TEMPO.CO, Jakarta - Michelle Obama mengatakan bahwa setiap perempuan harus memiliki kesempatan mengenyam pendidikan. Saat ini, ada sekitar 98 juta remaja perempuan di seluruh dunia tidak sempat bersekolah. Padahal, pendidikan bagi perempuan bukan hanya dapat mendorong memenuhi potensi dan mengejar mimpi mereka, tapi juga akan mendorong kemajuan di negara mereka.
“Perempuan yang bersekolah memiliki anak yang lebih sehat, gaji yang lebih tinggi, tingkat kemiskinan yang lebih rendah, dan mereka bahkan dapat membantu meningkatkan ekonomi seluruh negara mereka,” kata istri mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama itu.
Hal itu diungkapkan Michelle di unggahan terbarunya di Instagram, beberapa hari setelah Hari Buruh yang diperingati di Amerika Serikat pada 2 September. Tepat di Hari Amal Internasional pada 5 September, ia mengunggah foto favoritnya di masa kecil ketika menjadi seorang pelajar di Chicago.
Bersamaan dengan unggahan itu, ia mengajak bergabung di Girls Opportunity Alliance, sebuah program di bawah Obama Foundation untuk pendidikan bagi perempuan di seluruh dunia.
Dalam unggahan itu, ibu dua anak perempuan ini menceritakan pengalamannya saat bersekolah, apa saja yang ia pelajari, termasuk bagaimana cara membuat tabel perkalian dan menyusun paragraf sampai bagaimana membentuk pribadi positif, menjadi teman yang baik dan memulihkan diri dari kegagalan.
Perempuan 55 tahun itu merasa beruntung tinggal di negara yang memberikan pendidikan setara untuk perempuan. Sementara, puluhan juta perempuan lainnya di negara-negara lain belum memiliki kesempatan yang sama. Ia berharap, mereka juga akan mendapat pendidikan yang seharusnya.
“Saya percaya setiap perempuan di planet ini layak mendapatkan kesempatan yang sama dengan yang saya miliki, kesempatan untuk memenuhi potensinya dan mengejar mimpinya,” ia melanjutkan.
Michelle Obama memiliki sejumlah aktivitas yang mendukung kemajuan perempuan. Dalam setiap kesempatan, ia selalu memotivasi perempuan di seluruh dunia, termasuk saat berbicara Grammy Awards 2019. Lulusan Princeton University itu juga dinobatkan sebagai perempuan yang paling dikagumi di dunia, dalam jajak pendapat YouGov pertengahan tahun ini. Selain mantan ibu negara Amerika Serikat, ia juga seorang pengacara, ibu, penulis, dan ikon fashion.