Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Nyeri Payudara Tak Selalu Kanker, Ini 6 Penyebab Lainnya

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi memeriksa payudara. Shutterstock.com
Ilustrasi memeriksa payudara. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nyeri payudara sering kali dianggap sebagai salah satu tanda dari penyakit mematikan seperti kanker. Padahal, menurut Yayasan Kanker Payudara Amerika Serikat penyebab payudara nyeri kebanyakan bukanlah kanker.

Payudara nyeri atau mastalgia adalah rasa tidak nyaman, sensitif, atau sakit pada bagian dada maupun di sekitar ketiak. Rasa nyeri pada payudara dapat terjadi pada salah satu ataupun kedua payudara Anda.

Meski bukan kanker, tidak ada salahnya Anda mengenal berbagai penyebab nyeri pada payudara. Pasalnya, beda penyebab, beda pula cara penanganan sakit tersebut.

Ketika menderita nyeri pada payudara, Anda bukanlah satu-satunya wanita yang pernah merasakannya. Bahkan, rasa sakit ini adalah salah satu keluhan paling banyak yang dirasakan oleh kaum hawa dari semua kelompok umur, mulai dari nyeri yang terjadi secara terus-menerus maupun sesekali saja.

Seperti disebutkan di atas, banyak hal dapat menjadi penyebab payudara nyeri. Berikut beberapa penyebab yang biasanya terjadi pada wanita:

1. Pengaruh organ reproduksi

Ketika fungsi organ reproduksi Anda sedang dalam masa puncak (masa subur atau hamil), tidak jarang Anda merasakan nyeri pada payudara.

Gejalanya berupa: payudara terasa gatal dan berat, bengkak, dan terjadi di kedua payudara. Bagi Anda yang sedang tidak hamil, rasa nyeri akan makin intens pada 2 minggu sebelum menstruasi  alias saat memasuki masa subur.

2. Hormon tidak seimbang

Ketika kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh Anda tidak seimbang, payudara bisa terasa nyeri. Kondisi ini biasanya terjadi ketika Anda mengalami pubertas, sindrom pramenstruasi, hamil (terutama di trimester pertama), sedang menyusui, atau menjelang menopause.

3. Ukuran payudara yang terlalu besar

Selain operasi pembesaran payudara, wanita juga dapat melakukan operasi pengecilan payudara bila ukuran buah dada mereka terlalu besar sehingga dapat menyebabkan nyeri pada payudara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bukan hanya payudara yang terasa nyeri, punggung, leher, dan bahu juga akan merasakan ketidaknyamanan yang sama jika kondisi ini menimpa Anda.

4. Faktor nonhormonal

 

Selain hormon, Anda dapat merasakan nyeri pada payudara karena penyebab lain. Faktor nonhormonal ini biasanya ditandai dengan rasa sakit yang seperti terbakar, kebas, atau dada sesak. Biasanya ini disebabkan oleh gangguan otot.

Rasa nyeri pada payudara juga terjadi terus-menerus di luar siklus menstruasi, hanya memengaruhi salah satu payudara, Anda tidak dalam kondisi hamil, menyusui, dan Anda pun telah melewati masa menopause.

5. Infeksi

Infeksi payudara yang paling terkenal adalah mastitis, yakni penyumbatan pada saluran air susu pada ibu menyusui.

Wanita yang tidak menyusui juga bisa terkena infeksi payudara jika ada kuman atau bakteri masuk ke payudara lewat puting yang tengah terluka, lalu terkena kontak dengan kuman tersebut lewat pakaian dalam yang kotor.

6. Payudara nyeri extramammary

 

Nyeri pada payudara ini bukan berasal dari payudara, namun bersumber dari area sekitarnya seperti dinding dada.

Nyeri ini biasanya hilang sendiri setelah Anda beristirahat, minum obat pereda nyeri, atau dalam kasus tertentu disuntik kortison.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

3 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

3 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

11 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.