Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Arvilla Delitriana Kekeh Bikin Jembatan Lengkung LRT

image-gnews
Perancang jembatan termasuk jembatan lengkung LRT Jabodetabek, Arvilla Delitriana. TEMPO/Prima Mulia
Perancang jembatan termasuk jembatan lengkung LRT Jabodetabek, Arvilla Delitriana. TEMPO/Prima Mulia
Iklan

TEMPO.CO, Bandung -  Arvilla Delitriana atau Dina menjadi pembicaraan masyarakat setelah berhasil mewujudkan jembatan lengkung bentang panjang atau longspan kereta ringan alias LRT di kawasan Kuningan, Jakarta. Ide membuat jembatan tanpa tiang ini sempat ditentang, tapi Dina punya setidaknya tiga alasan untuk mempertahankannya. 

Dalam benaknya ia tidak mempertaruhkan keilmuan, institusi, atau bangsa. “Pokoknya ini bisa tanpa tiang di tengah, keukeuh saya mah gitu. Saya hanya ingin membuktikan secara teknis itu bisa,” katanya saat ditemui Tempo awal Desember 2019 di Bandung.

Alasannya, dari pilihan desain kontraktor PT Adhi Karya dan Kementerian Perhubungan dua tahun lalu, Dina melihat ada tiang di tengah jembatan lengkungnya. Dalih tiang itu karena jembatannya panjang sekali. “Menurut saya masih make sense tanpa tiang di tengah. Tapi pendapat saya ditolak,” ujar perempuan berusia 49 tahun kelahiran Tebing Tinggi, 23 April 1970 itu.

Selain itu Dina membayangkan pengerjaan fondasi tiang yang masuk di sela fly over itu bakal sulit. Kalkulasi lain yaitu biayanya mahal. “Saya lihat juga kurang megah kalau muncul tiang satu, kalau saya maunya tanpa ada tiang di tengah (jembatan).”

Konsultan dan kontraktor asal Prancis dan Jepang menentang idenya. Mereka, kata Dian, tidak yakin jembatan lengkung LRT itu nihil tiang di tengahnya karena bentangnya panjang. “Alasan utamanya adalah belum pernah ada, katanya mah di dunia saya nggak tahu ya. Kalau di Indonesia belum ada memang,” ujarnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Modal dasar idenya yaitu pernah merancang jembatan lengkung memakai alat tipe balanced cantilever atau penyambung beton jembatan. Namun dia mengakui belum pernah merancang jembatan lengkung bentang panjang seperti yang di Kuningan.

Adhi Karya lalu menengahi dan memberi kepercayaan kepada Dina karena ide rancangannya harus diperjuangkan. “Nggak gampang juga saya harus bolak-balik meyakinkan. Saya menyampaikan hitungan-hitungan dan berbagai antisipasi,” kata lulusan Teknik Sipil ITB angkatan 1989 itu.

Setelah jembatan jadi pihak-pihak yang semula meremehkannya ganti memuji. “Orang Jepangnya bilang Dina saya orang pertama yang paling menentang kamu untuk menghilangkan pier (tiang beton) di tengah (jembatan), sekarang kamu sudah melakukannya.”

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

1 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB.Instagram
Biaya Kuliah ITB 2024 Jalur SNBP, SNBT, dan Mandiri

Rincian perkiraan biaya kuliah jalur SNBP, SNBT, dan Seleksi Mandiri ITB tahun akademik 2024


Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

3 hari lalu

Ilustrasi jurnal ilmiah. Shutterstock
Tak Wajib Publikasi di Jurnal Scopus, Berapa Jurnal Ilmiah yang Harus Dicapai Dosen untuk Angka Kredit?

Penulisan jurnal ilmiah bagi dosen akan membantu menyumbang angka kredit dosen, meskipun tak wajib publikasi di jurnal Scopus.


Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

5 hari lalu

Aktivitas pelayanan nasabah Taspen di Jakarta, Kamis 31 Agustus 2023. PT Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (TASPEN) Persero membukukan nilai investasi lebih tinggi sekitar 20% dari hasil investasi rata-rata industri sejenis dalam beberapa tahun terakhir. Tempo/Tony Hartawan
Banyak dibutuhkan di Bidang Asuransi, Mengenal Profesi Aktuaris

Menjadi seorang aktuaris memang tidak mudah karena dalam pekerjaannya mengaplikasikan beberapa ilmu sekaligus seperti matematika hingga statistika.


ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

5 hari lalu

Kampus ITB Jatinangor. Dokumentasi: ITB.
ITB Gelar Bursa Kerja, Diikuti Perusahaan dari Dalam dan Luar Negeri

Institut Teknologi Bandung (ITB) menggelar bursa kerja selama dua hari 19-20 April 2024 di gedung Sasana Budaya Ganesha.


Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

7 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara, Rabu, 17 April 2024. Data PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi dengan ketinggian 1.800 meter hingga 3.000 meter dari puncak Gunung Ruang. Foto: X/@infomitigasi
Penjelasan Pakar ITB Soal Petir Erupsi yang Terjadi Saat Letusan Gunung Ruang

PVMBG secara cepat menaikkan status Gunung Ruang.


BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

7 hari lalu

Penutupan akses jalan di depan kantor BRIN di Jalan Raya Serpong-Parung gagal dilakukan, Kamis 11 April 2024. (TEMPO/Muhammad Iqbal)
BRIN Tutup Jalan di Serpong, Rekrutmen Dosen ITB, dan Sapaan CEO Apple Masuk Top 3 Tekno

Penutupan jalan provinsi di Kawasan Sains Terpadu B.J. Habibie menjadi artikel terpopuler Tekno pagi ini, Kamis, 18 April 2024.


Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

8 hari lalu

Rektor ITB Reini Wirahadikusumah saat menyampaikan pidato pelepasan jenazah AD Pirous di Aula Timur ITB, Bandung, Jawa Barat, 17 April 2024. AD Pirous, Guru Besar Emeritus FSRD ITB dan salah satu maestro seni rupa modern di Indonesia wafat pada 16 April 2024 dalam usia 92 tahun. TEMPO/Prima Mulia
Mengenang Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous, Berikut Profil dan Karya-karyanya

Berikut perjalanan karya seniman yang juga Guru Besar Emeritus FSRD ITB AD Pirous.


ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

8 hari lalu

Logo ITB
ITB Buka Rekrutmen untuk 73 Dosen Tetap, Ini Formasi dan Syarat serta Seleksinya

Rekrutmen dosen tetap ITB non PNS sebelumnya pada 2022. Tuntutan perkembangan multikampus serta jumlah mahasiswanya.


ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

8 hari lalu

Ilustrasi kampus ITB (Institut Teknologi Bandung). FOTO/ISTIMEWA
ITB Gelar Seleksi UTBK Dua Gelombang, Calon Peserta Tes 15.676

Lokasi UTBK akan menggunakan kampus ITB di Jalan Ganesha dan dua sekolah yang berdempetan tempatnya, yaitu SMAN 3 dan SMAN 5.


Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

8 hari lalu

AD Pirous. Foto: Instagram @dialogue_arts.
Jejak Karya Seniman AD Pirous dan ITB Kehilangan Guru Besarnya

Ketika mengunjungi pameran besar seni tradisional Islam di Metropolitan Museum of Art, New York, AD Pirous terpana.