TEMPO.CO, JAKARTA - Pada tahun 2020, nilai bisnis fashion muslim dan modest global diperkirakan mencapai US$ 327 miliar. Dalam hal ini Indonesia merupakan kontributor terbesar kedua di dunia untuk industri modest fashion di global.
Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) turut berkontribusi dalam pencapaian industri modest fashion dengan kembali menggelar ajang tahunan untuk ketiga kalinya Indonesia Modest Fashion Week (IMFW). Acara modest fashion tahunan ini diselenggarakan di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat mulai 17-20 Oktober 2019.
Ajang Indonesia Modest Fashion Week 2019 dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian Gati Wibawaningsih, Jumat 18 Oktober di Jakarta Convention Center. (TEMPO/Ecka Pramita)
IMFW 2019 dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian Gati Wibawaningsih. Menurutnya industri fashion di Indonesia menjadi salah satu sektor yang sangat menjanjikan. Hal itu ditandai dengan nilai ekspor industri fashion yang telah mencapai US$ 8,21 miliar pada sepanjang Januari hingga Agustus 2019.
"Dari angka itu, kontribusi terbesar adalah pakaian jadi yang menyumbang 7,52% pada triwulan kedua 2019. Selanjutnya, diikuti oleh alas kaki dan barang jadi kulit," ucap Gati. Yang menarik, di tengah bertumbuhnya industri fashion di Tanah Air, segmen fashion muslim tercatat paling progresif pertumbuhannya.
Hal itu ditandai dengan maraknya acara yang menampilkan modest fashion. Tren fashion muslim tak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia. "Oleh karena itu, pemerintah Indonesia sudah mencanangkan Indonesia sebagai Kiblat Modest Fashion Dunia pada 2020 mendatang," lanjut Gati.
Ajang Indonesia Modest Fashion Week 2019 dibuka secara resmi oleh Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian Gati Wibawaningsih, Jumat 18 Oktober di Jakarta Convention Center. (TEMPO/Ecka Pramita)
Ketua IMFD Tjenny Tjahayawati mengungkapkan tema tahun ini mengangkat “Nautica Archipelago” yang berarti Kepulauan Bahari menjadi salah satu tema dalam tinjauan sejarah budaya dunia yang menjadi gerbang masuk berkembangnya budaya baru yang menjelma menjadi identitas lokal. Karakter geografis yang khas, membuat wilayah ini menjadi titik mula bagi proses kontak dan interaksi antar budaya.
"Tema Nautica Archipelago diharapkan dapat mengangkat budaya dan tradisi lokal dan menjadi pondasi dan referensi dari setiap desainnya dan dapat mempresentasikan identitas Indonesia melalui setiap rancangan desain fashionnya. Dengan demikian Indonesia akan semakin nyata mewujutkan cita-cita Indonesia sebagai kiblat modest fashion dunia," harap Tjenny.
Acara ini menghadirkan pameran dagang, fashion show, talkshow dan lainnya. IMFW 2019 diikuti 60 desainer selain dari Indonesia juga desainer dari Filipina dan Malaysia.