Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selain Hamil, Ini 7 Penyebab Kaki Bengkak danTips Mengobatinya

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com
Ilustrasi kaki bengkak. mumsnet.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kaki bengkak menandakan kondisi medis tertentu pada tubuh Anda. Penyebab kaki bengkak sangat beragam dari yang ringan seperti cedera atau sepatu yang kesempitan sampai adanya gangguan hati hingga jantung.

Penyebab kaki bengkak yang paling umum adalah cedera. Pembengkakan biasanya terjadi saat ada tulang yang patah atau jaringan yang sobek. Saat cedera terjadi, darah di tubuh akan mengalir ke area tersebut untuk membantu perbaikan jaringan. Akibatnya, darah berkumpul di area tersebut dan menyebabkan pembengkakan.

Selain cedera, adanya penumpukan cairan pada tubuh atau edema, gaya hidup tak sehat, berat badan berlebih, dan efek samping penggunaan obat tertentu juga menyebabkan kaki bengkak. Kondisi ini juga dianggap wajah pada ibu hamil. Sebab, saat hamil, tubuh memang menyimpan lebih banyak cairan. Kondisi ini tidak berbahaya, bagi ibu maupun bayi, tapi tentu tetap menyebabkan rasa tidak nyaman.

Jika kaki bengkak pada ibu hamil, juga disertai dengan pusing, mual, sesak napas, dan sakit perut, maka waspada terhadap kondisi preeklampsia. Kondisi ini baru akan muncul saat usia kandungan mencapai 20 minggu, akibat tekanan darah ibu hamil yang tinggi. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan yang serius dan harus segera mendapat penanganan dokter.

Berikut ini penyebab kaki bengkak yang lain

1. Infeksi
Infeksi bisa menjadi salah satu penyebab kaki bengkak. Penderita diabetes berisiko lebih besar mengalami infeksi di area kaki, sehingga perlu lebih waspada apabila ada tanda-tanda infeksi, seperti luka dan bisul yang timbul di kaki.

2. Gumpalan darah
Darah yang menggumpal bisa menyumbat pembuluh darah, sehingga aliran darah dari dan menuju jantung menjadi terganggu. Salah satu dampak dari kondisi ini, berupa pembengkakan di kaki.

3. Penyakit jantung
Penyakit jantung seperti gagal jantung bisa menyebabkan kaki bengkak. Penyakit ini membuat jantung menjadi tidak dapat memompa darah dengan baik. Akibatnya, darah di kaki tidak dapat dipompa dengan baik ke jantung. Jika kaki Anda bengkak di malam hari, hal ini bisa menjadi pertanda adanya gagal jantung sebelah kanan. Kondisi ini dapat menyebabkan penumpukan garam dan cairan di tubuh, termasuk kaki.

4. Penyakit hati
Saat hati tidak dapat bekerja dengan baik, maka kelebihan cairan bisa menumpuk di kaki, dan menyebabkan pembengkakan. Gangguan di hati bisa terjadi karena faktor gentik, kebiasaan mengonsumsi alkohol, infeksi virus, dan obesitas.

5. Penyakit ginjal
Gangguan pada ginjal membuat garam di darah menjadi menumpuk. Hal ini bisa menyebabkan tubuh menahan air dan kemudian menyebabkan pembengkakan di kaki.

6. Kebiasaan minum alkohol
Alkohol bisa mengganggu penyerapan air di tubuh, sehingga cairan akan menumpuk di jaringan, dan menyebabkan kaki bengkak. Jika kaki Anda sering bengkak setelah minum alkohol, maka mungkin ada penyakit yang melatarbelakanginya, seperti gangguan, ginjal, atau jantung.

7. Cuaca panas
Di cuaca yang panas, kaki bengkak bisa terjadi, karena pembuluh darah di tubuh akan melebar untuk menurunkan suhu tubuh. Proses ini dapat memicu terjadinya kebocoran cairan ke jaringan di sekitarnya, termasuk di kaki, sehingga menyebabkan pembengkakan.

Cara menyembuhkan kaki bengkak

Cara menyembuhkan kaki bengkak dapat berbeda satu sama lain, tergantung dari penyebabnya. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa digunakan untuk membantu mengurangi pembengkakan secara umum, yaitu:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

- Meninggikan posisi kaki ketika berbaring. Posisikan kaki hingga berada di atas jantung. Agar semakin nyaman, Anda bisa menaruh bantal sebagai tumpuan lutut.

Lebih aktif bergerak. Jika kaki bengkak tidak disebabkan oleh cedera, maka Anda disarankan untuk mulai lebih aktif bergerak, dengan melakukan pemanasan ringan, dan menggerakkan kaki.

Perhatikan makanan. Kurangi konsumsi garam agar cairan yang menumpuk di kaki bisa berangsur-angsur berkurang.

Gunakan celana yang lebih longgar. Hindari menggunakan celana yang terlalu ketat, untuk mecegah terganggunya aliran darah maupun cairan lainnya, dari dan ke area kaki.

