TEMPO.CO, JAKARTA - Mom shaming tak hanya dialami oleh perempuan pada umumnya. Penyanyi sekaligus model Vicky Shu pun kerap menjadi sasaran shaming, baik langsung atau melalui media sosial. Bahkan ia mengalami mom shaming sejak hamil anak pertama terkait bentuk tubuh yang berubah.
"Kalau aku pribadi mom shaming lebih ke bentuk tubuh ya, kan aku lahiran normal. Padahal apapun bentuk lahiran itu sama-sama berjuang, mau caesar atau lahiran nromal," ucap suami Ade Imam Prabowo Harianto Nugroho Putro itu, saat ditemui dalam talkshow Kampanye Anti-mom shaming di Jakarta, Selasa 15 Oktober 2019.
Vicky Shu mengingat saat ia mengalami mom shaming secara langsung di tempat umum. "Pernah waktu jalan-jalan dibilang 'kok gendut banget ya ternyata Vicky Shu', spontan merasa dulu aku baper banget sampai nangis kenceng sama suami, jadi nanya sama diri sendiri iya ya apakah aku segendut yang mereka bilang," kenang Vicky.
Efek mom shaming pun berbeda-beda pada setiap individu. Ia menambahkan ada yang ketika dibilang macam-macam biasa aja, ada juga yang sensitif. "Kalau misalnya dalam kasusku pasti ada beberapa hal yang bikin sensitif tetapi ada kadarnya ada yang bikin sakit hati banget sampai nangis atau ya sudah masih bisa ditoleransi," jelasnya.
Bentuk mom shaming yang kerap Vicky alami paling terasa soal bentuk tubuh. "Jujur aku dari dulu memang sensitif jadi efeknya benar-benar nangis nangis sensitif setiap hari galau ngomong ke suami sampai akhirnya ya udahlah toh memang ini prosesnya nanti juga bisa dilalui," cerita Vicky Shu.
Akhirnya ibu dari Abimanyu Manggala Putro Nugroho ini pun mengalihkan diri dengan hal-hal yang lebih positif. Misalnya ia mencari tahu bagaimana cara menurunkan berat badan, baik konsultasi dengan dokter gizi atau olahraga untuk menurunkan berat badan secara sehat.
Menurut Vicky Shu, solusi menghadapi mom shaming memang harus belajar dan mencoba kuat dengan minta dukungan orang-orang terdekat. "Alhamdulillah selama ini happy, selalu dibikin positif, kehamilan adalah rezeki yang harus dijaga. Kalau capek atau stres dikit kan kenceng kata dokter lakukin aja yang bikin happy, misal jalan atau makan kesukaan. Yang penting mikirnya positif saja," pungkasnya.