Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jadi Staf Khusus Presiden, Ayu Kartika Dewi juga Pernah Gagal

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Foto kolase Staf khusus Presiden Jokowi yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 21 November 2019. ANTARA/Wahyu Putro A
Foto kolase Staf khusus Presiden Jokowi yang baru dari kalangan milenial (kiri ke kanan) Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO Amartha Andi Taufan Garuda Putra, Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung dan Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia/PMII Aminuddin Ma'ruf saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis, 21 November 2019. ANTARA/Wahyu Putro A
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ayu Kartika Dewi merupakan salah satu staf khusus Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang dilantik bersama dengan enam orang lainnya di Istana Negara, Kamis, 21 November 2019. Perempuan 36 tahun ini dikenal sebagai penggagas program Seribu Anak Bangsa Merantau untuk Kembali atau Sabang Merauke. Gerakan ini bertujuan menjadikan anak-anak sebagai duta toleransi, bercita-cita tinggi, dan melakukan sesuatu  bagi negeri.

Menjadi angkatan pertama program Indonesia Mengajar, Ayu saat ini merupakan Managing Director Indika Foundation  yang berfokus pada perdamaian dan pendidikan karakter.  

Sukses berkarier, tak banyak yang tahu bahwa Ayu melewati banyak kegagalan sebelum mencapai posisinya saat ini. Pegiat toleransi ini berbagi ceritanya di channel YouTube-nya, Perempuan Gagal.

Dalam unggahan pertamanya pada 21 April 2019 lalu, Ayu menceritakan beberapa kegagalan yang pernah ia alami. “Dulu gue pernah bekerja di sebuah perusahaan, pernah mengalami masa-masa dianggap nggak perform,” kata dia.

Ia menyadari hal itu ketika teman-teman seangkatannya diperusahaan telah naik jabatan. “Waktu itu lumayan masa-masa susah, nangis di kamar mandi kantor karena habis diomelin bos dan merasa nggak bisa nyelesain pekerjaan,” ujar lulusan Universitas Airlangga yang mendapat gelar MBA dari Duke University, Keller Scholarship, dan Fuqua School of Business dari program Fulbright Scholarship itu.

Dia juga pernah mengalami tekanan besar di pekerjaan lainnya karena harus bekerja sampai malam dan harus berangkat kerja lagi di pagi harinya. Setiap bangun tidur ia merasa tidak nyaman, bahkan sampai menangis karena membayangkan harus ke kantor lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi masa-masa tersulit Ayu dirasakan ketika ia besekolah di Amerika Serikat selama dua tahun sejak 2015. Saat itu, kata dia, adalah momen dia paling banyak mengalami kegagalan. “Itu adalahpertam akali gue tinggal di US, belajar di sana, ngalamin pelajaran susah, dan ngalamin baru sekali belajar sekeras itu dan selama itu ningkrong di perpustakaan buat ngerjain tugas dan belajar,” ujar dia.

Ditambah lagi, ia merasa kesulitan mencari kerja, termasuk lamarannya untuk magang di banyak perusahaan yang gagal. “Jadi karena gue ngalamin kegagalan demi kegalalan selama 2 tahun di US, gue belajar untuk jadi orang yang vurnerable, terbuka, dan jujur,” ujar dia. Dia juga tak segan untuk meminta tolong,  mengatakan tidak tahu pada orang lain, dan banyak hal lagi yang sebelumnya tidak ia lakukan.

Tapi kegagalan demi kegagalan itu memberi ia banyak pelajaran. Ia juga jadi lebih berempati ketika melihat orang merasakan hal yang sama dengannya.  “Kegagalan bukan hal tabu, tapi pelajaran yang bisa kita petik hikmahnya,” ujar dia.

Kini, Ayu Kartika Dewi resmi menjadi staf khusus Presiden bersama pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara dan pendiri Amartha Andi Taufan Garuda Putra.

Selain itu ada pula CEO Kitong Bisa Billy Mambrasar, CEO Creativepreneur Putri Tanjung, mantan Ketua Umum PMII Aminuddin Ma'ruf, dan pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

23 Januari 2024

Foto kebun singkong di food estate Gunung Mas Kalteng, yang ditanami jagung di atas polybag. X.com@GreenpeaceID
Ramai-ramai Respons Soal Gibran Sebut Keberhasilan Food Estate Singkong di Kabupaten Gunung Mas

Sejumlah pihak menanggapi pernyataan Calon wakil presiden nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka yang mengatakan program food estate singkong tak semuanya gagal.


Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

27 Oktober 2023

Mantan Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Aminuddin Ma'ruf saat diperkenalkan sebagai staf khusus Presiden Joko Widodo di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta. Foto: Antara
Rekam Jejak Aminuddin Ma'ruf: Mundur dari Staf Khusus Presiden, Tim Pemenangan Capres-Cawapres, Pernah Ditegur Ombudsman

Aminuddin Ma'ruf mengundurkan diri sebagai Staf Khusus Presiden karena jadi tim pemenangan capres dan cawapres pada Pemilu 2024. Ini rekam jejaknya.


