Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

5 Sebab Kondisi Miss V Basah, Cairan Alami sampai Infeksi

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita mengelus perutnya. shutterstock.com
Ilustrasi wanita mengelus perutnya. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa perempuan tanpa disadari merasa celana dalam lembap karena vagina basah. Selama tidak ada aroma menyengat atau warna keputihan yang abnormal, tak ada yang perlu dikhawatirkan. Meski demikian, miss v basah bisa jadi tanda ada yang tidak beres pada tubuh Anda.

Vagina – berbeda dengan vulva – adalah membran mukosa yang permukaan dan jaringannya selalu lembap. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap seberapa banyak cairan yang diproduksi vagina. Fluktuasi hormon wanita, kesuburan, hingga rangsangan dapat berpengaruh terhadap seberapa basahnya vagina. Sebaliknya, fase menopause juga bisa menyebabkan vagina terasa lebih kering.

Terlepas dari seberapa banyak cairan vagina yang diproduksi seorang wanita, cairan ini sangat penting untuk memastikan vagina sehat dan membuat hubungan seksualjadi lebih nyaman. Vagina juga menjadi rumah bagi bakteri-bakteri baik, namun perawatan vagina yang salah seperti memakai sabun miss V dapat mengganggu keseimbangan bakteri di vagina.

Berikut ini penyebab vagina basah

1. Cairan vagina normal
Setiap harinya, sangat wajar apabila seorang wanita merasakan vaginanya basah. Rata-rata seorang wanita memproduksi 1-4 mililiter cairan miss v dalam sehari. Jumlah ini bisa berbeda-beda dari waktu ke waktu. Contohnya saat jelang masa ovulasi, vagina basah akan lebih terasa karena serviks memproduksi lebih banyak cairan.

2. Respons terhadap rangsangan
Vagina basah juga merupakan bagian dari respons seksual seorang wanita terhadap stimulus. Pada hal ini, yang bekerja memproduksi cairan adalah kelenjar Bartholin di kedua sisi bibir vagina. Cairan ini membantu melubrikasi vagina saat bercinta sehingga tidak merasakan iritasi atau gesekan yang tidak nyaman.

Miss V basah hingga 1-2 jam setelah selesai bercinta atau terangsang juga masih dianggap normal. Meski demikian, seiring dengan bertambahnya usia seorang wanita, kondisi vagina cenderung lebih kering karena produksi hormon estrogensemakin sedikit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Perubahan hormon
Semakin tinggi level hormon estrogen seseorang, akan semakin aktif kelenjar Bartholin bekerja memproduksi cairan. Itulah mengapa orang yang menjalani terapi cara menyeimbangkan hormon kerap merasakan vagina basah. Semakin tinggi kadar estrogen seseorang, semakin encer pula cairan yang keluar dari vagina. Warna cairan ini adalah bening dan terasa licin. Bisa jadi, ini merupakan tanda seseorang sedang dalam masa subur.

4. Infeksi
Vagina basah dapat berarti alarm tanda bahaya ketika terjadi infeksi. Ciri-ciri utamanya adalah vagina terasa gatal, perih, hingga muncul sensasi terbakar. Tak hanya itu, keputihan setelah berhubungan juga bisa jadi sinyal terjadinya infeksi. Beberapa contoh infeksi yang menyebabkan vagina basah dan mengeluarkan keputihan dengan aroma dan warna tidak normal adalah infeksi jamur, vaginosis bakteri, atau infeksi menular seksual lainnya.

5. Vagina berkeringat
Vagina basah juga bisa terjadi karena keringat atau vaginal sweat. Hal ini bisa terjadi saat mendapatkan rangsangan awal saat bercinta, area vagina membesar karena aliran darah lebih kencang. Inilah yang menyebabkan vagina bisa mengalami transudate sehingga terasa lembap di bawah sana.

Menariknya, miss V basah juga bisa terjadi saat tubuh memberikan respons secara fisiologis. Contohnya saat melihat gambar atau membaca sesuatu yang sensual. Meski demikian, bukan berarti hal ini berarti seorang wanita sedang horny atau terangsang.

