Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Perlu Segan, Begini Cara Menegur Teman yang Bau Ketiak

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi ketiak perempuan. (Pixabay/Nicolagiordano)
Ilustrasi ketiak perempuan. (Pixabay/Nicolagiordano)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Bau ketiak orang di sekitar kadang-kadang mengganggu kenyamanan. Tapi, kebanyakan orang segan menegur atau memberi tahu ke orang tersebut karena takut tersinggung. Lalu bagaimana solusinya?

Psikolog Tara de Thouars mengatakan,  menegur itu memang sangat sulit, apalagi orang Indonesia takut menyakiti orang lain. Tapi menurut dia, kalau hubungannya sudah cukup dekat, Anda bisa terbuka langsung. “Karena menegur itu pertanda kita care dan sayang dengan orang itu,” ucap dia di acara Rexona Dry Serum di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, pekan lalu.

Akan lain ceritanya bila Anda tidak dekat dengan orang tersebut, Tara menyarankan untuk memilih prolog yang positif. “Saat menegur orang jangan langsung, ‘eh ketiak kamu baunya enggak enak atau ketiak kamu basah tuh'. Hindari pilihan kalimat seperti itu karena membuat orang tersebut akan syok,” terang Tara.

Pilihlah cara yang lebih halus dan bijak seperti di kalimat-kalimat awalnya. “Misalnya, aku tuh peduli banget sama kamu, kamu itu teman yang oke banget, aku pengennya kamu happy, aku juga happy, mungkin lebih baik kalau misalnya kamu…,” ucap Tara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jangan langsung ungkapkan maksud teguran Anda. Biasanya ketika orang syok, responsnya tidak akan baik. “Respons mereka seperti membangun benteng, seperti emang kenapa, kamu aja kali yang ngerasa. Jadi marah-marah padahal tujuan kita baik. Pakailah prolog positif yang lebih mudah diterima,” tandas Tara.

SILVY RIANA PUTRI 

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

17 hari lalu

Ilustrasi anak dan orang tua. Freepik.com/Peoplecreations
Tips Hadapi Orang Tua Beracun dari Psikolog

Sikap beracun orang tua sulit diubah. Lalu, bagaimana cara menghadapi hidup yang penuh tekanan dari orang tua? Berikut beberapa yang bisa dilakukan.


Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

18 hari lalu

Ilustrasi berbuka puasa. Shutterstock
Mendidik Anak Memahami Puasa, Ini Saran Psikolog

Pemahaman terkait makna puasa disertai penjelasan mengenai manfaat seperti kesehatan dan mengendalikan diri


Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

33 hari lalu

Ilustrasi bullying. shutterstock.com
Beda Perundungan dan Bercanda Menurut Psikolog

Perbedaan mendasar antara perundungan dengan bercanda yakni pada niat atau intensi pelaku kepada korban. Begini penjelasannya.


Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

33 hari lalu

Ilustrasi anak mengalami bullying. Freepik.com/gpointstudio
Ciri-Ciri Anak yang jadi Pelaku atau Korban Bullying, Ini Penjelasan Psikolog

Psikolog Klinis Wiwit Puspitasari menjelaskan ciri-ciri anak bisa menjadi korban bullying dan pelaku bullying.


Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

34 hari lalu

Ilustrasi cyber bullying. Shutterstock
Begini Cara Orang Tua Mencegah Perilaku Bullying oleh Anak

Psikolog pendidikan anak, Yanti Suryatiningsih menjelaskan cara yang dapat dilakukan orang tua mencegah bullying adalah melatih self control anak.


Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

34 hari lalu

Ilustrasi Persekusi / Bullying. shutterstock.com
Peran Guru untuk Mencegah Bullying di Sekolah

Perbuatan bullying memungkinan dikurangi risikonya atau dicegah tak hanya peran orang tua, tapi juga para guru


Mencegah Bullying Dibutuhkan Peran Orang Tua

35 hari lalu

Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock
Mencegah Bullying Dibutuhkan Peran Orang Tua

Perundungan atau bullying makin disoroti, apalagi baru-baru ini santer dibicarakan kasus bullying di SMA yang melibatkan anak salah satu selebritas


25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

44 hari lalu

Pemilih memasukkan surat suara saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 17 kelurahan Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat, 27 April 2019. Pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dan Pemungutan Suara Lanjutan (PSL) di 10 TPS yang berlokasi di lima Kecamatan di Kabupaten Mamuju karena banyaknya indikasi pelanggaran yang melibatan anak - anak mencoblos dan warga melakukan pencoblosan menggunakan formulir C6 orang lain. ANTARA
25 Puskesmas di DKI Jakarta Siap Layani Caleg Stres yang Kalah Pemilu 2024

Dinkes DKI mengimbau para caleg yang kalah di Pemilu 2024 agar mencari bantuan profesional jika stres.


Apakah Konsultasi ke Psikolog dan Psikiater Ditanggung BPJS Kesehatan?

49 hari lalu

Ilustrasi BPJS Kesehatan. TEMPO/Tony Hartawan
Apakah Konsultasi ke Psikolog dan Psikiater Ditanggung BPJS Kesehatan?

Apakah BPJS Kesehatan menanggung biaya konseling dengan psikolog dan psikiater? Simak penjelasannya berikut ini.


Deretan Manfaat Quality Time Orang Tua Bersama Anak

51 hari lalu

Ilustrasi orang tua bicara dengan anak. Shutterstock
Deretan Manfaat Quality Time Orang Tua Bersama Anak

Manfaat quality time untuk kepribadian anak berlanjut hingga dewasa