TEMPO.CO, Jakarta - Sosok Franka Franklin menjadi sorotan publik, setelah suaminya, Nadiem Makarim ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Lulusan jurusan bisnis internasional dan studi pengembangan di Hogeschool Rotterdam, Belanda ini berkarier di dunia retail sejak 10 tahun lalu.
Franka memulai kariernya sebagai brand marketing & communications manager di Time International. Lalu, menjabat group digital and E-commerce Manager di Kanmo Retail Group. Dari industri fashion, ia beralih ke dunia kecantikan lewat Luxola.com sebagai Chief Marketing Officer. Kemudian ia kembali ke bisnis fashion, kali ini berbasis online, yaitu Berrybenka.com sebagai VP merchandising & business deveploment.
Sejak tiga tahun lalu, ia bergabung sebagai co-owner & partner Tulola. Brand perhiasan yang didirikan oleh Happy Salma dan Sri Luce Rusna sejak 10 tahun silam. Franka bertugas menangani operasional dan pengembangan bisnis sesuai latar belakang studinya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem didampingi istrinya, Franka Franklin dalam acara pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 23 Oktober 2019. Saat ini Franka mengelola bisnis perhiasan bersama dua rekannya, Happy Salma dan Sri Luce Rusna dengan nama Tulola Jewellery. Antaranews/Hanni Sofia
Franka Franklin dan Nadiem Makarim menikah pada Juni 2014. Pasangan ini telah dikaruniai satu putri bernama Solara Franklin Makarim. Pasangan yang memiliki kesibukan masing-masing ini saling mendukung satu sama lain.
Ia pun mengungkapkan dukungannya untuk tugas baru sang suami. “Saya merasa bangga bahwa nadiem mengambil jejak langkah baru ini, ya. Dan , saya berdoa sekali semoga dia terus dijaga dan bisa dikasih kesempatan untuk memberikan yang terbaik. Karena saya yakin dia akan coba,” tutur Franka, saat ditemui di acara pembukaan butik keempat Tulola Jewelry di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu 30 Oktober 2019.
Sementara terkait dengan persiapan Franka mendampingi Nadiem dengan rutinitas menteri dan gaya birokrat khas pemerintahan, ia mengatakan akan banyak belajar, salah satunya belajar menerima sorotan. “Kalau persiapan saya mungkin lebih banyak tanya sama mas Nadiem, ya. Gimana sih ngejalanin ke depannya dengan banyak sorotan. Karena dia kan udah lebih tahu,” ungkap Franka.
“Tapi satu yang selalu dia lakukan dan saya juga lihat. Kita melihat ke depan, terus belajar aja. Terus dengerin apa yang diperlukan. Dan nantinya baru kita lihat apa yang bisa kita bantu,” tandas Franka.
SILVY RIANA PUTRI