Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Masa Kecil Kurang Bahagia? Ini 4 Dampaknya saat Dewasa

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi orang yang menutup diri/murung/pendiam. nwarrah.com
Ilustrasi orang yang menutup diri/murung/pendiam. nwarrah.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda sering mendengarkan istilah ‘masa kecil kurang bahagia’? Istilah ini umumnya merujuk pada hal-hal tidak menyenangkan di waktu masih anak-anak atau trauma masa kecil.

Orang tua cenderung berpikir bahwa trauma masa kecil tidak akan diingat dan hanya berdampak di masa kanak-kanak. Percaya atau tidak, faktanya masa kecil kurang bahagia secara tidak langsung dapat memengaruhi kehidupan saat Anda sudah menjadi orang dewasa.

Terdapat beberapa dampak akibat masa kecil kurang bahagia atau trauma masa kecil yang bisa berpengaruh ke kehidupan saat sudah dewasa.

1. Pemikiran ‘seorang korban’

Saat masih anak-anak, masa kecil kurang bahagia bisa terwujud dalam bentuk dijadikan korban saat masih kecil. Pemikiran ‘seorang korban’ saat masih anak-anak bisa tetap terbawa sampai dewasa.

Pemikiran-pemikiran negatif tersebut bisa menjatuhkan serta membuat Anda merasa tidak berdaya, terperangkap, dan tidak memiliki kontrol atas hidup Anda.

Di masa kecil, Anda mungkin merasa bahwa Anda tidak memiliki pilihan, tetapi saat sudah dewasa, Anda memiliki kekuatan untuk mengubah hal-hal yang mungkin Anda pikir tidak bisa Anda ubah atau lakukan.

2. Menjadi pasif

Sering mendengarkan keluhan dari orang sekitar mengenai kepasifan Anda? Bisa jadi hal itu dikarenakan trauma masa kecil atau masa kecil kurang bahagia yang sudah dialami.

Saat kecil, Anda mungkin pernah ditinggalkan, diabaikan atau dibuang oleh orang tua. Trauma masa kecil tersebut bisa menimbulkan rasa takut dan kemarahan. Terkadang emosi tersebut malah dipendam dan membuat Anda menjadi orang yang pasif.

Masa kecil kurang bahagia tersebut malah membuat Anda meninggalkan diri Anda. Anda malah menjadi tidak ingin berusaha untuk mencapai yang terbaik serta menghindari dan mengubur emosi-emosi yang sedang dialami.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

3. Menguburkan sosok diri yang sebenarnya

Masa kecil kurang bahagia mampu membuat Anda menampilkan sosok diri yang tidak sebenarnya. Hal ini karena sewaktu kecil, Anda berusaha untuk menjadikan diri Anda seperti ekspektasi orangtua agar orangtua bisa menerima dan mencintai Anda.

Pola ini terbawa hingga sudah dewasa dan membuat Anda menampilkan sosok diri yang tidak sebenarnya yang hanya berperan untuk memuaskan ekspektasi orang di sekitar Anda.

Anda mengubur segala emosi dan jati diri Anda agar bisa diterima dan dicintai oleh orang-orang di sekitar Anda.

4. Ekspresi pasif - agresif

Tumbuh di keluarga yang sering menekan emosi kemarahan dapat membuat Anda merasa bahwa kemarahan adalah suatu emosi yang tidak boleh dirasakan dan perlu untuk dipendam.

Tidak hanya karena pembelajaran dari orang tua, Anda bisa meyakini bahwa kemarahan adalah sesuatu yang salah, kasar, dan tidak dapat diterima, jika Anda besar di keluarga yang mengekspresikan kemarahan secara tidak sehat, seperti memukul secara fisik.

Ketika sudah dewasa keyakinan tersebut membuat Anda menekan rasa marah dan membuat kemarahan tersebut bertahan dalam diri Anda. Pada akhirnya perasaan marah tersebut diekspresikan melalui perilaku pasif-agresif yang tidak sehat.

