Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bayi Pun Bisa Terkena Stroke dan Osteoporosis, Apa Penyebabnya?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi bayi
Ilustrasi bayi
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke merupakan kondisi ketika pasokan ke otak terganggu atau berkurang akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Sementara osteoporosis merupakan kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun yang membuatnya keropos dan rentan retak. Kedua penyakit ini biasanya menyerang orang yang sudah tua. Tapi ternyata, bayi prematur pun bisa mengalaminya. 

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Pusat Cipto Mangunkusumo M. Azharry Rully S, mengatakan, organ tubuh bayi yang dilahirkan prematur atau sebelum waktunya belum matang. Akibatnya, bayi cenderung mudah mengalami gangguan kesehatan, termasuk hemmorage intaventular atau pendarahan otak.

“Faktornya multiple, bisa karena prematurnya atau proses lahirnya karena ada gangguan pembekuan darah pada bayi prematur,” kata Azharry di acara “Nutrisi dan Penanganan Tepat Bantu Anak Prematur Tumbuh Optimal” yang diselenggarakan Danone di Jakarta, Kamis, 14 November 2019.

Azharry mengatakan, kasus pendarahan otak atau stroke pada bayi prematur tidak terlalu besar dibandingkan dengan masalah pernapasan atau infeksi. Sejumlah penelitian di luar negeri menyebutkan bahwa kondisi ini bisa terjadi pada 10-15 persen bayi prematur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pendarahan otak ini dampaknya bisa panjang hingga si bayi dewasa. “Tergantung grade-nya. Kalau berat, bisa terjadi gangguan perkembangan, apakah cerebral palsy atau gangguan bicara,” ujar dia.

Selain stroke, bayi prematur yang lahir di bawah usia gestasi 32 minggu juga rentan osteoporosis, apalagi jika ia tidak diberi air susu ibu. “Tulangnya terdegradasi. Jadi seperti orang tua, tulangnya mudah patah,” ujar dia.

Bayi prematur yang dilahirkan di usia kandungan kurang dari 37 minggu merupakan penyebab kematian bayi baru lahir tertinggi di dunia. Penyebab utamanya adalah masalah pernapasan dan infeksi. Berdasarkan WHO, terdapat 10 negara yang menyumbang 60 persen kelahiran prematur di dunia. Dari 10 negara ini, Indonesia menempati peringkat kelima tertinggi dengan angka kelahiran prematur sebanyak 675.500 bayi pada 2010.

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

1 hari lalu

Ilustrasi tumor mata
Dari Tumor hingga Henti Jantung, Inilah Sederet Istilah Medis yang Kerap Disalahpahami

Banyak istilah medis yang sering dipahami dengan keliru. Berikut di antaranya.


Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

2 hari lalu

Ilustrasi selingkuh. Shutterstock
Perempuan Mahardhika Nilai Penahanan Anandira Puspita Bersama Bayi Berpotensi Mereviktimisasi Korban

Sekretaris Nasional Perempuan Mahardhika, Tyas Widuri, menilai penahanan Anandira Puspita dan bayinya berpotensi mereviktimisasi korban dugaan perselingkuhan suaminya.


Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

5 hari lalu

Korban penusukan di Australia. Istimewa
Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.


WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

8 hari lalu

Ilustrasi Serangan Jantung. thestar.com.my
WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.


Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

13 hari lalu

Ilustrasi menopause. shutterstock.com
Mengapa Menopause Lebih Cepat Sebabkan Osteoporosis pada Wanita?

Wanita diketahui lebih cepat mengalami osteoporosis karena melalui proses hormonal menopause yang mengganggu kepadatan tulang.


5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

14 hari lalu

Ilustrasi stroke. scrubbing.in
5 Gejala Stroke Ringan, Jangan Diabaikan karena Bisa Jadi Kasus Lebih Besar

Gejala stroke ringan diklaim bisa hilang dalam 24 jam namun tak boleh dianggap serius. Berikut beberapa gejala dan apa yang perlu dilakukan.


Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

15 hari lalu

Osteoporosis, Penyakit tanpa Tanda
Penyebab Osteoporosis Sering Tak Disadari, Pencegahan Lebih Baik

Masyarakat perlu menyadari penyebab osteoporosis yang gejalanya sering tidak terasa karena termasuk pembunuh senyap


6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

16 hari lalu

Hari Autis Internasional Seorang anak penderita autisme merangkai manik-manik untuk di jadikan gelang pada kampanye kegiatan Hari Peduli Autis Internasional di Anjungan Losari, Makassar, Sulawesi Selatan, 2 April 2017. ANTARA
6 Faktor Meningkatkan Risiko Seseorang Autisme, Apa Itu Spektrum Autisme?

Autism Spectrum Disorder (ASD) atau yang lebih sering disebut autisme merupakan gangguan perkembangan saraf.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

21 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

21 hari lalu

Ilustrasi anak kejang/epilepsi. Redcross.org.uk
Banyak Orang Masih Salah Kaprah soal Epilepsi, Cek Faktanya

Masih banyak orang yang salah kaprah terkait epilepsi. Dokter beri faktanya untuk meluruskan.