Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Lupus, Kenali 10 Jenis Penyakit Autoimun yang Paling Umum

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita dengan psoriasis menggaruk siku. Shutterstock
Ilustrasi wanita dengan psoriasis menggaruk siku. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit autoimun merupakan kondisi ketika sistem kekebalan tubuh justru menyerang sel-sel sehat yang berada di dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh seharusnya menjadi benteng bagi kesehatan tubuh. Normalnya, sistem imun hanya akan bereaksi ketika tubuh Anda terserang virus atau bakteri. Sistem imun akan melepaskan zat bernama antibodi untuk melawan memerangi sel-sel jahat tersebut.

Pada pengidap penyakit autoimun, sistem imun ini tidak dapat membedakan sel jahat dengan baik di tubuh Anda. Akibatnya, sistem kekebalan ini justru menyerang tubuh Anda sendiri. Efeknya, Anda akan lebih rentan mengidap berbagai macam penyakit. Ketika terkena penyakit autoimun ini pun, tubuh akan mengeluarkan reaksi yang tidak sama antara satu orang dengan orang lainnya. 

5 Jenis penyakit autoimun yang paling umum

Ada beragam jenis kondisi autoimun yang bisa menyerang. Beberapa jenis yang paling umum meliputi:

1. Rheumatoid arthritis 
Penyakit ini menyerang persendian dengan gejala sendi yang nyeri, kaku, berwarna kemerahan, dan hangat ketika disentuh.

2. Inflammatory bowel disease (IBD)
Inflammatory bowel disease memicu peradangan atau inflamasi pada dinding usus bagian dalam. Penderita akan mengalami sakit perut dan diare.

3. Diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1 terjadi ketika sistem imun menyerang sel-sel pembuat insulin dalam pankreas. Akibatnya, penderita akan memiliki kadar gula darah tinggi dan dapat mengalami komplikasi yang serupa dengan penderita diabetes tipe 2.

4. Penyakit Addison 
Penyakit ini memicu kekurangan hormon kortisol yang memengaruhi kemampuan tubuh dalam mengolah dan menyimpan karbohidrat serta glukosa.

5. Multiple sclerosis 
Pada tubuh penderita, sistem imun menyerang selubung myelin yang melapisi dan melindungi sel-sel saraf, sehingga mengalami kerusakan. Akibatnya, penderita dapat mengalami lemah otot, gangguan keseimbangan, sensasi kebas, serta kesulitan berjalan.

Selain itu, penyakit autoimun juga bisa menyerang kulit. Dalam beberapa kasus, kondisi ini hanya menyerang satu bagian saja. Meski begitu, ada pula jenis penyakit autoimun yang menyerang seluruh tubuh, termasuk kulit, organ, hingga jaringan saraf. Contohnya adalah lupus eritematosus sistemik atau yang dikenal dengan sebutan penyakit lupus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lupus kerap dikategorikan sebagai penyakit autoimun yang menyerang kulit. Pasalnya, penyakit ini sering ditandai dengan munculnya tanda merah pada bagian hidung dan kedua pipi penderita, yang mirip seperti sepasang sayap kupu-kupu.

Selain lupus, 5 penyakit autoimun berikut juga bisa mempengaruhi kulit

1. Psoriasis
Kondisi autoimun yang ditandai dengan terlalu cepatnya pertumbuhan sel kulit sehingga terjadi penumpukan sel kulit mati. Penderita biasanya mengeluhkan kulit yang kemerahan, menebal, bersisik, gatal, serta nyeri. Gejala psoriasis umumnya tumbuh di bagian kepala, namun juga bisa muncul di lutut maupun siku. Biasanya lesi akan timbul di daerah yang sering tergesek.

2. Skleroderma 
Sama seperti lupus, skleroderma bisa terjadi di seluruh bagian tubuh Anda. Bila terjadi di kulit, gejala yang muncul meliputi penebalan kulit di sekitar jaringan penyambung tulang-tulang Anda.

3. Dermatomyositis 

Penyakit autoimun ini selalu muncul bersama polymyositis yang menyerang otot. Khusus dermatomyositis, gejalanya bisa berupa ruam kulit yang biasanya muncul di tubuh bagian atas, penebalan dan pengencangan kulit di berbagai bagian tubuh, serta kelopak mata yang berwarna ungu. 

