Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

7 Kesalahan Membersihkan Rumah yang Bisa Membuat Anda Sakit

Reporter

Editor

Mila Novita

image-gnews
Ilustrasi membersihkan rumah. Shutterstock.com
Ilustrasi membersihkan rumah. Shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rumahku, istanaku. Begitulah ungkapan rumah bagi setiap orang. Rumah merupakan tempat berteduh, beristirahat, dan menjalani kehidupan pribadi kita. Oleh karena itu, kebersihan rumah menjadi hal penting yang harus diperhatikan.

Setiap orang memiliki gaya masing-masing dalam hal membersihkan rumah. Namun, kadang-kadang orang menerapkan cara yang salah sehingga meningkatkan risiko sakit. Berikut beberapa kesalahan yang mungkin bisa Anda lakukan. 

1. Asal Pilih Produk Pembersih

Produk pembersih mengandung banyak bahan kimia yang ampuh membersihkan berbagai kotoran di rumah Anda. Namun, kadang-kadang Anda abai terhadap kandungan bahan kimianya karena tergiur harga dan klaim dari produk tersebut. 

Melansir Healthline, sebuah laporan baru-baru ini menemukan bahwa menggunakan pemutih sebagai pembersih seminggu sekali dapat meningkatkan risiko penyakit paru-paru obstruktif kronik atau PPOK hingga sepertiga kali lipat. Laporan itu bukanlah yang pertama menghubungkan bahan kimia pembersih dengan penyakit kesehatan.

"Senyawa pemutih, amoniak, atau amonium kuaterner (sejenis desinfektan), phthalate, dan banyak senyawa organik mudah menguap (VOCs) dalam produk pembersih umum semuanya telah dikaitkan dengan penyakit pernapasan, termasuk asma," ujar Allen Rathey, Kepala The Healthy Facilities Institute.

Anne Steinemann, seorang profesor di The Universitas Melbourne di Australia, telah mempelajari bahan kimia produk pembersih yang biasa digunakan di rumah. Studinya yang diterbitkan dalam jurnal Air Quality, Atmosphere & Health pada 2016 silam menunjukkan bahwa lebih dari sepertiga orang Amerika melaporkan efek buruk produk pembersih dan pewangi terhadap kesehatan. 

"Lebih dari sepertiga orang Amerika mengeluhkan penyakit seperti sakit kepala migrain, dan serangan asma, setelah terpapar produk pembersih, deterjen, dan penyegar udara," tulis Steinemann.

Hal senada juga diungkapkan Ahmed Arif, seorang profesor epidemiologi di Universitas North Carolina Charlotte. Dalam penelitiannya, produk pemutih, pembersih toilet, dan beberapa pembersih kaca berkaitan dengan munculnya penyakit asma. Oleh karena itu, mulai dari sekarang Anda harus lebih cermat lagi dalam memilih produk pembersih.

2. Jarang Membersihkan Alat Vakum

Sebagian dari kita hanya membersihkan alat vakum ketika sudah penuh dengan kotoran. Padahal seharusnya alat penyedot debu itu dibersihkan secara teratur. Menurut ahli kebersihan yang bekerja di perusahaan pembersih rumah Fantastic Service, Ralitsa Prodanova, sebenarnya kuas dan bagian dalam alat vakum pada dasarnya merupakan pabrik kuman bergerak.

"Bakteri dan kuman berkembang biak dengan cepat di dalam alat vakum. Dan, ada penelitian yang menunjukkan bahwa 15 persen dari semua penyedot debu sebenarnya mengandung bakteri E. coli," ungkap Prodanova.

Karena itu, ia menyarankan agar rajin membersihkan alat vakum, misalnya dengan membersihkannya dengan produk disinfeksi setelah selesai dipakai.

3. Mencoba Menghilangkan Jamur

Tidak ada yang ingin rumah mereka berjamur. Namun, bila Anda memilih membersihkannya dengan cara menggosoknya, itu juga merupakan tindakan yang keliru.

“Jamur hitam yang tumbuh di dinding yang lembap seringkali sangat beracun karena dapat mengirim spora ke udara - yang menyebar seperti virus,” kata Prodanova. "Menggosok jamur di dinding itu dapat menyebabkan masalah pernapasan dan bahkan berhalusinasi," imbuhnya.

