Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Studi: Polusi Udara Tingkatkan Risiko Keguguran Hingga 50 Persen

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Polusi udara selama ini dikaitkan dengan risiko penyakit pernapasan dan kardiovaskular. Namun, sebuah penelitian baru membuktikan bahwa udara yang tercemar juga meningkatkan risiko keguguran pada wanita hamil hingga 50 persen. 

Hal itu terungkap dalam sebuah penelitian di Beijing, Cina, yang dimuat dalam Nature Sustainability, Senin, 14 Oktober 2019. Para ilmuwan yang terlibat dalam penelitian megeksplorasi apakah ada kaitan antara polusi udara dan keguguran. Studi ini menganalisis catatan lebih dari 255.668 wanita hamil yang tinggal di ibu kota Cina antara 2009 dan 2017.

Para peneliti membandingkan catatan para wanita dengan paparan mereka terhadap polusi udara, termasuk sulfur dioksida dan karbon monoksida. Para ilmuwan menyimpulkan bahwa setiap 10 mikrogram per meter kubik sulfur dioksida di udara, dari pembangkit listrik dan knalpot kendaraan, meningkatkan risiko keguguran sebesar 41 persen. Jika lebih dari itu, risiko keguguran meningkat jadi 52 persen.

Profesor Liqiang Zhang dari Beijing Normal University yang merupakan penulis utama studi ini, mengatakan temuan penelitian ini menemukan peluang potensial untuk mencegah atau mengurangi kehamilan berbahaya dengan langkah-langkah proaktif sebelum pembuahan terjadi.

"Sementara itu, penelitian ini membantu kami memahami hubungan antara paparan polusi udara dan spektrum hasil reproduksi," kata Profesor Zhang.

"Wanita hamil atau mereka yang ingin hamil harus melindungi diri dari paparan polusi udara tidak hanya untuk kesehatan mereka sendiri tetapi juga untuk kesehatan janin mereka."

Profesor Zhang menambahkan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dengan tepat bagaimana polusi udara mempengaruhi janin di dalam rahim.

Patrick O'Brien, konsultan ahli kebidanan dan juru bicara Royal College of Obstetricians and Gynecologists (RCOG), mengatakan penelitian ini menambah bukti mengenai hubungan antara polusi udara dan dampak buruk pada kesehatan bayi, bahkan sebelum mereka dilahirkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Studi ini mengeksplorasi risiko yang terkait dengan keguguran tanpa tanda-tanda di trimester pertama.  Secara keseluruhan, 6,8 persen wanita mengalami hal ini, dan mereka lebih mungkin melakukannya jika mereka tinggal di daerah yang lebih tercemar,” kata O'Brien.

"Paparan terhadap beberapa tingkat polusi udara tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari dan diperlukan lebih banyak penelitian di bidang ini tentang dampaknya perkembangan janin."

Ruth Bender-Atik, direktur nasional Miscarriage Association, mengatakan bahwa faktor-faktor lain, seperti kemiskinan dan pola makan yang buruk, perlu diperhitungkan ketika mengevaluasi bagaimana polusi udara mempengaruhi wanita hamil.

"Saran untuk wanita hamil di daerah-daerah berpolusi untuk memakai masker masuk akal, meskipun tentu saja penelitian masih perlu dilakukan untuk melihat apakah itu membuat perbedaan yang signifikan."

Sebuah penelitian yang diterbitkan pada September menemukan bahwa partikel karbon hitam ditemukan di sisi janin plasenta pada wanita yang terpapar polusi udara selama kehamilan.

Cina menghadapi masalah polusi udara yang berkembang begitu pesat. Di sisi lain, negara ini juga punya masalah angka kelahiran nasional yang turun ke level terendah sejak 1949.  

THE INDEPENDENT | NEW YORK TIMES

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

8 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

14 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

16 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.


Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

20 hari lalu

Ilustrasi stroke. healthline.com
Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.


Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

25 hari lalu

Ilustrasi kehamilan. Freepik.com
Hasil Penelitian: Wanita yang Alami Komplikasi Kehamilan Berisiko Terkena Penyakit Jantung

Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa wanita yang mengalami komplikasi saat menjalani kehamilan cenderung memiliki risiko terkena penyakit jantung.


Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

29 hari lalu

Ilustrasi-Ketika kanker ovarium masih dalam tahap awal, yaitu ketika kanker masih terbatas pada ovarium, ada kemungkinan besar untuk berhasil diobati, kata seorang spesialis onkologi. (ANTARA/Shutterstock/mi_viri)
Apakah Perempuan yang Pernah Keguguran dan Diangkat Ovarium Masih Bisa Hamil?

Kiky Saputri mengabarkan dirinya akan diangkat ovarium kirinya akibat keguguran. Perempuan yang diangkat ovarium masih bisa hamil?


Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

29 hari lalu

Kiky Saputri. Foto: Instagram.
Kiky Saputri Keguguran, Apa Saja Penyebab Ibu Hamil Alami Keguguran?

Kiky Saputri mengalami keguguran yang menyebabkan ovarium kirinya harus diangkat. Ini penyebab seseorang mengalami keguguran.


Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

30 hari lalu

Denny Sumargo dan Olivia Allan di Times Square, New York. Foto: Instagram/@sumargodenny.
Keguguran 3 Kali, Olivia dan Denny Sumargo Akhirnya akan Sambut Anak Pertama

Olivia Allan menceritakan perjuangannya mendapatkan anak hingga sempat menolak ditemani Denny Sumargo di dokter.


Cerita Pilu Kiky Saputri setelah Keguguran, Angkat Kista dan Ovarium Kiri

32 hari lalu

Kiky Saputri dan suaminya saat mengabarkan harus kehilangan janin di perutnya. Foto: Instagram.
Cerita Pilu Kiky Saputri setelah Keguguran, Angkat Kista dan Ovarium Kiri

Kiky Saputri menuturkan, ia tak hanya melakukan operasi kuret untuk membersihkan rahimnya tapi juga pengangkatan kista dan ovarium bagian kiri.


Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

32 hari lalu

Kiky Saputri dan suaminya saat mengabarkan harus kehilangan janin di perutnya. Foto: Instagram.
Kiky Saputri Alami Keguguran, Ada Kista yang Gerogoti Asupan Makanan

Kiky Saputri menjelaskan, ada kista yang menggerogoti asupan makanan ke janinnya.