Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mau Cepat Hamil, Ini Cara Mengitung dan Mengenali Masa Subur

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Ilustrasi ibu hamil. (Unsplash/Suhyeon Choi)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Langkah penting bagi Anda yang tengah menjalani program hamil adalah dengan mengetahui kalender masa subur. Hal ini karena di saat itulah Anda memiliki peluang terbesar untuk memiliki keturunan jika melakukan hubungan seksual dengan pasangan.

Masa subur sangat dipengaruhi oleh waktu siklus mentruasi Anda. Satu siklus menstruasi dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir hingga hari pertama menstruasi yang baru saja Anda alami. Setiap wanita mungkin memiliki siklus menstruasi yang berbeda, namun rentang normalnya berlangsung 24-38 hari. Di antara siklus haid ini, wanita akan mengalami masa subur (ovulasi), yakni saat sel telur dilepaskan ke rahim dan siap dibuahi oleh sel sperma.

Peluang tertinggi seorang wanita untuk hamil yaitu saat ia mengalami ovulasi. Masalahnya, sel telur yang dilepas saat masa subur ini hanya dapat bertahan 12-24 jam sehingga sangat penting bagi pasangan untuk mengintensifkan hubungan seksual untuk memperbesar peluang wanita agar hamil.

Para ahli berpendapat wanita dan pria harus melakukan hubungan seksual tanpa pengaman atau alat KB apa pun setidaknya 5 hari sebelum ovulasi. Pasalnya, sel sperma pria biasanya bisa hidup di organ reproduksi wanita selama 3-5 hari sehingga sel sperma tersebut dapat langsung membuahi sel telur saat dilepaskan pada masa subur.

Cara menghitung kalender masa subur sendiri

Anda mungkin sudah pernah mendengar bahwa masa subur wanita biasanya terjadi di hari ke-14 dalam siklus menstruasi Anda. Hitungan ini tidak sepenuhnya salah, namun hanya bisa diterapkan pada wanita yang memiliki siklus menstruasi 28 hari setiap bulannya.

Padahal kebanyakan wanita mengalami siklus yang tidak sama setiap bulan. Ada wanita yang mengalami siklus 27 hari, kemudian berubah menjadi 30 hari, 28 hari, 29 hari, dan seterusnya. Sebab itu, Anda sebaiknya menghitung kalender masa subur sendiri agar hasilnya lebih akurat. Untuk melakukan hitungan ini, Anda harus mengetahui jumlah hari pada siklus menstruasi Anda dalam beberapa bulan terakhir.

- Hari pertama masa subur Anda dapat dihitung dengan cara mengurangi siklus terpendek dengan 18. Misalnya, siklus haid terpendek Anda adalah 28 hari, maka 28-18 = 10. Artinya, hari pertama dalam kalender masa subur Anda adalah hari ke-10 setelah hari pertama menstruasi.

- Hari terakhir masa subur Anda dapat dihitung dengan cara mengurangi siklus terpanjang dengan 11. Misalnya, siklus haid terpanjang Anda adalah 32 hari, maka 32-11 = 21. Artinya, hari terakhir dalam kalender masa subur Anda adalah hari ke-21 setelah hari pertama menstruasi.

Berdasarkan hitungan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalender masa subur Anda berkisar antara 10-21 hari setelah hari pertama menstruasi. Di situlah Anda sangat dianjurkan untuk berhubungan seksual dengan pasangan demi meningkatkan peluang Anda untuk hamil.

Jika Anda bingung dengan perhitungan kalender masa subur ini, terdapat banyak aplikasi daring yang bertindak sebagai kalkulator online untuk menghitung masa subur. Namun, sekalipun Anda telah memenuhi kriteria untuk hamil, tidak memiliki masalah kesehatan, dan melakukan hubungan seksual saat masa subur, tetap ada kemungkinan Anda tidak hamil pada bulan tersebut.

Tanda saat Anda mengalami masa subur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain menghitung kalender masa subur, Anda juga dapat memperhatikan tanda-tanda fisik yang terjadi selama masa subur.

- Keluar cairan bening yang tekstur dan warnanya mirip putih telur. Puncak masa subur biasanya ditandai dengan keluarnya cairan bening ini dalam jumlah yang lebih banyak dibanding hari-hari sebelumnya.

- Perubahan suhu basal tubuh, biasanya sekitar 0,5 hingga 1 derajat celcius lewat pengukuran dengan termometer.

- Meningkatnya level luteinizing hormone (LH) yang hanya bisa diketahui dengan menggunakan alat khusus deteksi masa subur.

- Payudara terasa kencang dan nyeri ketika disentuh.

- Perut seperti kembung.

- Keluar bercak darah melalui vagina.

- Pinggul terasa pegal.

Meskipun demikian, tidak semua wanita akan mengalami gejala masa subur yang sama, bahkan ada pula wanita yang tidak merasakan pertanda di atas. Oleh karena itu, kembali lagi, penting bagi Anda untuk dapat mengetahui saat ovulasi dengan menghitung sendiri berdasarkan kalender masa subur.

Menghitung sendiri kalender masa subur Anda sekaligus mengenali tanda-tandanya, mungkin akan terasa merepotkan di masa-masa awal. Namun, Anda akan terbiasa dan lebih peka terhadap sinyal yang dikeluarkan oleh tubuh Anda sendiri saat ovulasi seiring dengan berjalannya waktu.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

9 jam lalu

Ilustrasi Miom atay Mioma. shutterstock.com
Mengenal Miom Uteri, Tumor Jinak yang Perlu Diwaspadai

Gejala miom uteri dapat berupa perdarahan hebat saat menstruasi serta kesulitan untuk hamil bergantung pada lokasi dan ukurannya.


Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

3 hari lalu

Ilustrasi menstruasi. India Times
Pengaruh Sering Makan Makanan Olahan pada Menstruasi

Sering makan makanan olahan dibanding makanan rumahan menjadi salah satu penyebab anak perempuan lebih cepat mengalami menstruasi.


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

3 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

4 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

13 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

15 hari lalu

Ilustrasi wanita sakit perut saat menstruasi. TEMPO/ Rosdianahangka
4 Tanda Nyeri Menstruasi Sudah Tak Wajar dan Gejala Kondisi Serius

Orang sering tak paham apa yang sebenarnya terjadi saat menstruasi dan kapan perlu mendapat penanganan medis. Berikut empat tanda Anda perlu waspada.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

15 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

16 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

17 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

18 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.