TEMPO.CO, Jakarta - Lurah Rawa Bunga sekaligus Dewan Pimpinan Persatuan Ahli Gizi DKI Jakarta, Agustina mengingatkan anemia masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, khususnya remaja putri atau wanita yang bekerja. Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya kadar nutrisi tertentu di dalam tubuh. Sehingga cara paling efektif untuk mengatasi kondisi ini adalah dengan memenuhinya.
Pada penderita anemia, jumlah sel darah merah lebih rendah dari (nilai) normal, dan atau sel darah merah tidak mengandung cukup hemoglobin. "Mau atasi anemia, remaja putri dan semua wanita pekerja perlu perhatikan asupan zat besi dan protein hewani," katanya pada acara Gizi Optimal untuk Generasi Milenial bekerja sama dengan YAI Campus pada 25 Januari 2020 di Jakarta.
Lurah Rawa Bunga sekaligus Dewan Pimpinan Persatuan Ahli Gizi DKI Jakarta, Agustina, (Baju berwarna biru) saat menerima kenang-kenangan dari tim YAI Campus dalam acara Gizi Optimal untuk Generasi Milenial pada 25 Januari 2020 di Jakarta. Tempo/Mitra Tarigan
Agustina mengatakan para wanita yang mengalami anemia biasanya akan mengalami pucat dan lemas. Wanita memang rentang mengalami anemia. Alasannya, wanita sejak remaja putri mengalami menstruasi setiap bulan. Wanita pun mengalami proses melahirkan. "Nah, konsumsi zat besi dan obat penambah darah bisa membantu wanita agar tidak pendarahan," katanya.
Agustina pun mengingatkan bahwa zat penambah darah bisa juga didapat dari beberapa makanan yang mudah didapat. Salah satunya kacang-kadangan, dan juga hati ayam, serta daging-dagingan. "Asupan itu sangat kita butuhkan, kalau tidak, nanti bisa menurunkan produktivitas kerja para wanita," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ahli Gizi Shifa Nur'aini pun menjelaskan pentingnya mengkondumsi gizi seimbang. Selain nutrisi pada makanan yang perlu diperhatikan, aktivitas yang teratur dan teukur pun penting untuk menjaga kesehatan masyarakat. "Sebaiknya makan makanan yang beragam, dan jangan lupa lakukan aktivitas rutin," kata Shifa.