TEMPO.CO, Jakarta - Inisiasi menyusui dini (IMD) adalah proses pemberian ASI kepada bayi dalam satu jam pertama setelah kelahiran. Proses ini, dipercaya memiliki banyak manfaat, tidak hanya bagi bayi tapi juga untuk sang Ibu.
Berbagai lembaga kesehatan, termasuk World Health Organization (WHO) maupun Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), juga telah menyerukan anjuran gerakan IMD untuk bayi-bayi yang baru lahir.
Baca Juga:
Meski begitu, masih terdapat beberapa pendapat yang menganggap bahwa pemberian ASI segera setelah melahirkan belum diperlukan, mengingat lambung bayi yang masih sangat kecil. Mana yang benar?
Manfaat inisiasi menyusui dini bagi bayi sangatlah berlimpah. Sebab, ASI yang pertama kali keluar setelah persalinan, dapat menyediakan manfaat lebih untuk kesehatan bayi seperti.
1. Memberikan kolostrum untuk bayi
Baca Juga:
Kolostrum merupakan komponen yang hanya diproduksi saat ASI pertama kali keluar, setelah proses persalinan. Komponen ini bisa memberikan berbagai manfaat untuk bayi, karena mengandung growth factors untuk membantu perkembangan usus bayi, sehingga dapat berfungsi secara efektif, juga kaya akan kandungan vitamin A, yang dapat membantu melindungi mata dan mengurangi infeksi.
Selain itu, kolostrum dapat menstimulasi bayi untuk mengeluarkan mekonium melalui kotoran, sehingga risiko bayi terkena penyakit kuning dapat berkuran. Takaran kolostrum juga tepat untuk bayi yang baru lahir karena jumlahnya yang sedikit.
2. Melindungi bayi dari berbagai penyakit
Air susu ibu (ASI) mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi dalam 6 bulan pertama kehidupannya. ASI dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit seperti diare dan penyakit yang kerap menyerang di usia anak-anak, termasuk pneumonia.
Selain itu, IMD juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi karena bakteri baik di kulit ibu akan masuk ke tubuh bayi. dan juga bayi akan mendapatkan kolostrum yang sangat banyak mengandung zat-zat kekebalan tubuh.
3. Membuat berat badan anak lebih ideal
Bayi yang diberikan ASI, termasuk melalui IMD, risiko mengalami kelebihan berat badan atau obesitasnya akan berkurang saat ia memasuki usia anak dan remaja.
4. Mempererat hubungan antara ibu dan anak
IMD juga tidak hanya seputar pemberian ASI. Sebab, proses ini juga melibatkan kontak dari kulit ke kulit yang terjadi antara ibu dan bayi. Kontak yang terjadi segera setelah proses melahirkan, dapat meningkatkan kemungkinan bayi menyelesaikan ASI eksklusif.
Bayi yang menerima kontak kulit dengan ibu sejak awal kelahirannya juga dinilai akan dapat berinteraksi lebih banyak dengan ibu dan lebih jarang menangis.
5. Menurunkan risiko kematian bayi
Secara keseluruhan, proses IMD, mulai dari kontak antar kulit ibu dan bayi hingga kolostrum yang dihasilkan ibu dalam tetes pertama ASI yang keluar pada 1 jam pertama kelahiran, dapat menurunkan risiko kematian bayi pada bulan pertama kehidupannya.
Tidak hanya bagi bayi, proses inisiasi menyusi dini juga memberikan manfaat yang tidak sedikit bagi ibu. Ketika bayi mencoba untuk menyusu dari ibu secara langsung, sentuhan bayi dapat merangsang keluarnya oksitosin.
Oksitosin adalah hormon yang umumnya keluar saat proses melahirkan maupun menyusui berlangsung. Hormon ini juga kerap dikaitkan dengan rasa empati, kepercayaan, dan membangun hubungan antarmanusia.
Oksitosin diproduksi tubuh ibu dapat menyebabkan rahim berkontraksi. Hal ini dapat membantu proses melahirkan maupun mengurangi risiko perdarahan setelah melahirkan.
Keluarnya hormon ini juga akan memicu hormon lain yang dapat membantu ibu merasa tenang, santai dan membentuk ikatan yang dalam dengan bayi. Hormon oksitosin juga akan menstimulasi keluarnya air susu.