Ayu Kartika Dewi dan Gerald Bastian Menikah, Hadiah Disalurkan di KitaBisa

18 Maret 2022

Ayu Kartika Dewi dan Gerald Bastian saat pemberkatan di Gereja Katedral, Jakarta. Foto: Youtube Ayu Kartika Dewi.
Ayu Kartika Dewi dan Gerald Bastian Menikah, Hadiah Disalurkan di KitaBisa

Ayu Kartika Dewi dan Gerald Bastian meminta undangan tidak memberikan karangan bunga, hadiah barang, atau uang/angpau.


Ayu Kartika Dewi akan Menikah, Calonnya Memenuhi 97 dari 100 Kriterianya

15 Maret 2022

Ayu Kartika Dewi dan calon suaminya. Foto: Instagram Ayu Kartika Dewi.
Ayu Kartika Dewi akan Menikah, Calonnya Memenuhi 97 dari 100 Kriterianya

Dari seratus daftar kriteria yang dibuat Ayu Kartika Dewi, Gerald Bastian ternyata telah memenuhi 97 daftar tersebut.


Sean Sheila, Label Mode Melibatkan Difabel Hadir di Paris Fashion Week 2022

10 Maret 2022

Koleksi busana Sean Sheila yang melibatkan difabel dalam proses produksi. Dok. Instagram Sean Sheila
Sean Sheila, Label Mode Melibatkan Difabel Hadir di Paris Fashion Week 2022

Ada dua brand fashion Indonesia yang benar-benar tampil di Paris Fashion Week 2022. Salah satunya label mode yang ramah difabel.


Resmi Melamar Putri Tanjung, Guinandra Jatikusumo Pernah Menulis Kalimat Ini

6 Maret 2022

Putri Tanjung saat bertunangan dengan Guinandra Jatikusumo. Foto: Instagram Putri Tanjung,.
Resmi Melamar Putri Tanjung, Guinandra Jatikusumo Pernah Menulis Kalimat Ini

Chairul Tanjung dan istrinya berkali-kali menyeka air mata saat akan melepas Putri Tanjung ke jenjang kehidupan selanjutnya.


Pembentukan Komnas Disabilitas Diharapkan Jadi Titik Awal Kesetaraan Disabilitas

1 Desember 2021

Staf Khusus Presiden RI, Angkie Yudistia menegaskan pemerintah terus berkomitmen memberikan perhatian terhadap penyandang disabilitas. Salah satu bentuk komitmen pemerintah yakni memberikan kesetaraan apresiasi dan bonus bagi atlet Paralimpiade dan Olimpiade Tokyo. (foto: dok/istimewa)
Pembentukan Komnas Disabilitas Diharapkan Jadi Titik Awal Kesetaraan Disabilitas

Presiden Joko Widodo resmi melantik keanggotaan Komisi Nasional Disabilitas di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Desember 2021.


Menteri Budi Gunadi Sadikin Minta Saran Soal Vaksinasi Difabel di Luar Jawa Bali

2 Oktober 2021

Direktur Rumah Sakit Ukrida, Eka Widrian Suradji (kiri) disaksikan Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu (kedua klri) dan Direktur Rumah Sakit Pertamina Bina Medika Asep Saepul Rohmat (kanan) menyuntikan vaksin COVID-19 AstraZeneca ke warga difabel di Rumah Sakit Ukrida, Jakarta, Selasa 1 Juni 2021. Memperingati Hari Lahir Pancasila Komunitas Indonesia Lawan Libas COVID-19 (KILLCOVID19) bekerja sama dengan Kemenkes, RS Ukrida dan RS Pertamina Bina Medika melaksanakan vaksinasi COVID-19 kepada 5000 warga pra-lansia, difabel, tuna wisma dan tokoh agama. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Budi Gunadi Sadikin Minta Saran Soal Vaksinasi Difabel di Luar Jawa Bali

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin minta saran kepada Staf Khusus Presiden, Angkie Yudistia tentang vaksinasi di luar Pulau Jawa dan Bali.


Kenang Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, SBY: Berpikirnya Clear

6 Februari 2021

Firmanzah, Rektor Paramadina. Facebook
Kenang Rektor Universitas Paramadina Firmanzah, SBY: Berpikirnya Clear

Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan duka cita atas meninggalnya Rektor Universitas Paramadina Firmanzah.


Angkie Yudistia: Pemerintah Pusat dan Daerah Wajib Membentuk ULD

11 November 2020

Staf khusus Presiden Joko Widodo, Angkie Yudistia. ANTARA/Wahyu Putro A
Angkie Yudistia: Pemerintah Pusat dan Daerah Wajib Membentuk ULD

Angkie Yudistia mengatakan, lembaga pendidikan perlu memodifikasi layanannya sehingga sesuai kebutuhan penyandang disabilitas.