Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gejala Radang Panggul, Nyeri di Perut Bawah dan Haid Tak Teratur

Reporter

Editor

Yunia Pratiwi

image-gnews
Ilustrasi wanita mengelus perutnya. shutterstock.com
Ilustrasi wanita mengelus perutnya. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa wanita mungkin pernah mengalami nyeri pada bagian panggul. Penyebab sangat beragam, salah satunya adalah penyakit serius radang panggul atau pelvic inflammatory disease (PID). Radang panggul adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang memang terletak di dalam panggul. Posisi panggul sendiri ada di perut bagian bawah yang meliputi tuba falopi, ovarium, serviks, dan rahim. 

Radang panggul merupakan komplikasi akibat penyakit menular seksual seperti klamidia maupun gonore, maupun infeksi bakteri lainnya. Penyakit ini bisa jadi sangat berbahaya hingga mengancam nyawa Anda jika bakteri penyebabnya menyebar hingga ke dalam darah.

Pada awal kemunculannya, beberapa wanita mungkin tidak merasakan gejala radang panggul. Namun ketika infeksi bakteri makin parah, gejala radang panggul di bawah ini biasanya akan muncul beberapa gejala, seperti:

  • Rasa sakit di sekitar area panggul (perut bagian bawah)
  • Demam
  • Merasa lelah terus-menerus
  • Mengalami pendarahan atau flek di luar siklus menstruasi
  • Menstruasi tidak teratur
  • Merasa nyeri yang menyebar hingga punggung bagian bawah dan rektum
  • Merasa nyeri atau mengalami perdarahan saat berhubungan seksual
  • Mengalami keputihan yang abnormal terutama pada baunya
  • Sering buang air kecil, yang terkadang bisa disertai rasa perih seperti terbakar.

Gejala radang panggul itu juga bisa menjadi tanda dari penyakit lain. Seperti infeksi saluran kemih, kista ovarium, yaitu kista yang tumbuh pada indung telur atau ovarium, endometriosis, yang terjadi ketika jaringan dinding rahim tumbuh di luar rahim, radang usus buntu atau apendisitis, peritonitis yakni peradangan pada lapisan dinding perut (peritoneum), konstipasi atau sembelit.

Sebab itu, Anda tentu harus memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Anda juga disarankan untuk segera ke dokter atau unit gawat darurat bila mengalami gejala radang panggul berupa nyeri tidak tertahankan di panggul, mengalami gejala syok (kulit terasa dingin, pucat, napas cepat, nadi terasa cepat, hingga pingsan), muntah-muntah, serta demam tinggi bersuhu tubuh lebih dari 38,3 derajat Celcius.

Karena gejala radang panggul bisa tertukar dengan gejala penyakit lain, dokter akan melakukan serangkaian tes untuk memastikan masalah Anda. Mulai dari pemeriksaan panggul dan kondisi fisik untuk memastikan ada atau tidaknya rasa nyeri pada serviks, rahim, maupun organ yang berada di sekitarnya. Misalnya, ovarium dan tuba falopi. Dokter juga akan mengukur suhu tubuh serta menanyakan gejala lain yang Anda rasakan. Bila perlu, dokter pun akan menanyakan riwayat hubungan seksual Anda. Anda tidak perlu malu dan harus terbuka ketika menjelaskan kebiasaan hubungan intim Anda. Langkah ini berfungsi untuk memastikan kemungkinan adanya penyakit menular seksual di balik gejala radang panggul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemeriksaan lendir vagina juga dilakukan Lendir atau cairan pada vagina Anda akan diambil sampelnya dan diperiksa di bawah mikroskop. Melalui langkah ini, dokter akan memastikan ada atau tidaknya bakteri yang menjadi penyebab radang panggul.

Sedangkan pemeriksaan darah bertujuan memastikan keberadaan penyakit menular seksual maupun infeksi lainnya yang bisa memicu kemunculan gejala radang panggul. Hasil tes darah akan menunjukkan ada atau tidaknya antibodi yang diciptakan oleh sistem kekebalan tubuh untuk melawan infeksi tertentu. 