Perilaku pasif-agresif dapat termanifestasi dalam berbagai bentuk, seperti menyatakan bahwa Anda tidak marah tetapi di saat yang sama menolak untuk membantu orang yang telah membuat Anda marah.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

2 hari lalu

Hanko, Finlandia. Unsplash.com/Hayffield L
Inilah 7 Kunci Finlandia Langganan Jadi Negara Paling Bahagia di Dunia

Finlandia langganan jadi negara paling bahagia di dunia. Lantas, apa kuncinya?


8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

3 hari lalu

Ilustrasi isi kulkas. shutterstock.com
8 Hal yang Perlu Diperhatikan sebelum Membeli Kulkas

Berikut deretan hal yang perlu diperhatikan sebelum memutuskan untuk membeli kulkas.


Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

8 hari lalu

Penyanyi Andien Aisyah. Foto: Instagram/@andienaisyah
Cara Andien Tumbuhkan Jiwa Sosial pada Anak

Penyanyi Andien Aisyah rajin mengajak anak-anaknya mengikuti kegiatan sosial sejak kecil untuk melihat langsung kondisi di masyarakat.


Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

8 hari lalu

Ilustrasi orang tua dan anak. Freepik.com
Komunikasi Penting, Orang Tua Juga Perlu dengarkan Pendapat Anak

Psikolog menyampaikan bahwa komunikasi antara orang tua dan anak memiliki peran yang sangat penting dalam perkembangan anak


6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

9 hari lalu

Ilustrasi Ibu dan Anak. Sumber: Getty/mirror.co.uk
6 Tips Memberi Tahu Anak soal Masalah Keluarga

Ketika ada masalah keluarga, penting bagi orang tua untuk memberitahu anak dengan cara yang baik dan sesuai usianya.


Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

11 hari lalu

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya dengan sang kekasih, Jessica Ledon pada Senin, 18 Maret 2024. Foto: Instagram/@davidguetta
Kekasih David Guetta Melahirkan Anak Laki-laki, Namanya Cyan

David Guetta mengumumkan kelahiran anaknya bersama sang kekasih, Jessica Ledon.


Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

11 hari lalu

Sejumlah pemudik menunggu bus dalam acara Mudik Bareng PLN di Jakarta Selatan, 8 Juni 2018. Menyambut Idul Fitri 1439 Hijriah, PLN menyediakan 100 bus gratis bagi 5.300 orang untuk mudik ke berbagai daerah di Pulau Jawa. Tempo/Fakhri Hermansyah
Program Mudik Gratis PLN Bisa Berangkat Satu Keluarga, Simak Cara Daftarnya

Program mudik gratis PLN digelar sejak Sabtu, 16 Maret 2024.


Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

12 hari lalu

Ilustrasi tenggelam di sungai/kali. northernstar.com.au
Anak yang Tenggelam di Kali Cirarab Tangerang Ditemukan Siang Ini, Sang Ayah Masih Dicari

Tim SAR gabungan akhirnya menemukan satu dari dua korban yang tenggelam di Kali Cirarab Tangerang pada Ahad siang ini, 17 Maret 2024.


Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

13 hari lalu

Polisi mengungkap motif wanita bernama Siti Nurul Fazila, 26 tahun, tega membunuh anaknya, AAMS, 5 tahun.
Fakta Baru Kasus Ibu Bunuh Anak di Bekasi, Pelaku Kerap Mengaku Nabi, Anak Dianggap Dajjal

Berdasarkan keterangan suami, Siti si ibu bunuh anak berperilaku aneh 2 bulan terakhir, kerap mengaku nabi dan menganggap anaknya sebagai dajjal.


Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

14 hari lalu

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. shutterstock.com
Ini Isi Bisikan Gaib yang Didengar Siti Hingga Ia Membunuh Anaknya di Bekasi

Berdasarkan keterangan suami, Siti mengaku sudah kerap mendengar bisikan gaib selama dua bulan terakhir. Berujung membunuh anaknya sendiri.