Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pil Kontrasepsi yang Aman untuk Ibu Menyusui, Tak Mengurangi ASI

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu metode kontrasepsi yang paling banyak digunakan adalah pil kontrasepsi. Tapi banyak ibu yang baru melahirkan enggan menggunakan metode ini karena khawatir mempengaruhi bayi dan produksi air susu ibu atau ASI. Benarkah?

Semua kontrasepsi hormonal umumnya aman digunakan oleh ibu yang baru melahirkan dan menyusui. Bayi yang disusui juga tidak akan terkena dampak negatifnya. Keraguan muncul ketika kontrasepsi hormonal disebut dapat mengurangi jumlah ASI yang diproduksi oleh ibu.

Pil kontrasepsi umumnya mengandung hormon estrogen dan progesteron. Sebagian ibu menyusui tidak mengalami masalah apapun saat menggunakan pil KB ini. Namun sebagian lainnya bisa saja mengalami penurunan produksi ASI, bahkan ada yang produksinya sampai terhenti akibat pengaruh hormon estrogen dalam pil KB. 

Jadi, sebaiknya pilih pil kontrasepsi yang tepat. Khusus bagi ibu yang masih menyusui, ada pilihan pil kontrasepsi mini yang hanya mengandung progestin (bentuk sintetis dari hormon progesteron). Pil mini harus diminum setiap hari pada waktu yang sama, sehingga ibu menyusui akan mendapatkan dosis progestin yang sama tiap harinya. 

Beberapa organisasi kesehatan, seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO), American Academy of Pediatrics, dan American College of Obstetricians and Gynecologists, telah menyepakati bahwa pil KB progestin cocok digunakan ibu menyusui. 

Pil KB progestin tidak memengaruhi produksi ASI. Bahkan pada sebagian ibu menyusui, terjadi sedikit kenaikan jumlah ASI yang dihasilkan ketika menggunakan pil KB ini. Memang, progestin kemungkinan akan tetap masuk ke dalam ASI, tapi jumlahnya sangat kecil. Banyak penelitian hingga saat ini juga tidak menemukan bukti bahwa keberadaan sedikit progestin dalam ASI akan berdampak pada perkembangan bayi. 

Bagaimana dengan efektivitasnya mencegah kehamilan? Penggunaan pil KB progestin bisa dibilang sebagai metode kontrasepsi yang 100 persen efektif apabila sang ibu masih memberikan ASI eksklusif, belum kembali menstruasi, dan enggunakan pil KB dengan tepat dan sesuai petunjuk.

Bagi para ibu yang ingin memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pada bayinya, disarankan untuk mulai menggunakan pil KB progestin pada enam minggu pasca-persalinan. Dalam periode waktu tersebut, produksi ASI diharapkan sudah stabil. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun, hubungan intim setelah masa nifas dianggap aman bagi ibu menyusui,  meski tanpa kontrasepsi. Alasannya, ibu yang menyusui secara eksklusif tidak akan mengalami ovulasi dalam waktu di bawah enam minggu setelah melahirkan. 

Lain halnya jika sang ibu memilih untuk memberikan susu formula pada bayinya. Pada kasus ini, ovulasi mungkin saja terjadi lebih cepat dan sebelum enam minggu. Karena itu, mereka disarankan untuk mulai menggunakan pil KB progestin pada tiga minggu pasca-persalinan. 

Sama seperti penggunaan pil KB pada umumnya, efek samping pil KB untuk ibu menyusui bisa berupa spotting alias perdarahan ringan dari vagina. Waktu kemunculan spotting biasanya tak terduga.

Spotting biasanya muncul saat sang ibu lupa atau terlambat mengonsumsi pil. Saat sudah rutin menggunakan pil KB untuk beberapa waktu, efek samping ini akan hilang. Namun, penggunaan pil juga bisa menyebabkan menstruasi terhenti untuk sementara pada ibu menyusui.

