Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Kesalahan yang Sering Dilakukan Orang Tua Baru pada Bayi

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bayi di dalam boks. (Web MD)
Ilustrasi bayi di dalam boks. (Web MD)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Merawat bayi baru lahir itu tidak mudah, apalagi bagi orang tua baru. Anda akan dihujani dengan banyak saran dari Internet, keluarga, atau teman-teman Anda. Dari cara mengganti popok, jadwal tidur, hingga memberi air susu ibu atau ASI, orang tua baru akan dipenuhi dengan pekerjaan dan pikiran untuk melindungi bayi dari infeksi virus dan bakteri.

Kadang-kadang sedikit saja ada keanehan pada kotoran atau liur akan membuat orang tua baru khawatir. Belum lagi jadwal imunisasi yang cukup rapat di tahun pertama. Begitu banyak yang harus dipelajari dalam waktu singkat.

Di antara banyak itu, berikut hal penting yang sering kali diabaikan para orang tua baru.  

1. Menyusui terlalu cepat

Salah satu hal penting yang dibutuhkan bayi di awal kehidupannya adalah ASI. Namun, anggota American Academy of Pediatrics Paul S. Horowitz mengatakan banyak ibu yang cepat menyerah dalam menyusui.

“Dengan bantuan dan kesabaran yang tepat, hampir semua wanita bisa sukses tanpa menggunakan pengganti susu bayi atau susu formula. Bagaimanapun, ASI adalah yang terbaik,” kata pendiri Discovery Pediatrics di Valencia, California, itu.

2. Lebih banyak menghabiskan waktu bersama ponsel

Ibu di zaman modern ini tak bisa dipisahkan dari ponsel. Kadang-kadang, waktu yang dihabiskan untuk menatap ponsel lebih banyak dibandingkan dengan menatap bayi mereka.

“Saya melihat terlalu banyak orang tua menatap ponsel mereka alih-alih bertatap muka dengan bayi mereka; mereka harus melibatkan dan merangsang mereka melalui semua indera mereka,” ujar Paul.

3. Membiarkan bayi tidur tengkurap

Sindrom kematian mendadak pada bayi (SIDS) atau kematian terkait tidur lainnya menjadi perhatian pada era 1990-an.  Pedoman dari American Academy of Pediatrics menegaskan bahwa setiap bayi harus tidur telentang, di boks mereka sendiri, tanpa mainan atau tempat tidur empuk. Setelah pedoman itu dikampanyekan, kematian terkait tidur menurun tajam, tetapi data terakhir menunjukkan risiko berlanjut. Setiap tahun, sekitar 3.500 bayi meninggal karena penyebab yang berhubungan dengan tidur.

Sebuah studi tahun 2015 oleh Centers for Disease Control and Prevention Amerika Serikat menemukan satu dari lima ibu mengaku menempatkan bayi mereka tidur miring atau tengkurap, dan 39 persen ibu mengatakan mereka menggunakan ranjang empuk di boks bayi.

"Wow, itu mengkhawatirkan karena Anda akan berpikir semua orang akan tahu cara yang disarankan untuk menidurkan bayi mereka," kata dokter anak Tanya Altmann, penulis buku baru Baby and Toddler Basics. "Tapi yang tidak diketahui banyak orang tua adalah Anda tidak boleh menggunakan bumper lagi, dan Anda tidak boleh meletakkan bantal, mainan, atau barang-barang tambahan di boks bayi."

4. Tidak membuat bayi bersendawa

Orang tua sering kali malas atau tidak tahu cara membuat bayi bersendawa setelah menyusu. "Mereka akan sering menurunkan bayinya dengan cepat setelah menyusui karena mereka takut tidak memegangnya dengan benar,” kata Polly Gannon, seorang pelatih bersalin di Calabasas Pediatrics, California.

Akibat gagal bersendawa adalah bayi bisa muntah sehingga kehilangan cairan yang baru dikonsumsinya. Bisa juga bayi tidur tidak nyenyak karena merasa perutnya tidak nyaman.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada beberapa teknik bersendawa yang bisa Anda coba sampai Anda menemukan salah satu yang paling cocok untuk bayi Anda. Cara yang paling populer adalah meletakkan bayi dengan dagu menempel di bahu Anda dan wajah menghadap ke satu sisi, perut menempel kuat di dada. Tepuk atau gosok punggung bayi dengan lembut sampai dia bersendawa.

5. Membawa bayi ke tempat ramai

Banyak orang tua baru yang tak sabar membawa bayi mereka ke tempat ramai, seperti pusat perbelanjaan atau pertemuan keluarga.

"Dua bulan pertama kehidupan bayi, Anda benar-benar perlu melindungi mereka dari paparan kuman dan orang-orang yang berpotensi sakit. Sistem kekebalan bayi Anda lemah, dan masih tumbuh dan berkembang,” kata Tanya Altmann.

Namun itu bukan berarti Anda tidak dapat meninggalkan rumah. Para ahli menyarankan agar melakukan aktivitas jalan-jalan harian atau duduk di halaman belakang Anda atau di teras depan.

"Tapi jangan bawa mereka ke tempat ramai," kata Altmann. "Saat itulah Anda dapat mengekspos mereka kepada orang-orang yang berpotensi terkena flu atau penyakit menular lain yang dapat menyebar, bahkan jika mereka berada beberapa meter jauhnya."

6. Hanya menggunakan air untuk mandi

“Orang tua baru sebaiknya tidak memandikan bayi dengan air saja. Mereka harus menggunakan pembersih ringan untuk bayi, yang disetujui oleh dokter, diikuti dengan penggunaan krim bayi, yang lagi-lagi harus disetujui untuk digunakan,” ujar Paul S. Horowitz.

Ingatlah bahwa bayi Anda adalah orang baru di dunia dan dia akan menangkap isyarat Anda. Kekhawatiran dan reaksi berlebihan hanya akan membuat anak cemas. Jadi cobalah untuk memegang kendali dan dengarkan apa kata hati Anda.

7. Berlebihan atau terlalu cuek saat bayi demam

Demam pada bayi baru lahir bisa serius. Jika bayi Anda belum genap tiga bulan dan mengalami demam 100,4 derajat Fahrenheit (sekitar 37,8 derajat Celcius) atau lebih tinggi, segera hubungi dokter anak atau profesional medis Anda. 

"Untuk bayi yang lebih tua, saya biasanya mengatakan kepada orang tua untuk tidak panik dengan apa yang tertera pada termometer," jelas Altmann. "Perhatikan baik-baik anak Anda untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan mereka, karena tidak setiap demam perlu diobati."

Lihatlah bayi Anda dan amati. Apakah mereka minum cairan? Apakah mereka senang dan bermain? Apakah mereka tidur oke? Apakah mereka kesulitan bernapas? Itulah pertanyaan yang harus Anda tanyakan pada diri sendiri, kata Altmann. Para ahli mengatakan sebagian besar demam tidak berbahaya, dan kemungkinan akibat infeksi ringan.

CNN | TIMES OF INDIA 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

29 menit lalu

Ilustrasi anak demam. webmd.com
IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.


5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

13 jam lalu

Ilustrasi pijat bayi. massagemag.com
5 Kesalahan yang Perlu Diwaspadai Saat Memijat Bayi

Memijat bayi pun membutuhkan teknik dan cara tertentu. Salah memijat dapat berakibat fatal pada bayi.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

2 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.


Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

3 hari lalu

Ilustrasi anak minum obat. shutterstock.com
Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.


Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

3 hari lalu

Petugas medis menggendong seorang bayi perempuan Palestina yang baru lahir setelah dia dikeluarkan hidup-hidup dari rahim ibunya Sabreen Al-Sheikh, yang terbunuh dalam serangan Israel, bersama suaminya dan putrinya di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di sebuah rumah sakit di Rafah di Jalur Gaza selatan, 20 April 2024. Bayi tersebut, dengan berat 1,4 kg dan dilahirkan melalui operasi caesar darurat, berada dalam kondisi stabil dan membaik secara bertahap. Reuters TV via REUTERS
Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

6 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

6 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Unsplash.com/Sharon Muccutcheon
Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

8 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.