Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Penyakit Saat Bersihkan Rumah Usai Banjir, Infeksi sampai Keracunan Makanan

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Banjir surut, warga di Kelurahan Larangan Utara Kecamatan Larangan mulai bersih-bersih rumah, Jumat 3 Januari 2020. TEMPO/Ayu Cipta
Banjir surut, warga di Kelurahan Larangan Utara Kecamatan Larangan mulai bersih-bersih rumah, Jumat 3 Januari 2020. TEMPO/Ayu Cipta
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Banjir melanda beberapa kawasan di Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu, 1 Januari 2020. Ribuan warga mengungsi karena banjir tersebut. Setelah banjir surut, salah rencana pertama yang muncul di pikiran adalah untuk kembali ke rumah dan membersihkannya.

Anda mungkin hanya melihat lumpur maupun sisa-sisa genangan. Namun ternyata, ada sejumlah risiko penyakit di sana. Entah itu karena air yang tercemar, maupun bahan makanan di kulkas yang akhirnya basi akibat pemadaman listrik.

Berikut ini berbagai gangguan kesehatan yang harus diwaspadai.

1. Infeksi mematikan
Berjalan di dalam rumah yang masih terendam air, ternyata bisa membawa dampak mematikan bagi penderita diabetes terutama yang memiliki luka pada penderita diabetes. Sebab, para penderita penyakit ini berisiko mengalami infeksi yang berakibat fatal. Untuk mengantisipasinya, pemberian vaksin Tdap pun disarankan.

Vaksin ini bisa melindungi tubuh dari penyakit tetanus, difteri, serta pertusis. Jadi jika memungkinkan, sebelum Anda kembali ke rumah pascabanjir, temui petugas medis untuk meminta vaksin Tdap.

2. Keracunan karbon monoksida
Direktur eksekutif Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika (American Public Health Association), Dr. Georges C. Benjamin menyarankan untuk tidak menggunakan tabung gas, ketika kompor sudah rusak akibat banjir. Sebab, hal tersebut bisa memunculkan karbon monoksida. Timbulkan gas karbon monoksida tersebut bisa menyebabkan keracunan, bahkan berujung pada kematian.

Selain itu, penggunaan genset ternyata juga bisa meningkatkan risiko keracunan karbon monoksida. Sebab, sumber listrik darurat ini memproduksi karbon monoksida dalam kadar tinggi. Oleh karena itu, hindari pemasangan genset di ruang tertutup.

3. Keracunan makanan
Ketika kembali ke rumah setelah banjir, salah satu hal yang harus Anda periksa adalah kondisi bahan makanan di dalam kulkas. Jika aliran listrik padam selama jangka waktu tertentu, makanan dan minuman yang tersimpan di kulkas, bisa basi. Sebaiknya Anda tidak mengonsumsinya lagi. Segera periksa dan buang makanan dan minuman tersebut, jika memang sudah tidak layak dikonsumsi. Sebab, mengonsumsinya bisa menyebabkan keracunan makanan. 

4. Demam dengue, chikungunya, infeksi virus Zika
Nyamuk-nyamuk bisa semakin menyebarkan infeksi virus, dua minggu hingga dua bulan setelah bencana. Bahkan, hal ini risiko ini dihadapi warga sudah tidak kebanjiran, tapi mengalami curah hujan tinggi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bersihkan genangan air yang ada di rumah, termasuk wadah seperti ember, bak sampah, bahkan mainan anak. Sebab, genangan air ini bisa menjadi tempat bersarangnya telur nyamuk Aedes aegypti. Untuk menghindari penyakit chikungunya, demam dengue, maupun infeksi virus Zika, ada baiknya Anda mengoleskan losion antinyamuk dan mengenakan pakaian tertutup ketika membersihkan rumah.

Apa yang harus segera dilakukan ketika kembali ke rumah?

Tingginya suhu udara dan lembapnya lingkungan, bisa menimbulkan noda bekas banjir. Oleh karena itu, segera buka semua jendela rumah. Yang terpenting adalah untuk mengurangi kelembapan dan mengeringkan rumah.

Selain itu, perhatikan cairan pembersih yang akan Anda gunakan untuk membersihkan rumah. Jangan mencampurkan sejumlah produk pembersih. Sebab, mencampur bahan-bahan kimiawi tersebut, bisa menimbulkan efek samping jika terhirup. Begitu pula ketika terkena kulit.

Sebagai antisipasi banjir di kemudian hari, persiapan ice gel dan kotak pendingin untuk menyimpan obat-obatan pribadi yang membutuhkan penyimpanan di suhu dingin. Pastikan obat-obatan Anda berada di tempat aman. Jangan lupa juga untuk menyimpan rekam medis Anda di tempat aman.

Ingat, yang Anda hadapi ini bukan sekadar air, tapi air banjir. Air banjir ini bukanlah air bersih, dan banyak risiko penyakit yang dibawanya. Jika Anda dalam kondisi kurang fit untuk membersihkan rumah pascabanjir, tidak ada salahnya untuk meminta bantuan orang terdekat. 