Apapun jenis pil kontrasepsi yang akan Anda pilih, penggunaannya harus didahului dengan konsultasi dan anjuran dari dokter. Jadi, Anda bisa memperoleh informasi selengkapnya sekaligus menentukan metode KB yang tepat.

SEHATQ.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pengamat Sosial Sebut Perlunya Edukasi Gizi Demi Pemberian ASI Eksklusif

19 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Pengamat Sosial Sebut Perlunya Edukasi Gizi Demi Pemberian ASI Eksklusif

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat adalah melalui edukasi gizi dan mendorong pemberian ASI eksklusif.


Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

21 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Kemenkes Bagi Cara Beri ASI yang Benar, Kapan Perlu Tambahan Susu Formula?

Berikut cara menyusui yang disarankan Kemenkes, kendala pemberian ASI, dan kapan perlu diberi susu formula?


Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

22 hari lalu

Presiden Joko Widodo mengajak para pimpinan lembaga negara untuk mengunjungi sejumlah infrastruktur penting di Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser, Kalimantan Timur, Sabtu, 17 Agustus 2024. TEMPO/Daniel A. Fajri
Jokowi Resmi Bentuk Badan Gizi Nasional

Jokowi membentuk Badan Gizi Nasional setelah menerbikan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024.


Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

23 hari lalu

Ilustrasi menyusui. factretriever.com
Perlunya Memahami Manfaat ASI Eksklusif agar Ibu Semangat Menyusui

Salah satu cara agar ibu menyusui lebih termotivasi memberikan ASI eksklusif adalah dengan mempelajari manfaat bagi diri sendiri dan bayinya.


Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

24 hari lalu

Ilustrasi ruang menyusui/laktasi di kantor. ELIZABETH FLORES/STAR TRIBUNE
Saran Konselor Laktasi agar Ibu Bekerja Sukses Beri ASI Eksklusif

Mempersiapkan diri dan lingkungan sangat penting demi keberhasilan pemberian air susu ibu atau ASI eksklusif oleh ibu bekerja.


Kemenkes Sebut Perlunya Pengetatan Regulasi Susu Formula, Bagaimana Caranya?

28 hari lalu

Susu Formula (ilustrasi: Unay Sunardi)
Kemenkes Sebut Perlunya Pengetatan Regulasi Susu Formula, Bagaimana Caranya?

Kementerian Kesehatan memperketat regulasi terkait susu formula bayi dan produk pengganti air susu ibu lainnya. Berikut penjelasannya.


Iklan Susu Formula Dilarang Demi ASI Eksklusif, Pakar Unair Minta Produsen Diawasi

29 hari lalu

Ilustrasi menyusui. Pexels/William Fortunato
Iklan Susu Formula Dilarang Demi ASI Eksklusif, Pakar Unair Minta Produsen Diawasi

Isi PP Nomor 28 Tahun 2024 bisa mengurangi dominasi susu formula yang kerap dipakai sebagai pengganti ASI. Namun penerapannya harus diawasi.


Ma'ruf Amin Minta Peraturan Pelaksana Alat Kontrasepsi Remaja Perhatikan Aspek Agama

32 hari lalu

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)
Ma'ruf Amin Minta Peraturan Pelaksana Alat Kontrasepsi Remaja Perhatikan Aspek Agama

Ma'ruf Amin meminta pertimbangan agama harus diambil dalam menyusun peraturan pelaksana soal alat kontrasepsi remaja.


Dokter Anak Ungkap Alasan MPASI Tak Boleh Diberikan Terlalu Dini

32 hari lalu

Ilustrasi Bayi Makan. vividbaby.com
Dokter Anak Ungkap Alasan MPASI Tak Boleh Diberikan Terlalu Dini

MPASI dini bisa menyebabkan masalah di saluran pencernaan, salah satunya adalah sembelit. Apa dampak lainnya?


Saran Pakar agar Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui Tercukupi

32 hari lalu

Ilustrasi menyusui. MomJunction
Saran Pakar agar Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui Tercukupi

Ahli gizi menyebut pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi pada ibu menyusui agar bisa memberikan ASI yang optimal untuk bayi.