Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Obat Nyamuk Bakar Berisko bagi Kesehatan, Ada Karbon Monoksida

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nyamuk sering menularkan kuman penyakit, mulai dari malaria hingga demam berdarah. Karena itu, jangan biarkan nyamuk berkeliaran di rumah. Banyak cara untuk mengusirnya seperti dengan obat nyamuk bakar, semprot, atau elektrik. Namun ingat, ada bahaya obat nyamuk bakar yang bila terhirup dalam jangka panjang bisa menyebabkan masalah bagi kesehatan.

Untuk memasang obat nyamuk bakar, caranya adalah dengan membakar bagian ujung obat nyamuk bakar hingga ada nyala api. Kemudian dalam waktu 1-2 menit, obat nyamuk bakar akan mengeluarkan asap yang mengusir nyamuk. Itulah mengapa obat nyamuk bakar harus dipasang di ruangan dengan ventilasi baik.

Dalam penelitian pada September 2003, ditemukan bahwa emisi dari asap obat nyamuk bakar bisa menjadi polutan yang membahayakan kesehatan. Konsentrasi polutan dari menyalakan obat nyamuk bakar tidak sesuai dengan standar kualitas udara baik untuk kesehatan.

Lebih jauh lagi, obat nyamuk bakar terbuat dari berbagai substansi berbeda. Utamanya adalah insektisida yang bisa membunuh – atau setidaknya melemahkan – nyamuk dan juga substansi aromatik seperti citronella yang tidak disukai nyamuk.

Memang kandungan substansi insektisida dalam obat nyamuk bakar diklaim aman, namun menghirup selama beberapa jam setiap harinya, bahkan dalam jangka panjang, bisa berakibat buruk bagi tubuh.

Masih tentang bahaya obat nyamuk bakar, seorang dokter dari Chest Research Foundation India menyebut bahwa obat nyamuk bakar mengandung karsinogen yang berisiko menyebabkan kanker paru-paru.

Bahkan inovasi obat nyamuk bakar tanpa asap juga tetap mengeluarkam karbon monoksida yang cukup tinggi dan berbahaya bagi paru-paru. Kesimpulan ini diperoleh dari penelitian di 22 desa di Pune, India yang 65 persen warganya menggunakan obat nyamuk bakar di ruangan-ruangan tertutup dalam rumah.

Jadi, daripada membawa risiko bagi kesehatan, pilih obat nyamuk alami seperti lavender, lemon dan minyak kayu putih, peppermint, hingga minyak kayu manis.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

3 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Tima Miroscheniko
Angka DBD di Tangerang Selatan Meroket pada 2024, 302 Kasus dalam 2 Bulan

Dalam kurun waktu dua bulan, Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan mencatat 302 kasus DBD.


Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

7 hari lalu

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Kasus DBD DKI Jakarta: Imbauan Heru untuk Mengenakan Pakaian Panjang Anak hingga Pengaruh Musim Pancaroba

iDI mengingatkan, sampai sekitar Juni rentan kenaikan kasus DBD dipengaruhi cuaca


Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

20 hari lalu

Deteksi Endometriosis Melalui Darah
Alasan Endometriosis Disebut sebagai Penyakit Perkotaan

Penelitian di Eropa menunjukkan naiknya kasus endometriosis banyak terjadi di kota karena pengaruh polusi udara yang tinggi.


Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

27 hari lalu

Ilustrasi hujan es. wikimedia
Tidak Dapat Dianggap Sepele, Ini Bahaya dari Hujan Es

Hujan es yang turun dapat mendatangkan bahaya bagi manusia, hewan, lingkungan, dan bangunan.


Mahasiswa Unpad Tersambar Petir di Gunung, 5 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Berkemah

29 hari lalu

Wisatawan berkemah di kawasan Semeru. (Sumber: Unsplash)
Mahasiswa Unpad Tersambar Petir di Gunung, 5 Hal yang Harus Dipertimbangkan saat Berkemah

Risiko tersambar petir saat berkemah bisa saja terjadi. Pertimbangkan sejumlah hal ini agar kemping aman dan menyenangkan.


Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

55 hari lalu

Ilustrasi serangga laron. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat
Saat Musim Hujan, Serangga Apa Saja yang Berkeliaran?

Semut api, laron, dan nyamuk serangga yang merespons perubahan cuaca selama musim hujan.


Nyamuk Diklaim Bisa Diusir dengan Perangkat Suara, Bagaimana Bukti Ilmiahnya?

20 Desember 2023

Ilustrasi nyamuk demam berdarah (pixabay.com)
Nyamuk Diklaim Bisa Diusir dengan Perangkat Suara, Bagaimana Bukti Ilmiahnya?

Meskipun banyak aplikasi yang mengklaim dapat mengusir nyamuk dengan suara khusus, namun klaim tersebut tidak didukung oleh bukti ilmiah.


Lakukan Cara Ini untuk Membasmi Jentik Nyamuk

14 Desember 2023

Seorang petugas kesehatan menunjukan jentik nyamuk Aedes aegypti yang menyebarkan virus Zika saat ditemukan di Recife, Pernambuco, Brasil, 26 Januari 2016. AP/Felipe Dana
Lakukan Cara Ini untuk Membasmi Jentik Nyamuk

Tidak hanya nyamuk, jentik nyamuk juga menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Berikut cara membasminya.


5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

9 Desember 2023

kota reykjavik Islandia (Pixabay.com)
5 Keunikan Islandia, Tidak Ada Nyamuk hingga Negara Demokrasi Tertua

Mengapa tak ada nyamuk di Islandia? Berikut beberapa fakta unik tentang negara Pulau Es ini. Apa saja?


Ciri-Ciri Nyamuk Wolbachia yang Diklaim Bisa Cegah Penularan DBD

1 Desember 2023

Nyamuk Anopheles (Pixnio.com)
Ciri-Ciri Nyamuk Wolbachia yang Diklaim Bisa Cegah Penularan DBD

Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti yang mengandung wolbachia