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

11 jam lalu

Peta satelit wilayah sebaran banjir di pantai utara Jawa Tengah pada Maret 2024 dari Google Earth Engine yang dihubungkan dengan muncul kembalinya Selat Muria. Istimewa
Isu Munculnya Selat Muria Mengemuka, BRIN: Perlu Riset Cuaca Ekstrem dan Penurunan Tanah

Selat Muria merupakan selat yang pernah ada, yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria.


Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

1 hari lalu

Jembatan layang Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta yang akan segera dioperasikan pada H-5 Lebaran 2024. Dok istimewa
Jembatan Little Semanggi di Bandara Soekarno-Hatta Dioperasikan H-5 Lebaran, Polisi: Atasi Kemacetan

Jembatan berbentuk setengah daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk serta menghubungkan dua jalan yang mengelilingi Bandara Soekarno-Hatta.


Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 24 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Anggota DPRD DKI Kritik Penanganan Banjir Jakarta: Fokus, Jangan Main-main sama Banjir

Penanganan banjir Pemprov DKI Jakarta menuai kritik karena dinilai tidak fokus dan tak kunjung terealisasi.


Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

1 hari lalu

Warga berjalan melintasi banjir di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta, Senin 25 Maret 2024. Banjir di permukiman padat penduduk dengan ketinggian air 50-175 cm itu terjadi akibat meluapnya Kali Ciliwung. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Pemprov DKI Jakarta Benahi Infrastruktur dan Operasional Sarana Banjir

Langkah-langkah ini disusun dalam program penanganan banjir yang menjadi bagian dari rencana aksi roadmap untuk penyusunan RPJPD 2025-2045.


Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

1 hari lalu

 Anggota SAR dan relawan mengevakuasi warga yang mengungsi menggunakan perahu karet melewati Jalan Raya Dayeuhkolot saat banjir di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 12 Januari 2024. Hujan lebat di wilayah Bandung Raya membuat semua sungai meluap dan merendam ribuan rumah disejumlah kecamatan di Kabupaten Bandung, juga menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor di beberapa wilayah. TEMPO/Prima mulia
Basarnas Temukan 4 Korban Tewas Imbas Banjir dan Longsor di Bandung Barat

Tim gabungan Basarnas masih mencari enam orang korban yang hilang imbas banjir dan longsor. Proses pencariannya akan dilanjutkan pada pagi ini.


Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

2 hari lalu

Jakarta Banjir, Heru Budi Minta Maaf: Mohon Dimaklumi
Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.


Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

2 hari lalu

Seorang kakek digendong anaknya melintasi banjir untuk mengikuti pengajian di Masjid Agung Demak di kawasan alun alun kota, Selasa, 19 Maret 2024. Banjir telah merendam 11 kecamatan di Kabupaten Demak, akibat 6 tanggul sungai jebol tidak kuat menahan derasnya arus sungai. Tempo/ Budi Purwanto
Banjir Demak, Pemerintah Kerahkan 12 Pompa untuk Mengurangi Titik Banjir

Wilayah terdampak banjir berkurang karena curah hujan terus berkurang, serta penempatan pompa di daerah banjir, dan perbaikan tanggul yang jebol.


Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

2 hari lalu

Kendaraan bermotor melaju perlahan saat melintasi jalan yang rusak terdampak banjir di jalur utama pantura Demak-Kudus Kilometer 44 di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, Minggu, 24 Maret 2024. Bupati Demak Esti'anah telah memerintahkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Demak mendata seluruh ruas jalan rusak terdampak banjir yang kemudian diprioritaskan untuk perbaikan pada kewenangan wilayah jalan pemerintah pusat, provinsi, dan daerah sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo saat memantau penanganan banjir Demak pada Jumat (22/3). ANTARA FOTO/Aji Styawan
Lumpuh karena Banjir Berhari-hari , Jalur Pantura Demak-Kudus Sudah Kembali Dibuka

Habis banjir lebih dari sepekan terbitlah jalan rusak di Jalur Pantura Demak-Kudus.


Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

3 hari lalu

Sejumlah pengendara menerobos banjir yang merendam kawasan Daan Mogot, Jakarta, Jumat 22 Maret 2024. Intensitas hujan yang tinggi membuat banjir setinggi 10-30 cm yang merendam di kawasan tersebut. TEMPO/Fajar Januarta
Heru Budi Sebut Jakarta Kewalahan Jika Hujan 4 Jam Berintensitas 180 mm per Hari, Begini Penjelasannya

Heru Budi mengatakan Proyek Sodetan Ciliwung dapat mengatasi banjir di Jakarta.


Banjir Kiriman yang Melanda Depok Hari Ini: 2 Keluarga Dievakuasi, Kali Bawa Sampah dari TPA

3 hari lalu

Jembatan Jago yang menahan sampah longsoran TPA Cipayung di Jalan Alief RT. 2/3 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Depok, Senin, 25 Maret 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Banjir Kiriman yang Melanda Depok Hari Ini: 2 Keluarga Dievakuasi, Kali Bawa Sampah dari TPA

Di Simpang Mampang, Depok, banjir semakin parah setelah jembatan ditinggikan. Bukan lagi karena luapan air kali, tapi air kini tak bisa ke kali.