TEMPO.CO, Jakarta - Kebanyakan orang berpikir menjadi ibu rumah tangga full time alias tidak bekerja kantoran lebih mudah daripada mereka yang bekerja. Apalagi jika memiliki bayi yang sedikit-sedikit menangis minta digendong atau ganti popok. Bagi sebagian orang, bayi akan mengubah kehidupan para orang tua yang tadinya santai menjadi lebih melelahkan, kadang-kadang melebihi pekerja kantoran.
Jadi jangan heran jika sebuah survei yang dilakukan di Inggris pada 2018 lalu menyebut bahwa 31 persen orang tua setuju bahwa tinggal di rumah dengan bayi lebih sulit daripada pergi bekerja. Temuan survei ini mungkin tidak mengejutkan bagi siapa pun yang telah memiliki bayi, tapi tentu mengejutkan bagi calon orang tua.
Ilustrasi ibu dan bayi. Myhealthnewsdaily.com
Dikutip dari Times of India, Selasa, 24 September 2019, dari 1.500 orang tua baru yang terlibat dalam survey ini, sebanyak 55 persen mengatakan bahwa mengasuh anak butuh kerja keras. Sementara, 20 persen lainnya setuju bahwa merawat bayi benar-benar sulit.
Survei ini menunjukkan, merawat bayi bukanlah pekerjaan main-main, terkadang lebih sulit daripada pekerjaan di kantor. Namun, sebagian besar orang tua setuju bahwa memulai keluarga merupakan pengalaman sempurna. Banyak ibu baru juga menekankan bahwa mereka tidak akan berhasil tanpa dukungan ibu mereka.
Jadi, untuk Anda yang merasa bahwa pekerjaan di kantor dari pukul 9 pagi hingga 5 sore sangat menguras tenaga, Anda juga perlu tahu bahwa memilih tinggal di rumah untuk merawat bayi juga sama melelahkan. Tapi perlu Anda ingat, semua kelelahan itu akan terbayar pada waktunya.