TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit autoimun merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh menyebabkan aktivitas abnormal rendah atau aktivitas berlebihan sistem kekebalan tubuh. Dalam kasus sistem kekebalan tubuh lebih dari aktivitas, tubuh menyerang dan merusak jaringannya sendiri.
Penyakit defisiensi imun menurunkan kemampuan tubuh, sehingga menyebabkan kerentanan terhadap infeksi. Menanggapi pemicu yang tidak diketahui, sistem kekebalan mungkin mulai memproduksi antibodi yang bukannya melawan infeksi, melainkan menyerang jaringan tubuh sendiri.
Beberapa selebriti termasuk penderita penyakit autoimun, salah satunya penyanyi dan istri Anang Hermansyah, Ashanty. Di Indonesia, jenis penyakit autoimun yang paling jamak ditemukan ialah rheumatoid arthritis atau populer dengan rematik dan Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau disebut lupus. Penyakit lupus sendiri lebih sering menyerang wanita dibanding laki-laki.
Perawatan untuk penyakit autoimun umumnya berfokus pada pengurangan aktivitas sistem kekebalan tubuh. Menurut ahli naturopati Joshua S. Lie, ND, BHSc penyakit autoimun tidak berdiri sendiri, tapi turunan dari banyak kondisi yang dirasakan oleh pasien. Terdapat faktor seperti faktor genetika, tapi hal itu juga dipengaruhi oleh faktor eksternal salah satunya dari makanan. Tapi sampai sekarang penyebab utamanya masih terus diteliti asal muasalnya
"Selain makanan dan genetik, pengaruh stres dan tertekan juga bisa menjadi pemicu munculnya penyakit autoimun. Saya pernah menagani pasien perempuan yang gejalanya muncul karena gangguan mental emosional. Nah, bagian itulah yang kita telusuri dan dicari akar masalahnya, bukan semata mengobati secara fisik," terang Joshua saat ditemui di acara Get to Know Your Body di Jakarta, pada 17 Januari 2020.
Baca juga:
Joshua menjelaskan tahapan metode naturopati dimulai dengan pendekatan personal pada pasien. Dari sisi pencegahannya dengan mengelola stres yang datang dalam hidup, sebab kita tidak bisa menghindari stres. Di antaranya dengan menyalurkannya melalui hobi, meditasi, olahraga, tidur cukup, hindari makanan yang diolah berulang, dan makan buah sehari dua jenis, satu sajian sayur. Kunyit asam yang segar juga bagus sebagai anti-inflamasi, saran Joshua.
EKA WAHYU PRAMITA