TEMPO.CO, Jakarta - Di beberapa wilayah Tanah Air, jagung masih menjadi makanan pokok masyarakat setempat. Jagung, seperti bahan makanan lain, memiliki sejumlah manfaat kesehatan. Manfaat jagung tersebut berasal darinutrisinya, seperti serat pangan dan beragam vitamin.
Dalam 164 gram butir jagung, mengandung 177 kalori, 41 gram karbohidrat, 5,4 gram protein; 2,1 gram lemak; 4,6 gram serat; 17 persen vitamin C sesuai rekomendasi kebutuhan harian, 24 persen Tiamin atau vitamin B, 19 persen Folat dari rekomendasi kebutuhan harian, 11 persen Magnesium dari rekomendasi kebutuhan harian, serta 10 persen Kalium rekomendasi kebutuhan harian
Berikut ini beberapa manfaat jagung untuk kesehatan.
1. Menjaga kesehatan mata
Jagung kaya akan zat gizi yang dapat bertindak sebagai molekul antioksidan. Contoh dari zat gizi tersebut, termasuk zeaxanthin dan lutein. Berkat molekul antioksidan ini, jagung mampu meningkatkan kesehatan mata. Lutein dan zeaxanthin merupakan molekul yang dimiliki oleh mata manusia, tepatnya pada retina. Kedua molekul tersebut berperan dalam melindungi mata dari sinar biru, yang dapat memicu tekanan akibat kerusakan oksidatif. Lutein dan zeaxanthin juga disebut sebagai pigmen mata.
2. Mencegah penyakit divertikular
Penyakit divertikular, atau dikenal sebagai divertikulosis, ditandai dengan kemunculan kantong-kantong kecil (divertikula), di sepanjang usus besar. Gejala utama dari kondisi ini, yaitu kram dan perut kembung. Pada kasus langka, divertikulosis memicu perdarahan dan infeksi.
Studi panjang yang melibatkan sekitar 47 ribu pria, menemukan manfaat jagung lainnya, yaitu untuk melawan penyakit divertikular. Dalam penelitian tersebut, responden yang mengonsumsi lebih banyak jagung dalam bentuk popcorn, berisiko lebih kecil untuk menderita penyakit divertikular, dibandingkan yang hanya sedikit mengonsumsinya.
3. Mencegah konstipasi
Jagung memiliki manfaat dalam membantu memelihara sistem pencernaan, karena mengandung serat pangan yang menyehatkan tubuh. Serat dapat membantu memelihara kesehatan sistem pencernaan, serta melawan konstipasi atau sembelit. Bahkan, beberapa ahli memercayai, serat dapat membantu orang yang mengonsumsinya, untuk hidup lebih lama. Namun, jangan mengandalkan serat dari jagung. Anda disarankan mencukupi kebutuhan serat, dengan mengonsumsi berbagai buah dan sayur.
4. Aman dikonsumsi bagi penderita penyakit celiac
Penyakit celiac adalah gangguan autoimun, dimana seseorang tidak dapat mengonsumsi gluten karena akan merusak usus kecil mereka. Gluten sendiri, merupakan jenis protein yang terkandung dalam beberapa makanan, seperti pasta dan gandum. Namun, jagung bebas dari gluten. Dengan demikian, makanan serealia ini tetap aman untuk disantap oleh penderita penyakit celiac.
Namun ada beberapa risiko, yang harus diperhatikan saat mengkonsumsi jagung.
1. Jagung mengandung antinutrisi
Asam fitat merupakan antinutrisi yang terdapat dalam makanan seperti gandum dan jagung. Asam fitat disebut sebagai antinutrisi, karena dapat mengganggu penyerapan beberapa mineral penting, apabila bersamaan. Mineral tersebut, termasuk zat besi dan zinc. Oleh karena itu, Anda disarankan untuk merendam jagung sebelum mengolahnya, untuk mengurangi kadar asam fitat tersebut.
2. Rentan terhadap racun dari jamur
Beberapa makanan serealia berisiko terkontaminasi jamur. Jamur dapat mengeluarkan racun atau toksin, yang disebut sebagai mikotoksin, dan berisiko memicu berbagai masalah kesehatan. Biasanya, pencegahan kontaminasi jamur dan racunnya tersebut, dilakukan melalui pemberian fungisida dan metode pengeringan yang tepat.
3. Memicu lonjakan gula darah
Karena mengandung banyak starch, jagung dapat meningkatkan gula darah dalam tubuh. Dengan demikian, konsumsi jagung mungkin tidak cocok untuk beberapa individu. Orang yang menderita diabetes tipe 2, perlu membatasi asupan karbohidrat starch, termasuk jagung.
Jagung yang direbus dan dipanggang, sudah sangat populer di Indonesia. Selain dengan cara tersebut, Anda juga dapat mengukusnya. Penting untuk diingat, jagung sudah memiliki rasa manis secara alami. Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi menambahkan penyedap, untuk menghindari kelebihan kalori, sodium, dan lemak.
Hindari memberi topping jagung panggang dengan saus krim dan garam, karena 1 sendok teh garam mengandung sekitar 2.400 mg. Jumlah ini sudah menjadi batas asupan garam yang dibutuhkan dalam satu hari. Saat memanggang jagung, Anda pun mungkin sering menambahkan mentega. Agar tak terjadi lonjakan kalori, jangan mengoleskan terlalu banyak mentega. Untuk menambahkan sedikit rasa, cukup olesi jagung dengan minyak zaitun.