4. Jarang Mencuci Lap

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Anda mungkin menggunakan lap untuk membersihkan berbagai noda, misalnya tumpahan teh, minyak, dan sebagainya. Biasanya Anda menunggu hingga lap itu benar-benar kotor baru meletakkannya di tempat cuci. Mungkin Anda harus mengubah kebiasaan Anda yang satu ini. Lap yang digunakan untuk membersihkan  sering lembap. Hal ini memungkinkan bakteri berkembang biak dengan cepat," kata Prodanova seperti dilansir Mirror.

“Saya sarankan Anda menggantinya setiap hari dengan yang kering dan bersih. Atau cuci pada akhir setiap hari, sehingga siap digunakan lagi keesokan paginya," imbuhnya. Ia menyarankan untuk melakukan rutinitas yang sama untuk sarung tangan oven.

5. Membiarkan Tutup Kloset Terbuka

Kamar mandi mungkin berkilau setelah dibersihkan dengan baik. Namun, itu semua akan sia-sia bila membiarkan tutup kloset terbuka ketika Anda menekan tombol flush.

“Setiap kali Anda menyiram toilet, partikel kotoran terlempar ke udara,” kata Prodanova. "Bio-aerosol ini bisa sangat berbahaya, dan udara mudah terkontaminasi oleh virus dan bakteri."

Prodanova menambahkan, partikel-partikel berbahaya ini dapat bertahan di udara selama sekitar 30 menit dan, yang mengkhawatirkan, penelitian telah menunjukkan bahwa E. coli dan norovirus dapat ditularkan dengan cara ini.

6. Mencuci Talenan dengan Asal

Jangan berasumsi bahwa mencuci talenan Anda dengan cairan pembersih bisa membuatnya terbebas dari kuman dan bakteri. "Pada dasarnya, talenan sebagai alas memotong akan meninggalkan bekas pada permukaannya. Bekas ini bisa berbentuk robekan berupa celah-celah kecil atau dalam yang dapat menampung semua jenis kuman jahat, tidak terlihat oleh mata telanjang," ujar Prodanova.

Cairan pencuci standar mungkin tidak bisa menembus celah-celah kecil itu. Oleh karena itu, Prodanova menyarankan untuk menggunakan pemutih untuk membersihkan talenan. "Gunakan pemutih untuk memastikan bahwa Anda menghilangkan semua hal mengerikan yang mungkin bersembunyi di bawahnya," lanjutnya.

7. Salah Posisi

Membersihkan rumah terkadang menjadi pekerjaan yang digampangkan oleh sebagian orang. Padahal bila Anda melakukannya dalam posisi yang keliru, hal ini malah bisa membuat Anda sakit atau terkilir.

Seorang chiropractor dari New Jersey Dr. Peter A. Ottone mengatakan bahwa membersihkan rumah sama halnya dengan olahraga, jadi butuh pemanasan. "Pekerjaan rumah tangga memberikan tekanan yang sama pada tubuh, jadi pemanasan yang benar adalah suatu keharusan," katanya.

Ottone mengungkapkan mengubah cara Anda menyedot debu dapat memberikan pengaruh yang signifikan pada tubuh. Alih-alih melakukannya dengan cara menekuk kaki dan memutar-mutar pinggang Anda, cobalah untuk melakukannya langkah demi langkah.

Cara lain untuk menghindari cedera adalah menggunakan kedua tangan untuk mengoperasikan vakum. "Hanya menggunakan satu sisi tubuh yang dapat menyebabkan gejala, ketegangan, dan beban berlebihan pada sendi dan diskus, yang menyebabkan cedera punggung dan sendi yang umum," ungkap Ottone.

Oleh karena itu, mulai sekarang sisihkan waktu Anda untuk melakukan pekerjaan rumah tangga dengan santai dan aman agar Anda terhindar dari cedera yang tidak semestinya.

GALUH PUTRI RIYANTO | HEALTHLINE | MIRROR

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

2 hari lalu

Suryonoto, 53 tahun, melihat sisa kebakaran yang melumatkan tiga rumah warga dan delapan kamar kontrakan di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu, 17 April 2024. TEMPO/Ihsan Reliubun
Pemilik Warung Padang Korban Kebakaran: Saya Baru Tahu Saat Orang Teriak

Kebakaran di Jalan Kemayoran Gempol, Kelurahan Kebon Kosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, menghanguskan tiga rumah. Delapan kamar kontrakan.


Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

6 hari lalu

Ilustrasi pria menggunakan ponsel di toilet. buzznigeria.com
Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.


Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

10 hari lalu

Penampakan rumah yang dijadikan pabrik ekstasi di Perumahan Taman Sunter Agung B6, Tanjung Priok, Jakarta Utara, 8 April 2024. Polisi menggerebek pabrik ekstasi yang masuk jaringan narkoba internasional Fredy Pratama. TEMPO/Han Revanda Putra.
Kesaksian Tetangga, Tersangka Pabrik Ekstasi Jaringan Fredy Pratama Huni Rumah Berdalih untuk Orang Sakit

Tetangga rumah yang dijadikan markas pabrik ekstasi jaringan Fredy Pratama menceritakan kesaksiannya tentang rumah bernomor B6 itu.


Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

10 hari lalu

Ilustrasi perempuan mengunjungi rumah tetangga. Foto: Freepik.com
Spanyol Hapus Kebijakan Golden Visa

Spanyol berencana menghapus golden visa yakni program yang memberikan hak kepada warga di luar Uni Eropa untuk membeli proporti di Spanyol


5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

13 hari lalu

Ilustrasi rumah. Unsplash.com/Evelyn Paris
5 Tips dari Polisi agar Rumah Tetap Aman saat Ditinggal Mudik Lebaran

Polisi membagikan tips kepada masyarakat yang akan mudik Lebaran agar rumah yang ditinggalkan dalam keadaan kosong bisa tetap aman.


7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

15 hari lalu

Petugas penjinak bahan peledak Denzipur 3 Kodam Jaya menyisir daerah rumah warga terdampak kebakaran ledakan Gudang Amunisi Kodam Jaya di Desa Parung Pinang, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 April 2024. Penyisiran tersebut untuk mencari serpihan-serpihan bahan peledak yang sekiranya terlempar akibat ledakan dan terjatuh di kawasan rumah warga. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijay
7 Rumah di Sekitar Ledakan Gudang Peluru TNI AD Belum Bisa Ditinggali karena Masih Sterilisasi

Kadispenad Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan rumah warga yang rusak akibat ledakan gudmurah masih dalam proses sterilisasi.


TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

15 hari lalu

Warga menunjukkan retakan dinding rumahnya akibat dari ledakan Gudang Munisi Daerah (Gudmurah) Kodam Jaya Ciangsana Kabupaten Bogor di Kelurahan Cikiwul, Bantargebang, Kota Bekasi, Jawa Barat, Minggu, 31 Maret 2024. Sejumlah warga di perkampungan berjarak 0,5 kilometer tersebut mengaku rumahnya mengalami kerusakan berupa retak tembok, rusak pintu dan plafon karena ledakan yang terjadi akibat kebakaran pada Sabtu petang. ANTARA/Aditya Pradana Putra
TNI AD Klaim Sudah Perbaiki 44 Rumah Rusak Akibat Ledakan Gudang Amunisi

Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Kristomei Sianturi mengklaim, Kodim telah memperbaiki 44 rumah warga yang rusak akibat ledakan gudang amunisi.


Kejaksaan Agung Geledah Rumah Harvey Moeis dan Blokir Rekeningnya

18 hari lalu

Harvey Moeis. antaranews.com
Kejaksaan Agung Geledah Rumah Harvey Moeis dan Blokir Rekeningnya

Setelah ditetapkan menjadi tersangka, Kejaksaan Agung menggeledah kediaman Harvey Moeis.


Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

18 hari lalu

Ilustrasi wanita bekerja di kantor. shutterstock.com
Awas, Ini Tempat yang Diklaim Paling Berkuman di Kantor

Beberapa titik bisa menjadi tempat berkumpulnya kuman dan bakteri di kantor sehingga Anda harus selalu menjaga kebersihan diri setelah menyentuhnya.


Ledakan Gudang Peluru TNI Akibatkan Kaca Jendela Rumah Warga Pecah

19 hari lalu

Warga memperlihatkan video ledakan di Batalyon Artileri Medan (Yonarmed) 07/155 GS Kodam Jaya di Ciangsana, Kabupaten Bogor, Sabtu, 30 Maret 2024. Gudang yang meledak itu berisi amunisi yang telah kedaluwarsa. Usia dari sejumlah amunisi itu diperkirakan sudah lebih dari 10 tahun. ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Ledakan Gudang Peluru TNI Akibatkan Kaca Jendela Rumah Warga Pecah

Ledakan gudang amunisi Armed TNI di Kampung Parung Linang Kabupaten Bogor mengakibatkan kerusakan berupa pecahnya kaca jendela warga.