TEMPO.CO, Jakarta - Motivator Merry Riana menjadi korban banjir pada Rabu, 1 Januari 2020. Tingginya air banjir yang menggenangi kawasan rumahnya, membuat wanita berusia 39 tahun ini mengungsi bersama suami dan kedua anaknya di tempat yang aman.
Dia membagikan beberapa foto saat banjir di laman Instagram-nya @merryriana. Salah satunya saat ia harus menerjang banjir setinggi dada. Awalnya Merry Riana dan keluarganya bertahan di lantai 2 rumah mereka, namun setelah melihat tinggi air meski hujan sudah berhenti ditambah listrik pada, ia memutuskan untuk mengungsi.
“Menerjang banjir yang tingginya sudah hampir sedada. Sebenarnya ada perahu karet, tapi sangat terbatas dan lebih baik diprioritaskan untuk yang lebih membutuhkan (sepanjang jalan saya lihat ada banyak lansia dan juga keluarga dengan bayi yang juga harus mengungsi),” tulis Merry Riana. “So sementara kita masih bisa jalan. Gpp lah sekali-kali basah-basahan bareng suami dan anak-anak Definitely a very memorable day in 2020,”.
Bagi Merry Riana, ini bukan pertama kalinya ia mengalami banjir di Jakarta. Sebelumnya ia mengalami banjir besar ketika baru pertama kali kembali ke Indonesia di tahun 2014 lalu. Saat mengetahui jalanan di depan rumahnya banjir, pada Rabu, 1 Januari 2020, ia langsung mengecek keadaan sekitar.
Menurut Merry, berdasarkan pengalaman banjir 5 tahun yang lalu, biasanya kalau banjir makin naik, listrik akan padam begitu juga pasokan air. Dia pun memanfaatkan waktu listrik masih hidup dengan mengisi daya handphone dan powerbank.
Setelah listrik padam, Merry Riana mengajak anak-anaknya mengisi waktu dengan cara yang menyenangkan. “Saya inisiatif mengajak anak-anak untuk bikin our family dream book, and we had lots of fun,” ujarnya. Namun meski hujan sudah berhenti banjir tak kunjung surut. Akhirnya, sore sebelum magrib, ia memutuskan untuk mengungsi dengan jalan kaki menerjang banjir sambil membawa barang-barang.
Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya memang diluar prediksi. Tapi menurut Merry Riana, ada beberapa hal yang bisa disyukuri. “Bersyukur pas banjir, saya sudah pulang balik dari liburan dan sudah di Jakarta (coba kalau pas masih di luar, pasti akan lebih repot lagi),” katanya.
Lulusan Universitas Teknologi Nanyang ini, juga bersyukur banyak teman-temannya yang ikut membantu proses evakuasi. Hal lain yang patut disyukuri adalah meski harus jalan kaki menerjang banjir tapi akhirnya ia bisa beristirahat di tempat yang nyaman bersama keluarga.
Terakhir, bagi Merry Riana banjir kali ini jadi pengalaman seru untuk kedua anaknya. “Bersyukur punya pengalaman seru bareng anak-anak. This will be our family most unforgettable new year experience yang bakal kita ingat selamanya,” ujarnya. Tak lupa ia bertanya kepada pengikutnya pengalaman di hari pertama tahun baru 2020.