TEMPO.CO, Jakarta - Tabir surya menjadi salah satu produk perawatan kecantikan yang wajib digunakan untuk melindungi kulit dari dampak buruk paparan sinar matahari. Sinar ultraviolet dari matahari bisa menimbulkan flek hitam dan penuaan dini pada kulit.
Kini banyak orang yang mulai memahami pentingnya tabir surya. Sayangnya, belum banyak yang tahu cara mengaplikasikannya dengan benar sehingga manfaatnya tidak maksimal.
Makeup artist Philip Kwok mengatakan, ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat menggunakan tabir surya.
Pertama, melewatkan aplikasi tabir surya di kelopak mata dan bibir. Philip mengatakan, kedua area tersebut merupakan bagian paling sensitif dari seluruh kulit wajah sehingga lebih mudah terkena dampak buruk sinar matahari. Jadi, dua area ini tidak boleh dilewatkan.
Kedua, kebanyakan orang menggunakan krim tabir surya seperti pelembap, yaitu mengoleskannya di beberapa titik baru meratakannya. Menurut Philip cara itu bisa berdampak buruk jika krim tabir surya yang digunakan memiliki SPF tinggi.
“Kalau SPF tinggi kulit bisa tidak kuat sehingga muncul komedo. Jadi sebaiknya krim sunblock digosok-gosokkan di kedua tangan, dihangatkan, baru ditepuk-tepuk di muka,” kata dia di Jakarta, Kamis, 19 September 2019.
Kesalahan berikutnya adalah lupa megaplikasikan ulang atau reapply. Menurut dia, kebanyakan orang lebih memilih SPF tinggi dengan harapan bisa dipakai lebih lama. Padahal tidak. Tabir surya tetap harus diaplikasikan ulang setelah dua atau tiga jam.
“Tidak usah pakai SPF tinggi karena ada beberapa orang yang kulitnya tidak kuat. Lebih baik reapply, misalnya setelah habis salat,” ujar dia.