Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke [email protected].

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pusar Bodong pada Bayi, Apakah Berbahaya?

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah
Ilustrasi Bayi menangis. TEMPO/Aditia noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian kecil bayi terlahir dengan pusar bodong atau hernia umbilikalis. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir atau berusia di bawah 6 bulan.

Penyebabnya antara lain otot perut bayi tidak tertutup dengan sempurna sehingga menyebabkan usus terdorong keluar hingga timbul tonjolan pada pusar.

Bodong pada bayi bisa juga terjadi jika ada dorongan dari perut. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan cairan pada rongga perut hingga menyebabkan perut bayi besar dan pusar pun menonjol.

Adanya bekas luka, yaitu pembentukan jaringan parut berlebih setelah tali pusar lepas dapat menyebabkan pusar bodong. Jaringan parut tersebut membentuk massa kecil atau daging yang tumbuh di pusar (granuloma umbilikalis).

Selain itu, ada faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi bayi memiliki pusar bodong yaitu bayi lahir prematur dan bayi berat badan lahir rendah.

Gejala yang ditimbulkan meliputi tonjolan atau sedikit bengkak di sekitar pusar, tonjolan menjadi lebih besar dan lebih keras ketika bayi menangis, batuk, atau mengejan karena meningkatnya tekanan pada perut. Dalam keadaan normal, tonjolan ini tidak terasa sakit ketika disentuh

Sementara, jika tonjolan mengalami perubahan warna atau membesar, bayi menjadi rewel dan mengalami kesakitan, serta mual dan muntah secara tiba-tiba, maka itu dapat menjadi tanda bahaya yang harus Anda waspadai. Jika bayi Anda mengalami tanda tersebut, segera bawa mereka ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan penanganan yang tepat untuk bayi Anda.

Pada kebanyakan kasus, biasanya pusar bodong menjadi normal dengan sendirinya ketika anak berusia dua tahun. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, pusar tetap bodong hingga tahun kelima atau bahkan lebih lama.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Meski bisa sembuh sendiri, komplikasi dapat terjadi ketika usus yang menonjol terperangkap dan tidak dapat didorong kembali ke dalam rongga perut. Kondisi ini dapat mengurangi pasokan darah ke bagian usus tersebut sehingga menyebabkan nyeri dan kerusakan jaringan.

Jika bagian usus yang terperangkap tidak mendapatkan pasokan darah sama sekali, maka dapat terjadi kematian jaringan dan infeksi. Infeksi pun bisa menyebar ke seluruh rongga perut hingga mengancam jiwa.

Komplikasi hernia umbilikalis lebih berisiko terjadi pada orang dewasa. Namun, Anda tetap harus rutin memantau pusar bodong yang dimiliki oleh bayi Anda. Agar bila terjadi perubahan, Anda dapat segera mengonsultasikannya pada dokter.

Jika pusar bodong bayi tak juga kembali normal setelah 4 tahun, atau terasa semakin besar dan bengkak, maka sebaiknya periksakan bayi Anda ke dokter.

Operasi hernia umbilikalis atau pusar bodong mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Operasi dilakukan untuk mengembalikan usus yang mendorong lubang di otot perut ke tempat asalnya. Anda tidak perlu terlalu khawatir karena sebagian besar pusar bodong bukanlah kasus yang berbahaya.

SEHATQ.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

4 jam lalu

Ilustrasi kekerasan terhadap anak. Shutterstock
KPAI Kritik Istri Pimpinan Ponpes di Aceh yang Siram Santri Pakai Air Cabai sebagai Hukuman

KPAI mengkritik keras tindakan istri pimpinan salah satu pesantren di Aceh Barat, NN (40), yang menyiram seorang santri karena dianggap salah.


Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

8 jam lalu

Ilustrasi bayi sedang bermain. Foto: Unsplash.com/Yuri Shirota
Seorang Ayah di Tangerang Jual Anak Kandung Balita Rp 15 Juta

Seorang ayah di Tangerang menjual anak kandungnya seharga Rp 15 juta ketika sang ibu bekerja di Kalimantan.


Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

2 hari lalu

Ilustrasi perisakan/bullying atau pengeroyokan. Shutterstock
Saran Psikolog agar Anak Terhindar dari Pemikiran Kriminal

Psikolog membagi tips menghindarkan anak dari pemikiran dan tindakan kriminal, yaitu dengan berfokus pada perkembangan otak anak.


Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

3 hari lalu

Wisatawan mancanegara menjalani pemeriksaan keimigrasian di pintu otomatis (Autogate) yang dioperasikan di Terminal Kedatangan Internasional Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Selasa, 1 Oktober 2024. Direktorat Jenderal Imigrasi meresmikan pengoperasian 90 Autogate yang mengintegrasikan teknologi Face Recognition dan Border Control Management (BCM) di terminal kedatangan dan keberangkatan Internasional Bandara Bali untuk mendukung proses pemeriksaan keimigrasian yang efektif dan efisien. ANTARA/Fikri Yusuf
Saingi Singapura, Anak Mulai dari Usia 6 Tahun Bisa Pakai Autogate di Bandara Indonesia

Sebelumnya, anak-anak di bawah 14 tahun harus melewati pemeriksaan manual. Kini mereka bisa lewat autogate.


Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

3 hari lalu

Tsania Marwa (Instagram/@tsaniamarwa54)
Selebrasi Tsania Marwa atas Penegasan MK Soal Orang Tua Ambil Paksa Anak

Tsania Marwa sebagai saksi bersyukur atas penegasan MK terkait orang tua kandung yang mengambil anak secara paksa tanpa hak atau izin dapat dipidana.


Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

6 hari lalu

Ilustrasi anak terluka/patah tulang. Shutterstock.com
Dampak Kekurangan Vitamin D pada Pemulihan Patah Tulang Anak

Penelitian mendapati anak yang patah tulang dan kekurangan vitamin D butuh waktu lebih lama untuk pulih dibanding yang kadar vitamin D normal.


USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

6 hari lalu

Petugas memberikan vaksinasi polio terhadap anak saat Hari Bebas Kendaraan Car Free Day, Dukuh Atas, Jakarta, Minggu, 15 September 2024.Puskesmas Setia Budi melakukan jemput bola atau turun langsung memberikan vaksin polio tipe dua kepada masyarakat selama Car Free Day (CFD) untuk mencegah penyebaran virus polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum menerima imunisasi lengkap. Sebelumnya, Pemda DKI Jakarta sejak 23 Juli 2024 mengadakan vaksinasi polio putaran kedua. TEMPO/Ilham Balindra
USAID Intensifkan Dukungan Pemberantasan Polio di Indonesia

USAID memperkuat dukungannya untuk memerangi wabah polio di Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua Pegunungan, dan Papua Tengah.


LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

7 hari lalu

Komisioner Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias (kiri) dan Sri Suparyati (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 22 Mei 2024. Foto: ANTARA/Laily Rahmawaty
LPSK Minta Proses Hukum Kasus Kekerasan Seksual Anak di Singkawang Berjalan Adil dan Transparan

Wakil Ketua LPSK Sri Suparyati mengingatkan agar tidak ada yang melakukan intervensi terhadap kasus tersebut.


Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

10 hari lalu

Ilustrasi Penculikan Anak. shutterstock.com
Penculikan Anak Marak di Tangerang Selatan

Kota Tangerang Selatan darurat aksi penculikan terhadap anak di bawah umur.


Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

12 hari lalu

Ilustrasi fatherless. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Fatherless dan Dampaknya pada Anak

Apa itu fatherless? Istilah ini merujuk pada ketidakhadiran ayah dalam perkembangan anak. Berikut ini dampak buruknya.