TEMPO.CO, Jakarta - Meningkatkan kesadaran akan hidup sehat membuat banyak masyarakat yang ingin memiliki berat tubuh ideal. Salah satu untuk mencapainya adalah menjalani diet. Banyak informasi seputar diet yang beredar, tapi hati-hati karena sebagian tidak akurat. Bukannya membantu menurunkan berat badan, informasi yang salah itu bisa-bisa membuat bobot Anda bertambah.
Dilasir dari Times of India, berikut beberapa mitos salah seputar diet.
1. Melewatkan makan
Pernah mendengar orang tidak makan karena ingin cepat kurus? Ya, banyak yang melakukan hal itu. Anda boleh saja mengurangi kalori, tapi bukan berarti melewatkan semua makanan.
Makanan memberi Anda nutrisi penting yang meningkatkan metabolisme, dan tanpa makan berarti tidak ada nutrisi, dan tidak ada nutrisi berarti metabolisme lebih lambat. Metabolisme yang lebih lambat kemudian diterjemahkan menjadi efisiensi yang lebih rendah dalam membakar kalori, yang berarti kemungkinan lebih tinggi kalori disimpan sebagai lemak.
2. Makanan rendah lemak
Diet rendah lemak cukup menarik perhatian. Jadi, makanan bebas lemak pun jadi pilihan. Masalahnya, banyak makanan bebas lemak yang masih mengandung bahan-bahan tidak sehat seperti gula, tepung, garam, dan lainnya. Semuanya menambah kalori dan dapat berkontribusi pada kenaikan berat badan.
3. Mengukur kadar gula
Banyak orang yang terlalu ketakutan pada gula, sampai-sampai tak mau makan buah yang manis. Tidak seperti gula olahan yang ada dalam makanan seperti kue, minuman ringan, dan cokelat, gula alami seperti yang ada dalam buah-buahan tidak buruk bagi kesehatan, bahkan dapat bermanfaat untuk dikonsumsi. Gula alami dalam buah dilengkapi dengan banyak vitamin dan mineral yang menyediakan antioksidan untuk meningkatkan fungsi tubuh Anda. Selain itu, buah mengandung serat yang telah dikaitkan dengan penurunan berat badan jangka panjang.
4. Menghindari karbohidrat ini
Banyak orang yang menghindari sumber karbohidrat seperti gandum, jagung, dan ubi, tapi mengonsumsi karbohidrat olahan yang ada dalam makanan seperti sereal sarapan atau roti. Padahal, karbohidrat dalam ubi atau gandum mengandung tinggi serat sehingga membuat kenyang lebih lama. Ini membuat kemungkinan Anda ngemil lebih rendah.
5. Diet cepat
Ingin menurunkan berat badan dengan diet ketat atau crash dieting? Jangan berpikir itu baik. Mengubah kebiasaan makan secara drastis bisa merusak tubuh. Mengonsumsi jauh lebih sedikit kalori tiba-tiba dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh dan bahkan mungkin menyebabkan kelaparan.
Selain itu, crash dieting tidak efektif dalam jangka panjang karena begitu diet berakhir dan Anda melanjutkan pola makan normal, berat badan Anda akan kembali dengan cepat, bahkan bisa lebih dari sebelumnya.
6. Mengonsumsi suplemen
Penelitian telah menunjukkan bahwa sebagian besar suplemen penurunan berat badan hampir tidak memiliki efek apa pun, lebih seperti plasebo. Mengonsumsi suplemen ini membuat pengguna berpikir bahwa sebagian tugas menurunkan berat badan sedang dikerjakan oleh kapsul ini. Anda jadi berpikir bahwa itu bisa membuat Anda bebas makan apa saja, yang jelas saja malah membuat berat badan Anda naik.