TEMPO.CO, Jakarta - Selain tas dan sepatu, perhiasan jadi aksesori penting bagi banyak wanita. Seperti halnya fashion, tren perhiasan juga mengalami perkembangan zaman.
Tahun ini diramaikan desain perhiasan alfabet dan minimalis, apakah itu terus bertahan di masa mendatang? Kita simak penuturan sejumlah pebisnis perhiasan terkemuka di Indonesia.
Menurut pemilik Wanda House of Jewels, Wanda Ponika, memprediksi perhiasan minimalis dan tipis yang tren saat ini akan berlanjut di 2020.
“Jewelry yang tipis dan kurus-kurus banget itu, di kalangan milenial lagi hits banget. Tipis dan di-stacked in, cincin yang dipakai di semua jari sampai jempol juga, atau disusun menjadi dua,” tutur Wanda usai acara Jewelry Show bertajuk Objects of Desire di Jakarta, Selasa 29 Oktober 2019.
Wanda mengandalkan kekuatan padu padan dengan berbagai gaya. "Mix and match aja. Ada yang silang, ada yang lurus. Itu lagi sangat disukai anak muda," ucap perempuan asal Bali ini.
Sedangkan untuk wanita dewasa, Wanda memprediksi bros menjadi tren. "Untuk yang mature, banyak mencari bros multifungsi yang bisa dijadikan kalung sekaligus bros. Tapi tergantung segmen juga, ada yang tetap menyukai kalung," kata dia.
Tak jauh berbeda dengan Wanda House of Jewels, brand perhiasan asal Frank & Co juga telah menyiapkan beberapa signature items untuk tahun depan seperti Frank Fire, Colored Diamond seperti Fancy Yellow dan perhiasan bertakhtakan bebatuan berharga, seperti safir biru, rubi, zamrud, dan mutiara.
PR Officer Frank & Co Deby Apipa mengatakan jika anak muda banyak mencari perhiasan yang lebih simpel dan bisa di-stacking. "Tak melulu berlian, tapi juga dipadu dengan colored stone agar nampak lebih berwarna. Sebab bagi anak muda semakin fancy dan tipis malah disukai," kata Deby.
EKA WAHYU PRAMITA