Artinya, bukan berarti setiap kali seorang wanita mengalami vagina basah berarti dirinya  sedang terangsang. Itu hanyalah respons tubuh secara umum yang menunjukkan bahwa vagina sedang menjalankan fungsi anatominya. Jadi, tak perlu khawatir berlebihan saat merasakan vagina basah. Selama tidak ada aroma dan warna yang berbeda dari biasanya, itu hanyalah respons alami vagina.

SEHATQ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

6 hari lalu

Ilustrasi jamu daun sirih dan daun sambiloto. TEMPO/Subekti.
6 Manfaat Daun Sirih Tak Hanya untuk Antiseptik, Berikut Rincian Kandungannya

Daun sirih bagi kesehatan sudah lama dikenal sebagai obat herbal untuk berbagai gangguan kesehatan. Apa manfaatnya, apa saja kandungannya?


Ini Penyebab dan Kiat Menghindari Morning Sickness bagi Ibu Hamil

6 hari lalu

Ilustrasi Morning Sickness atau ibu hamil. shutterstock.com
Ini Penyebab dan Kiat Menghindari Morning Sickness bagi Ibu Hamil

Morning sickness adalah gejala umum yang sering kali dialami oleh ibu hamil selama tahap awal kehamilan.


Ragam Hormon Penting selama Kehamilan dan Fungsinya

13 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Ragam Hormon Penting selama Kehamilan dan Fungsinya

Berikut macam hormon yang mengalami perubahan di masa kehamilan dan apa saja fungsinya.


Mengenal Dismenore, Nyeri yang Dialami Perempuan saat Menstruasi

34 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
Mengenal Dismenore, Nyeri yang Dialami Perempuan saat Menstruasi

Menstruasi bisa menjadi fase yang menyakitkan. Rasa nyeri yang dialami ketika menstruasi dikenal dengan istilah dismenore dalam dunia medis.


Ada Bercak di Celana Dalam, Cek Warnanya Apakah Normal

43 hari lalu

Ilustrasi vagina. Shutterstock
Ada Bercak di Celana Dalam, Cek Warnanya Apakah Normal

Kotoran dari vagina bisa terjadi di usia berapa pun. Namun cek warna dan baunya di celana dalam, bila tak normal berarti ada masalah kesehatan.


Dokter Ungkap Kaitan Obesitas dan Haid Tak Teratur

43 hari lalu

Ilustrasi obesitas. China Photos/Getty Images
Dokter Ungkap Kaitan Obesitas dan Haid Tak Teratur

Dokter mengatakan obesitas menjadi salah satu penyebab gangguan hormon yang mengakibatkan pola haid menjadi tidak teratur.


Kenali Gejala Hormon Testosteron Rendah dan Cara Meningkatkannya

45 hari lalu

Para ahli rambut mengatakan kebotakan yang dialami Harry kemungkinan disebabkan oleh suatu hormon testosterone. Diperkirakan kebotakan yang dialaminya tidak akan separah kakaknya.  REUTERS/Geoff Pugh/Pool
Kenali Gejala Hormon Testosteron Rendah dan Cara Meningkatkannya

Karena fungsinya yang penting untuk banyak fungsi tubuh, penting untuk mengecek kadar hormon testosteron lewat tes darah. Bagaimana bila kurang?


Apakah Itu Histerektomi? Prosedur Pembedahan Leher Rahim Wanita

26 September 2023

Dokter David Ghozland (kedua kiri) mengoperasikan lengan robot dari komputer saat melakukan operasifibroid yang dibantu robot histerektomi di  Pusat Bedah miVIP, Los Angeles, California (23/4). REUTERS/Lucy Nicholson
Apakah Itu Histerektomi? Prosedur Pembedahan Leher Rahim Wanita

Histerektomi adalah sebuah prosedur pembedahan yang dijalani beberapa wanita. Begini penjelasan prosedur pembedahan.


5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

16 September 2023

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Seseorang Bangun Tidur Lebih Cepat Seiring Bertambahnya Usia

Sebuah penelitian menunjukan bahwa proses penuaan alami bisa mempengaruhi pola tidur karena otak menjadi kurang responsif seiring bertambahnya usia.


Mengenal Gejala dan Pengobatan Kanker Ginekologi

15 September 2023

Ilustrasi Kanker Serviks. Cancerbox.org
Mengenal Gejala dan Pengobatan Kanker Ginekologi

Kanker ginekologi mengacu pada munculnya kanker atau sel tumor yang berkembang di organ reproduksi wanita.