Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Gangguan Tidur Ini Meningkatkan Risiko Kanker pada Wanita

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi tidur mangap. Shutterstock
Ilustrasi tidur mangap. Shutterstock
Iklan

TEMPO.CO, JakartaObstructive sleep apnea atau OSA disebutkan sebagai salah satu faktor risiko kanker. Wanita yang mengalami gangguan tidur ini memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker dibandingkan pria dengan kondisi yang sama. 

Hal itu terungkap dalam penelitian yang diterbitkan di European Respiratory Journal, seperti dilansir Scince Dialy, 15 Agustus 2019. Penelitian ini menggunakan database Eropa ESADA dengan total sekitar 20.000 pasien dewasa dengan obstructive sleep apnea. Sekitar 2 persen dari mereka juga memiliki diagnosis kanker.

"Masuk akal untuk berasumsi bahwa sleep apnea adalah faktor risiko kanker atau kedua kondisi tersebut (sleep apnea dan kanker) memiliki faktor risiko yang sama, seperti kelebihan berat badan. Di sisi lain, kecil kemungkinannya kanker menyebabkan sleep apnea," kata Ludger Grote, Profesor di Universitas Gothenburg di Swedia, salah satu peneliti.

Menurut para peneliti, usia lanjut dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Tapi jenis kelamin, indeks massa tubuh (BMI), merokok dan konsumsi alkohol tetap menunjukkan hubungan yang mungkin antara hipoksia intermiten atau kekurangan oksigen di malam hari dan prevalensi kanker yang lebih tinggi. Koneksi ini berlaku terutama untuk wanita, sementara pada pria risikonya lebih kecil.

"Hasil kami menunjukkan risiko kanker meningkat dua hingga tiga kali lipat di antara wanita dengan sleep apnea," kata Grote.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi sleep apnea atau henti napas saat tertidur berhubungan dengan mendengkur, kelelahan di siang hari, dan peningkatan risiko penyakit kardiovaskular, terutama pada pria, kata studi tersebut. Kini, gangguan tidur ini dikaitkan dengan kanker. 

“Mungkin ada efek gabungan dari hormon seks wanita dan aktivasi stres, yang diinduksi oleh nokturnal hipoksia pada sleep apnea, yang dapat memicu perkembangan kanker atau melemahnya sistem kekebalan tubuh," Grote menyimpulkan.

SCIENCE DAILY | TIMES OF INDIA

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

10 jam lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

1 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

1 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

4 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

6 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

7 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

9 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

12 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.


Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

13 hari lalu

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock
Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.