Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Cara Merawat Bekas Jahitan Operasi Caesar Agar Cegah Infeksi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com
Ilustrasi operasi caesar. Babycenter.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah melahirkan ibu tidak hanya mengurus si kecil, tapi juga merawat diri sendiri. Bagi yang melahirkan dengan operasi caesar misalnya, ibu harus merawat luka bekas jahitan. Perawatan bekas jahitan caesar juga harus seksama untuk menghindari terjadinya infeksi.

Seperti halnya semua infeksi lain, bekas jahitan operasi caesar akan bermasalah apabila ada bakteri di area luka tersebut. Jika bakteri menyebar, maka infeksi juga bisa terjadi tak hanya pada bekas jahitan saja, tapi juga pada perut dan uterus.

Biasanya, gejala bekas jahitan caesar bermasalah akan terdeteksi dalam waktu beberapa hari setelah persalinan berlangsung. Beberapa gejala infeksi di antarany kemerahan pada bekas jahitan, bekas jahitan bengkak atau terasa keras, rasa nyeri hanya di titik yang spesifik saja, bukan pada seluruh luka, keluar cairan atau nanah dari bekas jahitan, bekas jahitan berdarah, demam, nyeri perut serta keputihan dengan aroma tidak sedap.

Umumnya, operasi caesar yang direncanakan memiliki risiko lebih rendah ketimbang operasi caesar darurat. Alasannya, baik pihak dokter maupun pasien sama-sama punya waktu untuk mempersiapkan operasi. Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko yang rentan menyebabkan bekas jahitan caesar bermasalah seperti obesitas, diabetes, pernah menjalani operasi caesar sebelumnya, mengonsumsi obat imunosupresan untuk menekan sistem imun, kebiasaan merokok, atau alergi terhadap antibiotik penisilin.

Bagi ibu hamil yang sudah merencakan operasi C-section, biasanya dokter akan meminta mandi dengan sabun antibakteri khusus sebelum proses persalinan berlangsung. Tak kalah penting, pemberian antibiotik secara berkala sebelum operasi C-section dapat mengurangi risiko infeksi pada rahim. Setiap persiapan sebelum operasi C-section sangat penting untuk mengurangi risiko terjadinya masalah di kemudian hari.

Bentuk persiapan ini bisa berbeda antara satu ibu hamil dan lainnya, bergantung pada kondisi kesehatan dan rekam medisnya. Contohnya ibu hamil yang diabetes dan akan menjalani operasi caesar akan diminta mengendalikan kadar gula darah beberapa hari jelang dan setelah operasi dilakukan.

Meskipun termasuk dalam operasi besar, bekas jahitan caesar relatif kecil. Insisi akan dilakukan di bawah garis rambut pusar dengan bentuk horizontal. Ukurannya seukuran kepala bayi, yaitu sekitar 10-15 cm. Setelah persalinan, dari waktu ke waktu bekas jahitan caesar yang semula berwarna kemerahan atau keunguan perlahan akan memudar dan menjadi garis tipis. Untuk menjaga agar bekas jahitan caesar tidak mengalami infeksi, berikut ini cara merawat yang harus diperhatikan. 

1. Jaga kebersihannya
Pastikan bekas jahitan operasi caesar tetap tertutup dan bersih hingga seminggu setelah persalinan. Saat mandi, setidaknya selama seminggu pertama jaga agar bekas jahitan tidak terkena air. Di kemudian hari, jangan pula menggosok bekas jahitan caesar dengan handuk.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

2. Sirkulasi udara yang baik
Paparan udara dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka. Sebisa mungkin, beri udara pada bekas jahitan misalnya dengan mengenakan pakaian yang longgar.

3. Jangan beraktivitas terlalu berat
Hingga 2 minggu pertama, jangan membawa beban terlalu berat karena dapat mengganggu proses penyembuhan. Selain itu, hingga 6 minggu pertama, jangan melakukan aktivitas fisik terlalu berat karena dapat menyebabkan iritasi pada bekas jahitan.

4. Tetap aktif bergerak
Meskipun Anda disarankan untuk menghindari aktivitas fisik terlalu berat, usahakan agar tetap aktif bergerak. aliran darah yang lancar dapat membantu proses penyembuhan serta mencegah penyumbatan darah.

5. Jangan menggaruk bekas jahitan caesar
Ketika terasa gatal, hindari menggaruk area bekas jahitan operasi caesar. Apabila terasa gatal, aplikasikan krim yang aman di sekitar luka. Atau, kompres dengan es batu yang dibalut dengan handuk selama 5-10 menit.

Selain itu, mengonsumsi makanan bernutrisi dapat mempercepat proses penyembuhan. Ada banyak ibu hamil yang punya memori berkesan terhadap persalinan dengan cara operasi C-section, dan ini termasuk operasi yang paling aman dan sering dilakukan.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Persiapan Mudik untuk Ibu Hamil

10 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berdiri di antara pepohonan. unsplash.com/Ryan Franco
Tips Persiapan Mudik untuk Ibu Hamil

Ibu hamil perlu lakukan persiapan mudik ini.


Jessica Mila Tak Bisa Melahirkan Normal, Apa itu Operasi Caesar dan Alasan Harus Dilakukannya?

2 hari lalu

Jessica Mila/Foto: Instagram/Jessica Mila
Jessica Mila Tak Bisa Melahirkan Normal, Apa itu Operasi Caesar dan Alasan Harus Dilakukannya?

Jessica Mila tidak dapat melahirkan normal dan harus menjalani operasi caesar. Bagaimana prosedurnya dan apa alasan harus dilakukannya?


5 Hal yang Harus Dipastikan Agar Mudik Aman bagi Ibu Hamil

3 hari lalu

Ilustrasi mudik. Dok. Pegipegi
5 Hal yang Harus Dipastikan Agar Mudik Aman bagi Ibu Hamil

Ketika ingin mudik lebaran, para ibu hamil harus memperhatikan hal-hal berikut agar kesehatan dan keselamatan bayi dapar terjamin.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

4 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

5 hari lalu

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya. Foto: Canva
8 Menu Sahur Sehat untuk Ibu Hamil yang Baik untuk Janin

Ada beberapa menu sahur sehat untuk ibu hamil yang bagus untuk janin. Menu ini kaya akan protein dan serat, serta kandungan nutrisi penting lainnya.


Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

8 hari lalu

Denny Sumargo dan Olivia Allan di Times Square, New York. Foto: Instagram/@sumargodenny.
Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

8 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


Benarkan Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Untuk Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

8 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Benarkan Ibu Hamil Tidak Dianjurkan Untuk Puasa Ramadhan? Ini Penjelasannya

Apakah Ibu Hamil Diperbolehkan Puasa Ramadan? Temukan Penjelasannya di Sini. Mari Pelajari Aturan dan Risikonya.


Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

13 hari lalu

Ilustrasi teh chamomile. Pixabay.com
Bolehkah Ibu Hamil Minum Teh Chamomile?

Teh chamomile dikenal dengan efeknya yang menenangkan. Tapi, bolehkah diminum ibu hamil?


Ibu Hamil yang Puasa Ramadan Perlu Konsumsi Karbohidrat Kompleks

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil diet. Freepik.com/Our-team
Ibu Hamil yang Puasa Ramadan Perlu Konsumsi Karbohidrat Kompleks

Ibu hamil yang puasa Ramadan harus memperbanyak asupan karbohidrat kompleks untuk menimbulkan rasa kenyang lebih lama.