Dokter juga akan melakukan ultrasonografi atau USG. Pemeriksaan ini menggunakan gelombang suara dalam membantu dokter untuk melihat struktur organ-organ reproduksi Anda.Selain penderita, pasangan Anda juga harus menjalani tes bila Anda dan pasangan pernah berhubungan intim dalam waktu 60 hari sebelum pemeriksaan Anda. Terutama jika infeksi penyakit menular seksual sudah diketahui menjadi penyebab radang panggul Anda.

SEHATQ

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

1 hari lalu

Ilustrasi cuci tangan. Dok. Save The Children
Saran Tenaga Medis agar Kebersihan Tangan Selalu Terjaga

Menjaga kebersihan tangan merupakan upaya mencegah berbagai penyakit infeksi dan bagian dari cara hidup sehat. Ini cara yang dianjurkan.


Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

2 hari lalu

Ilustrasi demam berdarah dengue atau DBD. Pexels/Pavel Danilyuk
Punya Gejala Mirip Tipus, Kenali Tanda Demam Berdarah Dengue

Demam Berdarah Dengue (DBD) memiliki gejala yang hampir sama dengan Typhus. Namun keduanya adalah jenis penyakit yang berbeda


Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

4 hari lalu

Kolam terapi ikan di Setu Babakan, Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan, dibuka gratis untuk masyarakat mulai Selasa (25/8/2020).(ANTARA/HO-Kominfotik Jakarta Selatan)
Ketahui Manfaat dan Risiko Terapi Ikan

Terapi ikan bisa menghilangkan sel kulit mati, namun dapat berbahaya jika kebersihan kolam tidak terjaga.


Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

14 hari lalu

Ilustrasi Ketupat. shutterstock.com
Guru Besar FKUI Minta Waspadai Penyakit Kronis yang Bisa Kumat di Masa Lebaran

Masyarakat diminta mewaspadai penyakit kronis yang bisa timbul kembali di masa Lebaran karena tidak dikontrol seperti saat berpuasa.


WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

16 hari lalu

Ilustrasi hepatitis. Shutterstock
WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.


Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

21 hari lalu

Sejumlah perawat dengan menggunakan masker melakukan pemeriksaan terhadap LSY (5 tahun) warga negara Singapura suspect flu babi (H1N1) di ruang isolasi RSUD Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Selasa (21/7). ANTARA/Yusnadi Nazar
Spesialis Paru Ungkap Beda Flu Singapura dan Flu Musiman

Dokter paru ungkap perbedaan antara Flu Singapura atau penyakit tangan, mulut, dan kuku dengan flu musiman meski gejala keduanya hampir mirip.


Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

22 hari lalu

Flu Singapura.
Gejala Flu Singapura dan Cara Mengatasinya

Flu Singapura merupakan infeksi yang diakibatkan oleh virus. Penyakit ini sering menjangkiti anak-anak, terutama di bawah 7 tahun.


Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

27 hari lalu

Pengunjung yang mengenakan masker pelindung berdoa pada hari kerja pertama Tahun Baru 2023 di kuil Kanda Myojin, yang sering dikunjungi oleh para pemuja yang mencari keberuntungan dan bisnis yang makmur, di tengah wabah penyakit virus corona (COVID-19), di Tokyo, Jepang, 4 Januari , 2023. REUTERS/Issei Kato
Jepang Waspadai Lonjakan Kasus Radang Tenggorokan, Berpotensi Pandemi?

Otoritas kesehatan Jepang telah memperingatkan adanya lonjakan infeksi radang tenggorokan yang berpotensi mematikan


Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

36 hari lalu

Nia Ramadhani/Foto: Instagram/Nia Ramadhani
Nia Ramadhani Masuk UGD karena Cantengan, Ini Penyebab dan Bahaya Kuku Kaki Cantengan

Kuku jempol kaki kiri Nia Ramadhani harus dicabut karena alami cantengan. Apa penyebab dan bahaya kuku kaki cantengan?


Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

57 hari lalu

Kartika Putri menunjukkan wajahnya penuh luka melepuh pada Rabu, 21 Februari 2024. Foto: Instagram/@kartikaputriworld
Apa itu Sindrom Stevens Johnson yang Dialami Artis Kartika Putri?

Sindrom Stevens Johnson merupakan kelainan fatal pada kulit dan selaput lendir yang sedikit langka terjadi.