Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ibu dengan HIV dan Hepatitis B Boleh Menyusui, Asal...

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menyusui. MomJunction
Ilustrasi menyusui. MomJunction
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu dengan virus penyakit menular seperti human immunodeficiency virus atau HIV dan Hepatitits B masih bisa tetap menyusui. Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan untuk memperkecil risiko penularan virus. 

Dokter spesialis anak Leni Ervina mengatakan, ibu dengan HIV dianjurkan memilih salah satu metode, apakah hanya air susu ibu (ASI) atau hanya susu formula saja. "Hal itu untuk menghindari penularan virus yang lebih parah lagi dan memperkecil risiko penularan, karena dikhawatirkan terjadi alergi susu sapi yang menyebabkan luka pada saluran cerna maka virus HIV akan lebih mudah masuk," kata Leni Ervina dalam talkshow dengan tema "Do & Don't Menyusui Secara Medis" yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Daerah Lampung, di Bandarlampung, Sabtu, 26 Oktober 2019. 

Adapun untuk ibu yang mengidap Hepatitis B bisa menyusui dengan catatan bayi sudah dilakukan pemberian imunoglobulin Hepatitis B dan vaksin Hepatitis B secara bersamaan pasca-persalinan. Imunoglobulin Hepatitis B disarankan diberikan 12 jam segera pasca-persalinan.

Karena itu, ibu dengan HIV dan Hepatitis B tidak perlu khawatir untuk tetap menyusui selama tata laksananya sudah benar.

Dokter Leni juga menyarankan kepada para ibu yang memiliki indikasi medis atau anak yang memiliki indikasi medis untuk berkonsultasi kepada tenaga kesehatan, agar mendapatkan bantuan praktis terkait pemberian ASI sesuai indikasi medis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain dr Leni Ervina MKes SpA (K) narasumber talkshow yang diselenggarakan oleh AIMI Daerah Lampung ini, juga menghadirkan Risanna Innisa Arinal. Ibu yang menyusui dua orang anak dan biasa dipanggil Ica ini menyampaikan perjalanan tandem nursing.

Ica memilih tetap menyusui anak pertamanya ketika sedang ahamil anak kedua. Banyak pihak yang meragukan pilihannya. Namun setelah berkonsultasi dengan dokter, ia dan suami semakin yakin tetap melakukan tandem nursing. 

ANTARA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

10 hari lalu

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Ingin Cepat Turun Berat Badan, Pemicu Produksi ASI Kurang Maksimal

Beberapa kebiasaan membuat produk ASI tidak optimal, termasuk membatasi pola makan karena ingin cepat menurunkan berat badan.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

15 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

38 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Saran untuk Ibu Menyusui agar Puasa Ramadan Lancar

Berikut tips untuk ibu menyusui yang menjalankan puasa Ramadan. Upayakan tidak telat sahur dan berbuka puasa agar cairan tetap tercukupi dalam sehari.


Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

42 hari lalu

Relawan Layanan Kesehatan Cuma-cuma Dompet Dhuafa memeriksa kesehatan ibu menyusui penyintas Covid-19 di RW 07 Kelurahan Tengah, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis, 5 Agustus 2021. Monitoring dan edukasi kesehatan ini dilakukan dalam rangka Pekan ASI Sedunia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Alasan Medis Ibu Menyusui Tak Wajib Puasa Ramadan

Ibu menyusui boleh tidak berpuasa Ramadan, ada alasan medis dibaliknya.


Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

57 hari lalu

Petugas medis meneteskan vaksin polio pada anak balita dalam pelaksanaan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) polio tahap kedua di kantor kelurahan Mojolangu, Malang, Jawa Timur, Senin 19 Februari 2024. Pelaksanaan Sub PIN polio tahap kedua tersebut menyasar 100.380 anak di Kota Malang yang sebelumnya sudah menerima imunisasi polio tahap pertama dalam program penuntasan penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) polio di provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Jenis-jenis Imunisasi yang Harus Diberikan kepada Anak Usia di Bawah 1 tahun

Pemberian imunisasi bisa dilakukan saat anak baru lahir hingga berusia 12 bulan.


Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

20 Februari 2024

Ilustrasi kondom. Sumber: Pixabay/asiaone.com
Kondom Bantu Cegah Infeksi Menular Seksual Hingga 90 Persen

Penggunaan kondom dapat mengurangi risiko penyakit menular yang disebabkan oleh hubungan seksual, seperti HIV atau Infeksi Menular Seksual,


Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

16 Februari 2024

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Sederhana dan Bergizi, Ini 8 Makanan Penambah ASI untuk Ibu Menyusui

Untuk meningkatkan produksi ASI, ibu menyusui harus mengonsumsi makanan bergizi.


Penyebab Ibu Sulit Berikan ASI Eksklusif, Kurang Dukungan sampai Stres

2 Februari 2024

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Penyebab Ibu Sulit Berikan ASI Eksklusif, Kurang Dukungan sampai Stres

Dokter anak mengatakan dukungan keluarga penting dalam pemberian ASI eksklusif pada bayi karena masih banyak ibu yang terkendala memberikannya.


Perhatikan 4 Hal Berikut saat Anak Sakit

31 Januari 2024

Ilustrasi anak sakit. shutterstock.com
Perhatikan 4 Hal Berikut saat Anak Sakit

Ada empat hal yang harus diperhatikan ketika anak sakit. Berikut penjelasan dokter anak.


Tanda Bayi Tak Kekurangan ASI Menurut Pakar

8 Januari 2024

Ilustrasi menyusui. SpineUniverse
Tanda Bayi Tak Kekurangan ASI Menurut Pakar

Pakar menjelaskan bayi menangis tetapi berkemih 2-3 jam sekali bukan berarti karena tak cukup mendapatkan ASI. Ii sebabnya?