TEMPO.CO, Jakarta - Anak kembar biasanya dilahirkan di hari yang sama, setidaknya bedanya hanya beberapa menit. Tapi dua anak kembar asal Kazakhstan Utara ini terlahir dengan jeda waktu 11 bulan. Liya dilahirkan pada Mei 2019, sedangkan saudaranya, Maxim, lahir awal Agustus. Bagaimana bisa terjadi?
Kelahiran kembar dengan interval waktu yang lama ini sangat jarang terjadi. Menurut laporan Scientific American, kondisi itu hanya terjadi satu dari 50 juta. Dalam catatan Live Scince, seperti dikutip Senin, 26 Agustus 2019, rekor dunia kembar yang terpisah 87 hari pada 2012.
Kondisi ini terjadi karena ibu mereka, Lilliya Konovalova, mengalami uterus didelphys alias rahim ganda. Jadi, kedua bayi kembar ini berkembang di rahim yang berbeda.
Uterus didelphys adalah hal umum, satu dari 2.000 wanita memilikinya. Kondisi ini terjadi pada awal perkembangan, ketika dua tabung yang dimiliki janin perempuan, yang biasanya berfusi menjadi satu rahim, malah berkembang menjadi dua rahim yang terpisah.
Kehamilan serupa pernah terjadi pada 2009. Seorang wanita di Michigan melahirkan dua bayi perempuan. Pada 2014, seorang wanita di Inggris dengan kondisi yang sama melahirkan kembar tiga, dua di antaranya berkembang di rahim yang sama, satu lagi di Rahim terpisah. Tapi semua bayi itu dilahirkan di hari yang sama.
LIVE SCIENCE | DAILY MAIL