TEMPO.CO, Jakarta - Bisnis fashion Victoria Beckham mengalami kerugian sebesar 12,3 juta poundsterling (sekitar Rp224 miliar) dalam setahun. Penyebabnya adalah permintaan pakaian mewahnya terus berkurang alias tak laku.
Dilansir dari Mirror pada Jumat, 29 November 2019, kerugian perusahaan tersebut tumbuh sebesar 20 persen selama tahun 2019 sejak Desember 2018.
Ralph Toledano, selaku pengelola bisnis fashion tersebut mengatakan penjualan pakaian dan aksesori mengalami stagnasi selama periode tersebut, setelah bertahun-tahun bergabung dalam industri fesyen.
Dalam sebuah wawancara dengan The Business of Fashion, dia berkata, "Kinerja itu sesuai dengan harapan, jadi kami tidak terkejut. Tujuan kami bukan untuk mencapai profitabilitas sesegera mungkin."
Toledano menambahkan pihaknya sangat yakin dengan keberlangsungan merek fashion tersebut.
"Aku sangat yakin bahwa takdir ada di tangan kita. Kami memiliki bakat besar seperti Victoria (Beckham)," tambahnya.
Perusahaan fashion ini dikendalikan oleh Victoria bersama dengan suaminya, David Beckham, di bawah naungan Beckham Brand Holdings.
Terlepas dari hasil keuangannya, pasangan ini masih berusaha keras. Mereka berada di peringkat 372 pada Sunday Times Rich List tahun ini, dengan kekayaan gabungan yang diperkirakan mencapai 355 juta poundsterling (sekitar Rp6,4 triliun).
ANTARA