TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian kecil bayi terlahir dengan pusar bodong atau hernia umbilikalis. Kondisi ini umumnya terjadi pada bayi yang baru lahir atau berusia di bawah 6 bulan.
Penyebabnya antara lain otot perut bayi tidak tertutup dengan sempurna sehingga menyebabkan usus terdorong keluar hingga timbul tonjolan pada pusar.
Bodong pada bayi bisa juga terjadi jika ada dorongan dari perut. Kondisi ini disebabkan oleh penumpukan cairan pada rongga perut hingga menyebabkan perut bayi besar dan pusar pun menonjol.
Adanya bekas luka, yaitu pembentukan jaringan parut berlebih setelah tali pusar lepas dapat menyebabkan pusar bodong. Jaringan parut tersebut membentuk massa kecil atau daging yang tumbuh di pusar (granuloma umbilikalis).
Selain itu, ada faktor risiko yang dapat meningkatkan potensi bayi memiliki pusar bodong yaitu bayi lahir prematur dan bayi berat badan lahir rendah.
Gejala yang ditimbulkan meliputi tonjolan atau sedikit bengkak di sekitar pusar, tonjolan menjadi lebih besar dan lebih keras ketika bayi menangis, batuk, atau mengejan karena meningkatnya tekanan pada perut. Dalam keadaan normal, tonjolan ini tidak terasa sakit ketika disentuh
Sementara, jika tonjolan mengalami perubahan warna atau membesar, bayi menjadi rewel dan mengalami kesakitan, serta mual dan muntah secara tiba-tiba, maka itu dapat menjadi tanda bahaya yang harus Anda waspadai. Jika bayi Anda mengalami tanda tersebut, segera bawa mereka ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan penanganan yang tepat untuk bayi Anda.
Pada kebanyakan kasus, biasanya pusar bodong menjadi normal dengan sendirinya ketika anak berusia dua tahun. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, pusar tetap bodong hingga tahun kelima atau bahkan lebih lama.
Meski bisa sembuh sendiri, komplikasi dapat terjadi ketika usus yang menonjol terperangkap dan tidak dapat didorong kembali ke dalam rongga perut. Kondisi ini dapat mengurangi pasokan darah ke bagian usus tersebut sehingga menyebabkan nyeri dan kerusakan jaringan.
Jika bagian usus yang terperangkap tidak mendapatkan pasokan darah sama sekali, maka dapat terjadi kematian jaringan dan infeksi. Infeksi pun bisa menyebar ke seluruh rongga perut hingga mengancam jiwa.
Komplikasi hernia umbilikalis lebih berisiko terjadi pada orang dewasa. Namun, Anda tetap harus rutin memantau pusar bodong yang dimiliki oleh bayi Anda. Agar bila terjadi perubahan, Anda dapat segera mengonsultasikannya pada dokter.
Jika pusar bodong bayi tak juga kembali normal setelah 4 tahun, atau terasa semakin besar dan bengkak, maka sebaiknya periksakan bayi Anda ke dokter.
Operasi hernia umbilikalis atau pusar bodong mungkin diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut. Operasi dilakukan untuk mengembalikan usus yang mendorong lubang di otot perut ke tempat asalnya. Anda tidak perlu terlalu khawatir karena sebagian besar pusar bodong bukanlah kasus yang berbahaya.
SEHATQ.COM