Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu Bekerja Memompa ASI di Toilet, Ini Bahaya yang Mengintai

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian Ray Basrowi, ILUNI Magister Kedokteran Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, melalui Health Collaborative Center menunjukkan hanya sekitar 21 persen tempat kerja di Indonesia yang memberikan dukungan fasilitas memadai untuk laktasi. Penelitian itu juga menunjukkan hanya 7,5 ibu bekerja di Indonesia yang bisa menikmati program laktasi di tempat kerja.

Kondisi ini membuat para ibu terpaksa memompa air susu ibu atau ASI di tempat yang kurang layak, misalnya toilet yang lembap dan tidak terjamin kebersihannya. Menurut Ray, itu berisiko bagi kesehatan ibu dan bayi. 

"Tahukah Anda, gangguan kesehatan mengintai para ibu bekerja yang tempat kerjanya belum memiliki fasilitas tempat menyusui yang ramah ibu menyusui," ucap dr Ray saat ditemui di acara Diskusi Laktasi, Jumat, 20 Desember 2019 di Jakarta.

Menurut Dr Ray, masalah kesehatan yang bisa menyerang ibu dan bayi sebagai berikut. 

1. Rentan kuman

Memompa ASI di toilet akan membuat ASI terkontaminasi dengan segala macam jenis kuman yang akan dikonsumsi bayi. Usus bayi masih longgar, makanan apa pun akan tercerna, termasuk kuman

2. Sistem imunitas rendah

Bayi akan menjadi mudah terserang penyakit karena sistem imunitas yang masih rendah.

3. Posisi tidak ergonomis

Efek menyusui atau memompa sambil berdiri di toilet tidak rileks dan ASI yang keluar tidak maksimal.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

4. Gangguan kesehatan ibu

Timbulnya syndrom metabolik dan potensi kesehatan jangka panjang. Hormon tidak menjalankan fungsinya dengan baik berisiko pada kanker payudara. Selain itu, secara kesehatan mental juga berisiko baby blues syndrom dan post partum depression.

Lantas, seperti apa ruang laktasi yang sehat dan ideal untuk ibu menyusui? Merujuk Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2013 Tentang Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan atau Memerah ASI, tempat kerja harus memberikan kesempatan bagi ibu bekerja di dalam ruangan dan atau di luar ruangan untuk menyusui dan atau memerah ASI pada waktu kerja di tempat kerja.

Adapun fasilitas yang dibutuhkan antara lain sebagai berikut. 

- Tersedianya ruangan khusus dengan ukuran minimal 3x4 meter kuadrat dan atau disesuaikan dengan jumlah pekerja perempuan yang sedang menyusui
- Ada pintu yang dapat dikunci, yang mudah dibuka atau ditutup
- Lantai berupa keramik, semen atau karpet
- Memiliki ventilasi dan sirkulasi udara yang cukup
- Bebas potensi bahaya di tempat kerja termasuk bebas polusi
- Lingkungan cukup tenang jauh dari kebisingan
- Penerangan dalam ruangan cukup dan tidak menyilaukan
- Kelembapan berkisar antara 30-50%, maksimum 60%
- Tersedia wastafel dengan air mengalir untuk cuci tangan dan mencuci

Selain ruang laktasi, Permenkes itu juga mengatur tempat kerja agar menyediakan peralatan menyimpan ASI di ruang menyusui bagi ibu sesuai standar yang sekurang-kurangnya terdiri dari:

- Lemari pendingin untuk menyimpan ASI
- Gel pendingin atau ice pack
- Tas untuk membawa ASI perahan atau cooler bag
- Sterilizer botol ASI

Tempat kerja juga harus menyediakan peralatan pendukung lainnya di ruang menyusui seperti:

- Meja tulis
- Kursi dengan sandaran untuk ibu memerah ASI
- Konseling menyusui kit yang terdiri dari model payudara, boneka, cangkir minum ASI, spuit 5cc, spuit 10 cc, dan spuit 20 cc
- Media kit tentang ASI dan inisiasi menyusui dini yang terdiri dari poster, foto, leaflet, booklet, dan buku konseling menyusui)
- Lemari penyimpan alat
- Dispenser dingin dan panas
- Alat cuci botol
- Tempat sampah dan penutup;
- AC atau kipas angin
- Nursing apron atau kain pembatas atau pakai krey untuk memerah ASI;
- Waslap untuk kompres payudara
- Tisu atau lap tangan
- Bantal untuk menopang saat menyusui

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

10 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Batu Ampar Batam, Ibu-ibu Menyusui Butuh Ruang Laktasi

16 hari lalu

Suasana pelabuhan Batu Ampar, Batam pada Ahad, 7 April 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Puncak Arus Mudik di Pelabuhan Batu Ampar Batam, Ibu-ibu Menyusui Butuh Ruang Laktasi

Sejumlah penumpang yang membawa anak kesulitan untuk menyusui, menidurkan, hingga menganti popok anak, saat arus mudik di pelabuhan Batam.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

37 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

42 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.


Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

16 Februari 2024

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu menyusui harus mengonsumsi makanan bergizi.


Penyebab Ibu Sulit Berikan ASI Eksklusif, Kurang Dukungan sampai Stres

2 Februari 2024

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Penyebab Ibu Sulit Berikan ASI Eksklusif, Kurang Dukungan sampai Stres

Dokter anak mengatakan dukungan keluarga penting dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi karena masih banyak ibu yang terkendala memberikannya.


Perhatikan 4 Hal Berikut saat Anak Sakit

31 Januari 2024

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perhatikan 4 Hal Berikut saat Anak Sakit

Ada empat hal yang harus diperhatikan ketika anak sakit. Berikut penjelasan dokter anak.


Tanda Bayi Tak Kekurangan ASI Menurut Pakar

8 Januari 2024

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Tanda Bayi Tak Kekurangan ASI Menurut Pakar

Pakar menjelaskan bayi menangis tetapi berkemih 2-3 jam sekali bukan berarti karena tak cukup mendapatkan ASI. Ii sebabnya?


Lama Waktu Menyusui Bayi yang Dianjurkan Dokter Anak

7 Januari 2024

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Lama Waktu Menyusui Bayi yang Dianjurkan Dokter Anak

Dokter mengatakan menyusui cukup dilakukan 15-30 menit untuk satu sisi payudara karena bila sampai satu jam artinya menyusui belum efektif.


Manfaat Si Merah Tanaman Hias Kastuba untuk Kesehatan

24 Desember 2023

Tanaman kastuba. TEMPO/Prima Mulia
Manfaat Si Merah Tanaman Hias Kastuba untuk Kesehatan

Kastuba merupakan tanaman hias berdaun merah, selain indah dipandang, berikut beberapa manfaat untuk kesehatan.