Jaga berat badan ideal. Konsumsi makanan yang lebih sehat dan olahraga secara teratur.

- Berikan tekanan ke kaki. Gunakan stoking atau kaus kaki kompresi khusus untuk meredam pembengkakan.

- Jangan duduk atau berdiri terlalu lama. Berdiri atau bergeraklah setidaknya satu kali, setiap satu jam.

- Kompres dengan es. Suhu dingin dari es akan mempersempit pembuluh darah di kaki, sehingga cairan tidak lagi menumpuk di area tersebut. Kompres es juga akan membantu meredakan nyeri.

Minum obat. Obat golongan diuretik dapat membantu meredakan kaki bengkak dengan memicu pegeluaran cairan berlebih melalui urine. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat ini.

Jika cara di atas tidak juga membantu meredakan kaki bengkak, segera periksakan kondisi Anda ke dokter. Terutama jika Anda memiliki riwayat penyakit jantung atau ginjal, menderita penyakit hati, area kaki yang bengkak berwarna merah dan terasa panas jika disentuh, suhu tubuh lebih tinggi dari biasanya, Anda sedang hamil dan pembengkakan terjadi secara tiba-tiba serta parah, kaaki bengkak disertai dengan nyeri dada dan sesak napas, pusing dan linglung, kepala terasa ringan seperti mau pingsan dan sulit bernapas.

Demi mencegah kaki bengkak, rutin berolahraga, untuk melancarkan sirkulasi cairan di tubuh. Konsumsi makanan bergizi, kurangi konsumsi garam. Jika harus berdiri atau duduk dalam jangka waktu lama, selingi dengan bergerak sesekali. Kalau berat badan Anda berlebih, lakukan cara untuk mendapatkan berat badan ideal. Konsultasikan ke dokter mengenai obat-obatan yang diresepkan untuk Anda, tanyakan apabila ada obat yang bisa menyebabkan penumpukan cairan. Hindari merokok, minum alkohol berlebihan, serta kebiasaan lain yang bisa memicu pembengkakan di kaki.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

13 jam lalu

Ilustrasi ibu hamil berbaring. Freepik.com/Valuavitaly
Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.


Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

9 hari lalu

Ilustrasi perawatan ibu hamil. Shutterstock.com
Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.


Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

11 hari lalu

Ilustrasi wanita mual. Freepik.com
Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?


4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

12 hari lalu

Ilustrasi ibu dan bayi. Foto: Unsplash/Kevin Liang
4 Pola Tidur Berkaitan Tidur yang Terbawa Sejak Masa Kehamilan

Perilaku dan pola pikir bermasalah mengenai tidur dapat muncul selama kehamilan dan menetap pada masa nifas.


Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

13 hari lalu

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Freepik.com/user18526052
Penanganan Tidur yang Buruk Selama Masa Kehamilan dan Pasca Melahirkan

Tiga dari 4 wanita selama periode hamil dan atau pasca melahirkan mengalami masalah tidur seperti insomnia, kualitas tidur buruk, atau gangguan tidur


Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

13 hari lalu

Ilustrasi mudik dengan bus. TEMPO / Hilman Fathurrahman W'
Mudik Lebaran, Pasien Penyakit Ginjal Hati-hati bila Mau Minum Obat Antimabuk Perjalanan

Penderita penyakit ginjal diminta berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter terkait sebelum meminum obat untuk mabuk perjalanan saat mudik Lebaran.


Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

14 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil mudik. Shutterstock
Mudik Lebaran, Ibu Hamil Perlu Periksa USG Dulu dan Bawa Camilan Berprotein

Ibu hamil disarankan melakukan pemeriksaan melalui USG hingga membawa camilan berprotein tinggi untuk perjalanan mudik Lebaran.


Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

15 hari lalu

Ilustrasi kaki bengkak (edema). Foto : Alomedika.com
Waktunya Mudik Lebaran, Dokter Jantung Ingatkan Kaki Bengkak saat Perjalanan Jauh

Kaki bengkak dapat terjadi pada orang dalam perjalanan jauh karena sirkulasi darah terganggu akibat duduk terlalu lama, termasuk yang mudik Lebaran.


Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

15 hari lalu

Patricia Gouw dan suami, Daniel Bertoli. Foto: Instagram/@patriciagouw
Hamil Anak Pertama Setelah Sempat Keguguran, Patricia Gouw: Mohon Doakan Kami

Patricia Gouw membagikan video perjalanannya dan suami menyambut anak pertama yang sempat keguguran tahun lalu.


Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

17 hari lalu

Ilustrasi ibu hamil. shutterstock.com
Saran BKKBN untuk Ibu Hamil Berumur di Atas 35 Tahun

Ibu hamil berusia 35 tahun atau lebih diimbau rutin cek kesehatan mulai dari gula darah, tekanan darah, hingga jantung karena risiko lebih tinggi.