Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Penyebab Munculnya Garis Hitam Memanjang di Perut Ibu Hamil

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita hamil dan buah pir. shutterstock.com
Ilustrasi wanita hamil dan buah pir. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ibu hamil kerap menemulan garis berpigmen lebih gelap ketimbang sekitarnya saat memasuki trimester ketiga. Garis memanjang dari pusar ke tulang kemaluan dan disebut linea nigra. Biasanya, garis linea nigra akan hilang dengan sendirinya saat kehamilan usai.

Dalam bahasa Latin, linea nigra berarti garis hitam. Sesuai dengan namanya, linea nigra muncul dengan warna lebih gelap ketimbang area kulit sekitarnya. Seiring dengan membesarnya perut saat kehamilan memasuki trimester akhir, semakin jelas pula linea nigra terlihat.

Munculnya linea nigra adalah hal yang wajar. Bahkan sebenarnya, setiap orang memiliki garis linea nigra namun baru tampak jelas terlihat saat kulit perut membesar seiring dengan bertumbuhnya kehamilan. Biasanya, linea nigra terlihat saat usia kehamilan memasuki 23 minggu. Penyebab munculnya linea nigra adalah fluktuasi hormon selama kehamilan.

Hormon estrogen meningkat, konsekuensinya tubuh memproduksi lebih banyak melanin. Zat pewarna tubuh manusia ini menyebabkan garis yang berwarna gelap di perut bagian bawah semakin nyata terlihat. Ini sama halnya dengan menggelapnya areola payudara saat hamil. Bahkan pada beberapa orang tertentu, bagian leher dan wajah juga mengelap. Lagi-lagi, semuanya karena hormon.

Tidak ada yang perlu dilakukan untuk mencegah kemunculan linea nigra. Garis hitam ini akan hilang dengan sendirinya saat kehamilan usai. Perlahan, garis linea nigra akan memudar dan benar-benar tidak tampak setelah Anda melahirkan.

Idealnya, linea nigra akan hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa bulan usai Anda melahirkan. Selain itu, tak perlu menggunakan produk pemutih yang bisa jadi mengandung hydroquinone. Zat tersebut bisa jadi justru berbahaya jika Anda sedang menyusui. Memang ada juga yang mencoba cara alami seperti mengoleskan perasan air lemon ke bagian linea nigra. Cara ini dipercaya dapat menyamarkan hiperpegmentasi kulit berkat keasamannya. 

Anda tidak sendirian, karena hampir 75 persen ibu hamil akan merasakan kemunculan linea nigra di perut saat menginjak minggu ke-23 kehamilan. Namun langkah yang lebih bijak adalah dengan membiarkan linea nigra memudar dengan sendirinya. Tak perlu repot-repot menambahkan zat kimia tertentu yang belum tentu aman.

Meskipun linea nigra diberi julukan “topeng kehamilan” karena dialami sebagian besar ibu hamil, ada kalanya linea nigra muncul pada wanita yang tidak sedang hamil. Penyebabnya adalah masih seputar hormon. Linea nigra bisa muncul pada perut wanita yang mengonsumsi pil pencegah kehamilan. Ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski langka, linea nigra juga bisa muncul pada penderita penyakit Addison. Ini juga dikenal dengan kondisi seseorang kekurangan adrenalin kronik sehingga hormon steroid tidak mencukupi. Begitu juga pada penderita Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) level hormon estrogen juga kerap melejit. Hal ini menyebabkan mereka juga mendapati linea nigra di bagian perut.

Wajar jika ibu hamil tidak ingin mengalami hiperpegmentasi selama kehamilan. Namun perlu diingat, hiperpigmentasi akibat fluktuasi hormon adalah hal yang tidak terhindarkan. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi hiperpigmentasi di antaranya:

1. Menggunakan sunscreen
Bahkan dalam kondisi tidak hamil pun, sunscreen sangat penting untuk melindungi kulit dari paparan sinar UVA dan UVB. Terutama bagi ibu hamil, lindungi kulit dari paparan sinar matahari pada siang hingga sore hari sebelum pukul 5 sore untuk menghindari hiperpigmentasi.

2. Asupan folat tercukupi
Pastikan asupan folat bagi ibu hamil juga tercukupi dengan baik. Kekurangan asam folat dapat berpotensi memicu terjadinya hiperpigmentasi. Hal ini bisa dilakukan dengan mengonsumsi suplemen asam folat.

3. Konsumsi makanan kaya asam folat
Selain mengkonsumsi suplemen asam folat, sebaiknya Anda juga mengonsumsi makanan kaya asam folat. Contohnya adalah sayuran berdaun hijau seperti bayam dan kale, brokoli, asparagus, juga buah-buahan sitrus seperti pepaya, grapefruit, dan jeruk. Semua bahan makanan tersebut kaya akan asam folat yang baik untuk janin.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

1 hari lalu

Ilustrasi melahirkan. Shutterstock
Yang Perlu Disiapkan Ibu Hamil agar Persalinan Aman dan Lancar

Selain memahami bahaya persalinan, ibu hamil juga harus menyiapkan keperluan untuk membantu lancarnya proses kelahiran.


Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

4 hari lalu

Ilustrasi wanita depresi. (Pixabay.com)
Tanda Ibu Hamil Alami Gangguan Mental

Gangguan mental pada ibu hamil perlu dikenali karena membuat perasaan tidak nyaman dan ada gangguan pada aktivitas sehari-hari.


Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

4 hari lalu

Warga Palestina menunggu untuk menerima makanan selama bulan suci Ramadan, saat konflik antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza 13 Maret 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil


Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

4 hari lalu

Ilustrasi Kehamilan. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

5 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

14 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

15 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

17 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

17 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

18 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur