid dapat membantu menurunkan risiko kanker. Subtipe flavonoid yang disebut flavonol dan flavon memiliki potensi untuk mengatur pembelahan sel dan menghentikan pertumbuhan sel kanker payudara. Sebuah studi yang dimuat di PLoS One 2013 oleh Stephen J. Polyak dan tim menunjukkan hubungan antara flavonoid dan penurunan risiko kanker payudara pada wanita pasca-menopause. Jadi, konsumsilah makanan nabati seperti terong, seledri, paprika, tomat, brokoli, apel, dan pir.
3. Pemeriksaan rutin
Pemeriksaan atau skrining dapat membantu deteksi dini kanker payudara sehingga mudah untuk diobati. Penting juga memeriksa sendiri payudara Anda setiap hari untuk melihat adanya perubahan seperti benjolan baru atau perubahan kulit. Jika Anda melihat ada perubahan abnormal pada payudara Anda, segera konsultasikan dengan dokter.
4. Berhenti merokok
Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan di American Journal of Epidemiology, perempuan yang merokok selama lebih dari 20 tahun dan wanita yang mulai merokok 5 tahun sebelum mereka pertama kali hamil memiliki risiko kanker payudara 35 persen lebih tinggi bila dibandingkan dengan wanita yang tidak pernah merokok.
5. Menjaga berat badan
Berat badan yang berlebihan sering dikaitkan dengan penyakit serius. Kelebihan berat badan meningkatkan risiko kanker payudara, terutama setelah mencapai menopause. Melakukan olahraga ringan hingga berat setiap hari dapat mengurangi lemak secara efektif.
6. Mengurangi alkohol
Minum alkohol berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Menurut sebuah penelitian di British Medical Journal 2015, wanita yang minum 5 hingga 14,9 gelas alkohol per hari dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.
7. Batasi terapi penggantian hormon
Terapi penggantian hormon biasanya dilakukan oleh perempuan yang telah mencapai menopause atau mengalami gangguan kesuburan. Perempuan yang menggunakan terapi hormon kombinasi selama lebih dari tiga hingga lima tahun meningkatkan risiko kanker payudara.
8. Hati-hati memilih pil kontrasepsi
Pil kontrasepsi atau pil KB juga memiliki manfaat dan risiko kesehatan sendiri. Menurut sebuah penelitian, wanita yang mengonsumsi pil kontrasepsi memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita yang tidak. Bahkan setelah penghentian pil, wanita yang telah menggunakan pil selama lebih dari lima tahun masih memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi. Namun kini banyak pil kontrasepsi yang mengklaim mengandung hormon yang lebih seimbang sehingga tidak meningkatkan risiko kanker payudara. Berhati-hatilah memilihnya.
9. Olahraga
Menurut penelitian, aktivitas fisik dapat membantu mengurangi risiko kanker payudara 25 hingga 30 persen. Aktivitas fisik moderat harian harus dilakukan selama 45 -60 menit sehari selama 5 hari seminggu. Olahraga juga memainkan peran utama dalam terapi kanker payudara.