4. Epidermolysis bullosa acquisita 
Penyakit ini ditandai dengan munculnya luka melepuh berisi cairan. Penyebabnya bisa hal-hal yang terlihat remeh, seperti sentuhan atau bahkan peningkatan suhu ruangan. Biasanya, penyakit ini baru timbul ketika usia Anda sudah berusia di atas 50 tahun.

5. Bullous pemphigoid 
Gejalanya mirip dengan epidermolysis bullosa, yakni munculnya luka melepuh. Namun kondisinya cenderung lebih parah karena lepuhan bisa pecah dan menjadi luka. Lepuhan bisa muncul pada lengan, kaki, dan dada, serta mulut. Sebagian penderita pun kecil dapat mengalami gusi gatal dan berdarah. 

Siapa pun bisa mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh. Namun penyakit autoimun tergolong kondisi yang lebih sering menimpa dan dipengaruhi oleh faktor keturunan. Karena itu, penting juga untuk mengetahui riwayat medis dari Anda maupun keluarga. Diagnosis untuk penyakit autoimun adalah pemeriksaan dengan tes antibodi. Sedangkan pengobatannya bertujuan mengendalikan gejala yang dialami serta menekan respons dari sistem kekebalan tubuh penderita

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

19 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Mengenal Penyakit Autoimun, Gejala dan Cara Mengurangi Risikonya

Penyakit autoimun tidak dapat dicegah namun terdapat cara untuk mengurangi risikonya. Bagaimana pula gejalanya?


Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

23 hari lalu

Ilustrasi autoimun. Shutterstock
Penelitian Sebut Penyakit Autoimun Juga Memicu Depresi dan Kecemasan

Lebih dari 50 persen penderita penyakit autoimun juga mengalami depresi dan gangguan kecemasan. Berikut penjelasan peneliti.


Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

34 hari lalu

Ted Danson. LUCAS JACKSON/REUTERS
Ted Danson Ungkap Kisahnya Berjuang Melawan Psoriasis

Ted Danson mengaku pernah berjuang melawan psoriasis plak, masalah kulit kronis yang bisa menurunkan kepercayaan diri seseorang.


Fakta-fakta Lady Rocker Nike Ardilla, 29 Tahun Lalu Berpulang di Usia 19 Tahun

36 hari lalu

Vinyl
Fakta-fakta Lady Rocker Nike Ardilla, 29 Tahun Lalu Berpulang di Usia 19 Tahun

Mengenang kesuksesan legenda musik Indonesia, Nike Ardilla. Berikut fakta-fakta selama perjalanannya di industri hiburan Tanah Air.


Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

39 hari lalu

imgslide.health.com
Stigma Negatif pada Penderita Psoriasis yang Berdampak ke Psikologis

Penderita psoriasis kerap mendapatkan stigma negatif dalam kehidupan sehari-hari sehingga berdampak ke psikologis.


Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

39 hari lalu

Ilustrasi wanita dengan psoriasis menggaruk siku. Shutterstock
Memahami Psoriasis, Penyakit Autoimun yang Menyerang Kulit

Psoriasis termasuk penyakit autoimun dan ditandai dengan lesi atau kulit pecah berwarna merah dan plak meradang di kulit.


Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

42 hari lalu

Ilustrasi ginjal. thestatesman.com
Gejala Penyakit Ginjal pada Orang Muda yang Perlu Diperhatikan

Sebagian besar orang dengan penyakit ginjal tidak merasakan gejala pada tahap awal dan baru menyadarinya setelah masuk tahap lanjut.


Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

43 hari lalu

Ilustrasi radang sendi. Bamzum.com
Rheumatoid Arthritis Tak Bisa Disembuhkan, karena Keturunan?

Sampai saat ini belum ada pengobatan khusus buat rheumatoid arthritis. Perawatan lebih berfokus pada pengurangan gejala. Simak penjelasan pakar.


Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

52 hari lalu

Ilustrasi minum air putih. Pexels/Yaroslav Shuraev
Bukan karena Cuaca Panas, Sering Haus Bisa Disebabkan Masalah Kesehatan Serius

Orang mungkin sering merasa haus karena beberapa alasan, misalnya cuaca panas. Namun ada juga penyebab lain yang lebih serius terkait kesehatan.


Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

57 hari lalu

Ilustrasi rambut rontok.
Sering Lelah dan Rambut Rontok, Gejala Penyakit Autoimun

Pemilik riwayat keluarga alergi atau autoimun berisiko lebih tinggi mengalami penyakit autoimun. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.